Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wacana poros ketiga, serius atau hanya eksperimen politik para elite parpol?

Wacana poros ketiga, serius atau hanya eksperimen politik para elite parpol? Nomor urut parpol peserta Pemilu 2019. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pendaftaran capres cawapres tinggal lima bulan lagi. Wacana terbentuknya berbagai poros buat mengusung capres cawapres pun mulai ramai belakangan. Salah satunya wacana poros ketiga.

Wacana pembentukan poros ketiga makin ramai setelah elite Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar pertemuan di salah satu mall di Jakarta, Kamis (8/3) lalu. Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan yang hadir dalam pertemuan mengatakan tiga partai tersebut membuka peluang yang luas terbentuknya poros baru selain poros Jokowi dan Prabowo. Menurutnya, semakin banyak calon di Pilpres semakin bagus.

"Dan terbuka untuk siapa saja. Kan poinnya makin banyak pilihan makin bagus dan masyarakat punya pilihan yang baik. Partainya siapa saja boleh toh. Hari ini baru tiga," katanya.

Orang lain juga bertanya?

Namun, wacana poros ketiga kian hari kian meredup. Bahkan, belakangan para elite parpol yang hadir dalam pertemuan justru pesimis poros tersebut bisa terbentu. Ketum PAN Zulkifli Hasan menyebut meski secara matematis poros ketiga dimungkingkan terbentuk, tapi butuh keajaiban. Sementara Sekjen PKB Abdul Kadir Karding menegaskan peluang PKB bergabung poros ketiga sangat tipis.

Pengamat politik Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, wacana poros ketiga adalah bagian dari manuver dan eksperimen para elite politik. Hal itu dilakukan untuk melihat respons publik dan para elite parpol lain.

"Elite-elite ini cuma doyan eksperimen. Kalau mereka serius (membentuk poros ketiga), mereka bertemu dan mencari titik tengah. Itu juga cara elite parpol buat melihat respons publik. Menurut saya ini (wacana pembentukan poros) harus dimatangkan betul di internal parpol, jangan uji coba-coba saja," katanya kepada merdeka.com, Rabu (14/3) malam.

Arya memprediksi buat beberapa waktu ke depan wujud koalisi buat mengusung capres cawapres akan cair. Menurutnya, akan sulit menebak apakah akan tercipta poros ketiga atau tidak.

Dia mengatakan perubahan peta politik akan mudah terjadi. Karenanya, semuanya masih mungkin jika belum ada sikap resmi dari masing-masing parpol tersebut.

"Karena gelagat elite parpol soal itu (pembentukan poros ketiga) enggak serius juga. Hari ini misalnya Zulkifli Hasan ketemu Mega," katanya.

Dia menilai peristiwa politik yakni pertemuan antar elite parpol yang terjadi belakangan belum cukup menggambarkan akhir dari peta politik koalisi. Termasuk juga pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyatakan siap mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

"Itu uji coba juga, semua elite melakukan eksperimen semua," katanya.

Arya memprediksi ke depan parpol-parpol akan melakukan eksperimen bongkar pasang capres cawapres dan koalisi. Hal itu dilakukan buat melihat reaksi publik.

Peta koalisi, menurutnya, akan mulai mengerucut setelah pilkada serentak 2018 selesai pada Juni mendatang.

"Awal Juni sudah mulai mengerucut. Dulu Jokowi juga deklarasi di detik-detik akhir, banyak di pilkada juga begitu deklarasi dan koalisi terbentuk di detik akhir. Deklarasi menit terakhir juga bisa mengecoh lawan, karena kalau di awal muncul, lawan bisa siapkan lawannya," katanya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CSIS Sebut Dua Poros di Pilpres 2024 Sulit Terwujud, Ini Alasannya
CSIS Sebut Dua Poros di Pilpres 2024 Sulit Terwujud, Ini Alasannya

"Wacana dua poros sampai saat ini sepertinya masih akan sulit diwujudkan,"

Baca Selengkapnya
PKB Komitmen Tak Mau Satu Kubu dengan Ridwan Kamil di Pilkada
PKB Komitmen Tak Mau Satu Kubu dengan Ridwan Kamil di Pilkada

Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros.

Baca Selengkapnya
Parpol Diprediksi Pertahankan Koalisi Pilpres, Pilgub DKI Jakarta 2024 Bakal Bentuk Tiga Poros
Parpol Diprediksi Pertahankan Koalisi Pilpres, Pilgub DKI Jakarta 2024 Bakal Bentuk Tiga Poros

CEO Lembaga Survei Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho mengatakan, tiga poros itu tidak akan jauh dari koalisi parpol pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Selengkapnya
PKB Tertarik Gabung Poros Alternatif Sandiaga-AHY: Boleh Kalau Cak Imin Masuk
PKB Tertarik Gabung Poros Alternatif Sandiaga-AHY: Boleh Kalau Cak Imin Masuk

PKB mempunyai syarat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bisa menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Berebut Kursi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Berebut Kursi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024

PKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.

Baca Selengkapnya
Begini Awal Mula Wacana Sandiaga-AHY, Muncul usai Fraksi PPP dan Demokrat Duduk Bareng di DPR
Begini Awal Mula Wacana Sandiaga-AHY, Muncul usai Fraksi PPP dan Demokrat Duduk Bareng di DPR

Menurut Mardiono, tidak tertutup kemungkinan duet Sandiaga-AHY

Baca Selengkapnya
PDIP Lagi Hitung Baik Buruknya Jika Cuma Dua Capres di Pilpres 2024
PDIP Lagi Hitung Baik Buruknya Jika Cuma Dua Capres di Pilpres 2024

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku partainya terbuka untuk membahas kemungkinan terbentuknya dua poros di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Menengok Aturan Main Debat Capres-Cawapres yang Dimulai Sejak Tahun 2004
Menengok Aturan Main Debat Capres-Cawapres yang Dimulai Sejak Tahun 2004

Format debat beberapa kali terjadi perubahan sejak digelar pertama kali pada Pilpres 2004.

Baca Selengkapnya