Wacana Koalisi dengan Gerindra di 2024, PDIP Sebut Last Minutes Bisa Berubah
Merdeka.com - Politisi PDIP, Junimart Girsang mengatakan, peluang koalisi pilpres PDIP dengan partai lain masih dinamis. Termasuk, jika PDIP berkoalisi dengan Partai Gerindra.
Dia menegaskan, keputusan capres-cawapres maupun koalisi ada di tangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu sesuai dengan hasil kongres partai banteng di Bali.
"Itu nanti kita lihat, dalam proses ini kan politik dinamis, last minute bisa berubah, tapi untuk capres-cawapres itu menjadi kewenangan ini ketua umum," katanya saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11).
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Apa yang dilakukan oleh Megawati, SBY, dan JK di Pemilu 2024? Megawati, SBY dan Jusuf Kalla secara tidak langsung ikut bertarung di Pemilu 2024.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan menentukan pemenang Pilpres 2024? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
-
Apa target PDIP di Bali untuk Pileg 2024? 'Untuk legistatif targetnya minimal mencapai kembali perolehan itu,' tegasnya. Sementara untuk Pilpres, menurutnya, hasil survey menunjukkan posisi Ganjar Pranowo di Bali mencapai 70 persen. Capaian diharapkan akan meningkat karena masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan.
"Tergantung dari ibu ketua umum, mau koalisi, mau nama presiden atau wakil presiden itu menajdi hak prerogatif ibu ketua umum," tambah Junimart.
Dia juga ditanya apakah PDIP legowo jika mengusung cawapres dibanding capres jika berkoalisi dengan Gerindra ataupun partai lain. Menurutnya, hal tersebut dikembalikan lagi kepada Megawati.
"Tergantung kepada ketua umum," jelas Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.
Junimart enggan mengungkap siapa capres yang internal ataupun eksternal dari PDIP. Menurutnya, Megawati pasti akan memilih calon terbaik.
"Kita tunggu saja, pasti beliau akan memberikan nama terbaik, figur terbaik untuk bangsa dan negara, pasti beliau tidak mau bangsa dan negara ini terpuruk, beliau itu anak calon proklamator, beliau itu pernah Presiden, pernah anggota DPR, Ketua Umum PDI Perjuangan, pasti yang terbaik," tandasnya.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) DPD Gerindra Sulawesi Selatan pada Sabtu (9/10). Dalam Rakorda ini, DPD Gerindra Sulsel meminta kesediaan Ketua Umum Partai Gerindra untuk maju di Pilpres 2024. Seluruh komponen Gerindra Sulsel mulai DPD, DPC, PAC hingga ranting siap memenangkan Prabowo.
Muzani meyakini Prabowo yang juga Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto akan maju di Pilpres 2024. Dia melihat masifnya kader Gerindra mendukung Prabowo maju.
"Saya katakan, 2024 Pak Prabowo Insya Allah akan maju dalam laga pilpres. Majunya beliau karena begitu masifnya permintaan kita semua. Majunya beliau karena begitu besar harapan rakyat, pembangunan harus berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud. Maka apa yang baru saudara ucapkan (meminta Prabowo maju di pilpres) akan kami teruskan," ucapnya dikutip Minggu (10/10).
"Dan dengan tidak mendahului jawaban beliau, saya katakan sekali lagi Insya Allah Pak Prabowo akan maju di Pilpres 2024," kata Muzani.
Pada Pilpres 2019 sendiri, Prabowo sebagai calon presiden berhasil menang di Sulawesi Selatan dengan persentase 57 persen. Untuk itu, Muzani meminta kepada seluruh pengurus DPD, DPC, PAC hingga ranting di Sulawesi Selatan untuk merapatkan barisan sehingga target menang di Pilpres dengan raihan 65 persen bisa tercapai.
"Tekad kita untuk memenangkan Pak Prabowo di 2024 harus lebih besar, saya minta dengam hormat jangan sampai ada anggota DPRD Sulsel menyebabkan kekalahan kita. Saudara harus menjadi faktor penentu kemenangan bagi Pak Prabowo," ucapnya.
"Paling tidak dengan target minimal kemenangan 65 persen. Dengan target itu, maka jadikan lah Sulsel sebagai kandang Gerindra," sambungnya.
Muzani lalu meminta seluruh kader Gerindra untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan partai. Justru, dia meminta kepada segenap kader Gerindra untuk menjadi faktor pemenang bagi Prabowo Subianto di Pilpres mendatang.
"Dalam survei Pak Prabowo paling unggul, elektabilitas paling tinggi, maka permintaan saudara untuk Pak Prabowo maju di 2024 tidaklah salah. Ini momentum dan kesempatan kita untuk mendudukan kader terbaik untuk di kursi top eksekutif. Tapi kita jangan jadi bagian menjadi penyebab masyarakat tidak memilih beliau, semua kesalahan kita harus perbaiki," imbuh Wakil Ketua MPR itu.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto Kristiyanto memastikan PDIP membuka peluang bekerja sama dengan partai lain
Baca SelengkapnyaMegawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
Baca SelengkapnyaPrabowo sudah melakukan pertemuan dengan Partai NasDem dan PKB yang sebelumnya mengusung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati tidak menyatakan secara gamblang menyatakan sikap politik dari PDIP
Baca SelengkapnyaDia menilai, untuk penetapan ketua umum terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui.
Baca SelengkapnyaGerindra mengatakan, partainya kini fokus mempersiapkan untuk kelancaran Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah blak-blakan, arah politik PDIP akan mengikuti perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaIa juga belum bisa memastikan soal Megawati dan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan soal peluang partainya mengandeng Demokrat untuk mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaLewat konsolidasi ini diharapkan membawa kebaikan berupa kemenangan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaMegawati lalu merasa kasihan dengan PDIP seperti dikucilkan.
Baca SelengkapnyaBasarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.
Baca Selengkapnya