Wacana poros baru di Pilgub Jabar yang tak mengkhawatirkan
Merdeka.com - Di tengah persaingan antara Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi, muncul wacana adanya calon alternatif. Adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mewacanakan membentuk poros baru di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
PPP memberi sinyal membuka poros baru bersama Partai Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). "Kami sedang menjalin koalisi poros baru dengan Demokrat dan PAN," kata Ketua DPW PPP Jabar Ade Munawaroh saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (7/9).
Ade menegaskan bahwa PPP sudah memiliki komitmen dengan kedua partai tersebut. Meski demikian, rencana koalisi tersebut hingga saat ini belum memunculkan nama yang akan diusung sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat.
-
Bagaimana PPP merespon opsi Ganjar-Ridwan Kamil? PPP merespons menguatnya opsi Ridwan Kamil sebagai cawapres pendamping capres yang mereka usung, Ganjar Pranowo. Partai berlambang Kakbah yakin nama yang muncul akan lebih dulu dimusyawarahkan dalam koalisi.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Ridwan Kamil optimis Prabowo-Gibran menang? Surveinya survei dua Minggu lalu, angkanya di 54-55 dengan sumbangan 54-55 Jabar, maka survei nasionalnya memang persurvei itu tembus di atas 50 persen secara nasional.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Mengapa Ronal Surapradja optimistis di Pilkada Jabar? Meski serba dadakan, ia optimistis bisa meraih hasil maksimal di Pilkada.
"Konsep kami hampir sama untuk menjalin kesepahaman tentang Jawa Barat ke depan," tuturnya.
PPP memang belum memiliki nama lain selain Uu Ruzhanul Ulum yang sudah menyatakan kesiapannya maju di Pilgub Jabar. Namun pihaknya tetap mencari alternatif untuk didorong menjadi cagub di Pilgub Jabar.
Partai Demokrat hingga saat ini belum menentukan bakal calon yang akan diusung di Pilgub Jawa Barat. Demokrat mengincar posisi wakil gubernur dari bakal calon gubernur yang memiliki peluang kemenangan terbesar.
"Ini masih dipertimbangkan dengan masak, bisa saja demokrat mengambil wakilnya. Karena memang survei tertinggi beliau-beliau ini, sehingga tentu kepastian atau kemungkinan kemenangan-kemenangan tersebut," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9).
Soal koalisi Demokrat dengan PAN dan PPP untuk memunculkan sosok baru dari calon yang sudah ada, Agus hanya menjawab santai. Partai berlambang bintang mercy ini juga tengah intensif menjadi komunikasi dengan partai dan figur potensial.
"Demokrat kan enggak cukupi dari kursi yang ditetapkan, kalau pilkada kan tidak mencukupi jumlah kursi yang ditetapkan. Kita berkoordinasi dengan partai lain, dengan cagub lain," terangnya.
Wacana membentuk poros baru ternyata tak membuat lawan politiknya khawatir. Mereka menanggapi dingin. Lihat saja Sekjen Partai Golkar Idrus Marham yang hanya menilai wacana poros baru cukup menarik.
"Adanya poros baru saya kira itu menarik, sepanjang itu belum menjadi sebuah keputusan, belum didaftarkan. Saya kira Pilkada Jawa Barat memang sangat dinamis," kata Idrus Marham di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (8/9).
Idrus menghargai sikap dan pandangan parpol untuk membentuk poros baru. Namun pihaknya punya keyakinan akan ada perubahan, terutama setelah sebuah lembaga survei memaparkan hasil surveinya pekan depan.
"Minggu depan ada sebuah lembaga survei yang mencoba melakukan survei secara komprehensif, untuk mengecek kembali (elektabilitas calon). Karena beberapa minggu terakhir ini, ada survei yang menunjukkan perubahan posisi elektabilitas dari calon-calon yang ada," jelasnya.
Begitu pula dengan bakal calon gubernur yang didukung Partai NasDem, Ridwan Kamil. Dia sama sekali tidak mempermasalahkan rencana poros baru. Kehadiran poros baru yang dibentuk PPP, PAN dan Demokrat bukanlah sebuah ancaman bagi dirinya.
"Kalau poros baru adalah pembentukan koalisi, jadi silakan saja. Kan nanti kalau poros baru terbentuk butuh figur, nah figurnya kepada siapa, dengan demokrasi ilmiah kan lihat survei juga. Bisa saya, bisa juga enggak. Enggak ada masalah juga. Bukan berarti ancaman enggak jadi ke saya juga kan, tapi karena belum genap koalisi ini untuk menggenapkan," ujar pria yang akrab disapa Emil ini kepada wartawan saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Jumat (8/9).
Meski muncul wacana poros baru, Emil mengaku tetap menjalin komunikasi dengan PPP, termasuk dengan PAN serta Demokrat. Bahkan Emil mengaku sangat intensif berkomunikasi dengan PPP. Terakhir kali dia berkomunikasi hingga ke tingkat Dewan Syuro PPP.
"Ya yakin mah kudu (harus) yakin kan (didukung PPP). Tapi namanya politik sebelum janur kuning melengkung tidak bisa dipastikan. Masih banyak drama-drama lah, seheboh drama Jakarta (Pilgub DKI)," katanya.
Emil mengaku tak khawatir. Dia justru semakin yakin bakal didukung oleh PPP. Menurutnya, dukungan dari PPP hanya masalah waktu.
"Jodoh kan enggak bisa diburu-buru. Jadi kalau NasDem punya pola pikir duluan, PKB sekarang, mungkin PPP sedang menghitung apa. Tapi kalau disebut intensif mah intensif," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros.
Baca SelengkapnyaGerindra mengakui tidak bisa memaksa Partai Golkar mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaRK sebagai calon tunggal untuk penugasan di Jabar. Sementara di Jakarta, RK bersama Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa
Baca SelengkapnyaZulhas saat ditemui usai workshop dan Rakornas PAN mengatakan bahwa partainya berencana mengusung RK.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PSI Cheryl Tanzil mengaku senang dengan hasil survei Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAgung menilai, jika Ridwan Kamil terpilih menjadi cawapres Ganjar, menjadi sebuah kehormatan bagi Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar masih menimbang sosok pilihan untuk maju Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tetap menjadi prioritas karena peluang menangnya dianggap Golkar sangat besar dibandingkan maju di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menilai Ridwan Kamil lebih pasti jika maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.
Baca SelengkapnyaProposal itu terkait dengan nama Ridwan Kamil (RK) maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno meyakini komitmen Golkar masih bersama Gerindra dan PAN untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Baca Selengkapnya