Wacana Menteri Milenial Dinilai Penting untuk Estafet Kepemimpinan
Merdeka.com - Peneliti Politik LIPI Lili Romli menilai masuknya menteri dari kaum milenial dibutuhkan untuk regenerasi kepemimpinan. Menurutnya, bakal ada stagnasi jika estafet kepemimpinan tidak diserahkan kepada generasi baru.
"Dengan ada kalangan muda masuk kabinet ini bagian dari estafet kepemimpinan, regenerasi kepemimpinan," ujarnya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (21/7).
Lili menambahkan, jika anak muda masuk kabinet maka berpeluang menambah daftar calon presiden di 2024.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi menilai transisi kepemimpinan? Dia mencontohkan, untuk RAPBN 2025, Prabowo sudah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 'Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan. Artinya apa? Transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus, sehingga setelah dilantik, Presiden dan seluruh Kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada, tanpa ada jeda,' ucap Jokowi.
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
"Dengan anak muda masuk kabinet, list 2024 bertambah lagi. Yang masuk siapa yang berpeluang di 2024. Saya kira ini bagian dari regenerasi kepemimpinan dan estafet kepemimpinan," jelasnya.
Selain itu, Lili menilai kalangan milenial memiliki kemampuan, kapasitas dan kemampuan yang tidak kalah dari generasi lebih tua. Menurutnya, wacana Presiden Joko Widodo menarik menteri muda harus disambut baik dan didukung.
"Karena itu, jangan sampai dibiarkan begitu saja. Tidak dimanfaatkan keahlian yang dimiliki harus diambil jangan sampai ahli-ahli anak muda Indonesia ga diambil negara kemudian ke luar negeri," ujarnya.
Selain itu wacana menteri muda juga merupakan bagian dari kesempatan politik. "Bahwa gayanya ga bisa dibaca, ketika diberikan untuk memimpin mampu. Kesempatan ini harus diambil kalangan muda," kata Lili.
Diberitakan, Arus Survei Indonesia merilis 10 nama politikus milenial dan 10 profesional muda berpotensi menjadi calon menteri Presiden Joko Widodo.
Sepuluh nama politikus yang berpotensi menjadi menteri secara berurutan adalah; Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (70,06), Ketum PSI Grace Natalie (68,62), Wakil Gubernur Jateng dan politisi PPP Taj Yasin Maimoen (68,51), Ketum PKPI Diaz Hendropriyono (64,36), Wasekjen PKB Lukmanul Hakim (61,11).
Selanjutnya, putra Ketum NasDem Surya Paloh, Prananda Paloh (60,91), politikus Hanura Arwani Syaerozi (58,78), putra politikus senior PAN Amien Rais, Hanafi Rais (56,76), keponakan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (54,54), dan putri Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Angela Herliani Tanoesoedibjo (52,54).
Sepuluh nama profesional muda yang berpotensi menjadi menteri adalah Emil Dardak (79,66), Nadiem Makarim (78,88), Achmad Zaky (73,76), Witjaksono (71,78), Inayah Wahid (70,58), Dian Sastrowardoyo (70,36), Ferry Unadi (68,28), Gibran Rakabuming Raka (65,34), Wiliam Tanuwijaya (64,12), dan Sunanto (59,80).
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono atau biasa disapa Pak Bas yang mengatakan bahwa semuanya harus dilandasi dengan BerAKHLAK.
Baca SelengkapnyaBambang Soesatyo mengatakan, Anggaran untuk kegiatan sosialisasi agenda Empat Pilar MPR RI masih terbatas.
Baca SelengkapnyaMillenial dianggap menjadi penentu masa depan Indonesia
Baca SelengkapnyaWamendagri Bima Arya Sugiarto mengajak generasi muda untuk memanfaatkan peluang bonus demografi.
Baca SelengkapnyaHal ini penting dilakukan demi menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks
Baca SelengkapnyaDana abadi yang dikelola oleh LPDP telah menembus Rp133 triliun di tahun Ini.
Baca SelengkapnyaKe depan kepengurusan Partai Golkar diharapkan lebih banyak diisi oleh kalangan anak-anak muda.
Baca SelengkapnyaSituasi tersebut harus disikapi dengan upaya serius untuk menstimulasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menyatakan, kaum millenial memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut politikus dalam mengambil kebijakan tidak boleh hanya menggunakan pola pikir orang-orang di generasinya saja.
Baca SelengkapnyaPutusan ini menjadi angin segar bagi generasi muda karena diberi kesempatan untuk memimpin.
Baca SelengkapnyaPemkab Bandung melaksanakan seminar bagi generasi muda dengan tema 'Talkshow Why Gen Z : Kepemimpinan Ala Gen Z'.
Baca Selengkapnya