Wacana Koalisi Gerindra-PDIP, NasDem akan Siapkan Capres Lewat Konvensi
Merdeka.com - Partai NasDem menyatakan wacana koalisi Gerindra-PDIP sah-sah saja. Ketua DPP NasDem, Willy Aditya mengatakan semakin cepat koalisi Pilpres 2024 terbentuk maka akan semakin baik.
"Dinamika Partai masing-masing berbeda, nah partai sebagai instrumen mengajukan sah-sah saja, semakin dini koalisi itu semakin bagus artinya itu bukan sesuatu yang dadakan," kata Willy pada wartawan, Kamis (27/5).
Willy mengatakan NasDem akan menyiapkan konvensi Capres untuk mencari putra-putri terbaik calon pemimpin bangsa.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Apa prioritas utama NasDem dalam Pilgub Jakarta 2024? 'Ya prioritas Mas Anies, top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino habis itu yang lain-lain kita lihat nanti. PKS juga punya nama, PKB juga punya nama. Nanti kita duduk bareng lah,' kata Willy kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"NasDem mencoba menjadi Partai yang membuka diri untuk publik, mengedepankan putra putri terbaik, artinya NasDem menyiapkan diri sebagai satu instrumen publik. Nah tentu membutuhkan waktu, membutuhkan kawan koalisi, karena NasDem sendiri enggak cukup. Tentu kami harus bekerja bersamaan sekaligus melakukan rekrutmen secara terbuka yang selama ini metodenya konvensi dan membangun koalisi," ujar dia.
Namun, NasDem belum memutuskan siapa yang akan didukung pada 2024. Dinamika politik terkait Pilpres 2024 masih cair.
“Belum, karena politik kita suatu hal yang dinamis, dari cangkir ke bibir saja itu banyak dinamika, bahkan yang di dalam bibir pun bisa termuntahkan lagi. Jadi, dinamika politik kita sangat bahkan cenderung akrobatik. Jadi, kalau ada partai yang sudah siap sejak awal kita harus apresiasi itu, jadi publik aware,” ucapnya
Saat ini, Willy menyebut kadernya belum memiliki banyak panggung untuk mendapatkan perhatian publik. Sebab panggung politik biasanya hanya dimiliki kepala daerah atau ketum parpol. Akan tetapi, menurutnya, elektabilias tokoh tak menjamin integritas.
"Syarat menjadi presiden bukan hanya modal elektabilitas dan partai saja, tapi mereka juga punya kapabilitas dan integritas. Nah konvensi bisa menghadirkan itu dalam ruang dan waktu bersamaan," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah ada perjanjian Batu Tulis jilid II yang dibuat antara partainya dan PDIP. Namun, dia mengakui, kemungkinan besar akan berkoalisi dengan PDIP di 2024.
Muzani hanya menyebut, hubungan Gerindra dan PDIP berjalan baik. Termasuk kedekatan antara Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, hubungan Pak Prabowo yang baik dengan Ibu Mega," katanya di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/5).
Menurutnya, baiknya hubungan Prabowo dan Megawati sudah terjalin sejak Prabowo belum menjabat Menteri Pertahanan. Sehingga, tidak ada masalah antara keduanya.
"Saya kira saudara-saudara semua sudah tahu sejak beliau belum ditetapkan sebagai menteri pertahanan dan sampai sekarang hubungan itu baik tidak ada masalah," ungkapnya.
Menurutnya, hubungan yang baik itu membuka peluang Prabowo maju Capres 2024 menggandeng PDIP. Namun Muzani tidak menjawab detail apakah Prabowo nantinya bakal berpasangan dengan Puan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua pimpinan partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Surya Paloh sudah melakukan pertemuan
Baca SelengkapnyaNasDem menilai, pertemuan itu harus disambut dengan baik.
Baca SelengkapnyaPertemuan Surya Paloh dan Prabowo merupakan salah satu tanda kemungkinan itu.
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaDuet Ganjar dan Anies di Pilpres 2024 pertama kali disampaikan PDIP.
Baca SelengkapnyaPKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.
Baca SelengkapnyaPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) merasa tidak perlu pamit dengan Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco menyebut, wacana PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran sedang dibahas di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaPartai NasDem buka suara soal wacana duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024. Nasdem mengatakan partainya menghargai wacana dari PDIP tersebut.
Baca SelengkapnyaDuet Ganjar-Prabowo menguat setelah terlihat mesra saat menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pekalongan beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaHermawi mengaku, tak hanya dengan kubu Prabowo, terbuka peluang berkoalisi juga dengan paslon nomor urut 3.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim merespons soal kegiatan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep belakangan ini giat berkunjung ke berbagai partai politik.
Baca Selengkapnya