Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wajah 'uzur' para ketua umum partai politik

Wajah 'uzur' para ketua umum partai politik sby mega. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Di luar dugaan, Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, kemarin menjadi forum bagi Megawati Soekarnoputri untuk menyatakan kesiapannya memimpin partai kembali untuk periode 2015-2020. Di hadapan sejumlah pengurus daerah, Mega dengan lantang menyatakan kesiapannya menahkodai partai selama lima tahun ke depan.

"Ada sebuah aspirasi berbicara mengenai ketua umum. Karena itu adalah hak di kongres tapi bukan berarti dilarang karena sebagai sebuah aspirasi yang nanti akan menjadi sebuah rekomendasi. Jadi karena nanti seluruh peserta Rakernas, saat ini menyatakan kesetujuan saya untuk menjadi ketum lagi," kata Megawati di arena Rakernas IV PDIP, Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9) lalu.

Kesediaan Megawati menjadi ketua umum PDIP lagi pun langsung diamini oleh seluruh kader partai banteng moncong putih, dan langsung menjadi keputusan Rakernas IV di Semarang. Hal ini karena sebelumnya seluruh pengurus daerah PDIP secara aklamasi telah menyampaikan aspirasi tersebut.

Orang lain juga bertanya?

Padahal, sebelumnya santer dikabarkan Mega tidak lagi akan maju sebagai ketua umum PDIP. Kandidat yang paling kuat untuk maju memimpin PDIP adalah Puan Maharani yang masih trah Soekarno. Capres terpilih Joko Widodo (Jokowi) pun juga sempat digadang-gadang akan dicalonkan sebagai ketua umum PDIP.

Saat ini Mega sudah berusia 67 tahun, lima tahun lagi dia akan berusia lebih dari 70 tahun, sebuah umur yang tidak bisa dikatakan muda lagi.

Tak cuma Mega saja yang terbilang 'uzur'. Dua partai besar, Partai Demokrat dan Partai Gerindra juga dipimpin oleh senior, alias sang pendiri partai. Padahal sebelumnya sudah dipimpin oleh tokoh muda.

Berikut penjelasan selengkapnya, seperti yang berhasil dihimpun merdeka.com, Senin (22/9):

Megawati Soekarnoputri

Tanpa diduga-duga, Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, menjadi forum bagi Megawati Soekarnoputri untuk menyatakan kesiapannya memimpin partai kembali untuk periode 2015-2020. Hal itu ditegaskan Megawati di hadapan sejumlah pengurus daerah."Ada sebuah aspirasi berbicara mengenai ketua umum. Karena itu adalah hak di kongres tapi bukan berarti dilarang karena sebagai sebuah aspirasi yang nanti akan menjadi sebuah rekomendasi. Jadi karena nanti seluruh peserta rakernas, saat ini menyatakan kesetujuan saya untuk menjadi ketum lagi," kata Megawati di arena Rakernas IV PDIP, Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9) lalu.Megawati mengatakan, kesiapannya menjadi ketua umum kembali harus dikukuhkan lebih dulu sebelum Kongres tahun depan."Karena dalam AD/ART kami dalam rakernas tidak ada mekanisme tapi bukan berarti dilarang, di mana ini semua aspirasi yang diwakili oleh seluruh jajaran tiga pilar di PDIP yaitu struktur, legislatif, eksekutif," kata Megawati.Jika sudah mendapat persetujuan tiga pilar partai, kata Megawati, sebenarnya hal itu sudah kuorum. "Yang gampang nantinya dibawa ke kongres untuk segera dilakukan pengukuhan sehingga kongres nanti sifatnya saya sebagai penanggungjawab," ujar Megawati."Kongres mengetahui bahwa bagaimana tata tertib untuk jadwal kongres. Maka tidak akan ada lagi pilihan ketum tapi yag ada adalah dengan resmi pengukuhan ketum periode 2015-2020, yang ada nanti hanyalah pilihan DPP partai," ujarnya.Kesediaan Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lagi, langsung menjadi keputusan Rakernas IV di Semarang, Jawa Tengah. Hal ini karena sebelumnya seluruh pengurus daerah PDIP secara aklamasi telah menyampaikan aspirasi tersebut."Aspirasi ini akan jadi putusan rakernas, mengikat secara keseluruhan kader partai di semua tingkatan," ujar Ketua Panitia Pengarah Rakernas IV PDIP Anderas Pareira itu di arena Rakernas IV, Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9).Aspirasi agar Megawati menjadi ketua umum lagi itu disampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko, yang mewakili 33 DPD se-Indonesia."Dalam pidato tersebut, secara aklamasi mewakili seluruh 33 DPD tampil untuk menyampaikan sebuah permohonan politik untuk diminta kesediaannya kembali menjadi ketua umum PDI Perjuangan," kata Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah tentang penyampaian aspirasi yang digelar tertutup itu.Basarah menyatakan, keputusan Megawati menjadi ketua umum PDIP 2015-2020 akan dikukuhkan dalam Kongres IV pada 2015.

Prabowo Subianto

Partai Gerindra pada Sabtu (20/9) lalu menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Bogor, Jawa Barat. Adapun tujuan utama kongres ini adalah untuk memilih ketua umum Partai Gerindra untuk menggantikan almarhum Suhardi.Prabowo Subianto didaulat untuk menakhodai Partai Gerindra. Secara aklamasi, Prabowo didapuk menjadi ketua umum Partai Gerindra."Semua sepakat meminta kesediaan Pak Prabowo merangkap jabatan sebagai ketua umum Gerindra sampai kongres pertama digelar," kata Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani di lokasi, Jakarta, Sabtu (20/9).Menurut Muzani, KLB ini dihadiri oleh 33 DPD dan 503 DPC Gerindra dari seluruh Indonesia. KLB ini diadakan setelah wafatnya Suhardi atas permintaan 33 DPD Gerindra."Pak Prabowo menerima mandat sebagai ketua umum dan tak lama-lama menjabat sampai menggelar kongres pertama," tandasnya.Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, tidak ada calon lain selain Prabowo. "Enggak ada calon lain, semua DPD sudah bulat memohon ketua Dewan Pembina kami merangkap sebagai ketua umum," ujarnya.Dengan ini, Prabowo menerima mandat sebagai ketua umum dan merangkap jabatan sebagai ketua dewan pembina partai. Kendati begitu, Prabowo menjadi ketua umum partai tidak akan berlama-lama. Pemilihan ketua umum akan segera dilakukan kembali setelah adanya penyempurnaan AD/ART partai.Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Prabowo menjadi ketua umum partai tidak akan berlama-lama. Pemilihan ketua umum akan segera dilakukan kembali setelah adanya penyempurnaan AD/ART partai."Nanti akan dibicarakan dalam penyempurnaan AD ART partai. Kita akan menyempurnakan AD/ART, kalau AD/ART sekarang 2015 (kongres pemilihan ketua umum)," kata Muzani.

Susilo Bambang Yudhoyono

KLB Partai Demokrat yang digelar di Inna Grand Bali Beach hotel, Sanur, Bali, beberapa waktu lalu menetapkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum. SBY menyandang jabatan tersebut untuk mengisi kekosongan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menyatakan berhenti sebagai ketum pasca-ditetapkan tersangka kasus proyek Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi."Menimbang memutuskan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Ketua Umum Partai Demokrat" kata pimpinan Majelis Sidang, Amir Syamsuddin dalam KLB Partai Demokrat di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Sabtu (30/3).SBY dipilih sebagai ketum secara musyawarah dan mufakat. Seluruh DPD dan DPC partai menghendaki SBY sebagai pemimpin yang baru. Mereka meyakini SBY dapat mengembalikan soliditas dan mengangkat Demokrat dari keterpurukan.Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyanggupi permintaan mayoritas DPD, yang memintanya menjadi ketua umum partai. Melalui Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Evert Ernest Mangindaan, SBY menyatakan siap menjadi ketum baru."Beliau bersedia, dengan syarat ketum yang saya (SBY) jalankan ini bersifat sementara. Karena beliau ingin agar proses penyelamatan dan konsolidasi partai, paling lama dua tahun," kata Mangindaan yang juga pimpinan majelis sidang Kongres Luar Biasa (KLB) di Sabur Bali, Sabtu (30/3).SBY, lanjut Mangindaan, tidak ingin berlama-lama menjadi ketum. Bahkan, dia hanya ingin menjadi ketum sampai Pemilihan Presiden 2014."Setelah itu kita lakukan kongres, supaya bisa berkonsentrasi dan menjalankan tugas-tugas negara," tuturnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menanti Pertemuan SBY dengan Megawati dan Prabowo
Menanti Pertemuan SBY dengan Megawati dan Prabowo

Polemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Megawati Dituding Gelisah Sebut Penguasa Mirip Orba, FX Rudy Ungkit Tiket Capres Jokowi Sejak 2014
Megawati Dituding Gelisah Sebut Penguasa Mirip Orba, FX Rudy Ungkit Tiket Capres Jokowi Sejak 2014

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru

Baca Selengkapnya
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?

Megawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.

Baca Selengkapnya
Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar
Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar

Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Megawati Sebut Penguasa Saat Ini Bertindak Seperti Orde Baru, Begini Respons Istana
Megawati Sebut Penguasa Saat Ini Bertindak Seperti Orde Baru, Begini Respons Istana

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru

Baca Selengkapnya
Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya
Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya

Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya

Baca Selengkapnya
Megawati Prihatin Sindir Konflik Partai Sebelah
Megawati Prihatin Sindir Konflik Partai Sebelah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung keprihatinan konflik yang terjadi di tubuh partai politik.

Baca Selengkapnya
Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi

Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi

Baca Selengkapnya
Yusril: Cawapres Prabowo Sudah Mengerucut 3 Nama, Tiba-tiba Muncul Gibran, Khofifah, Muhadjir
Yusril: Cawapres Prabowo Sudah Mengerucut 3 Nama, Tiba-tiba Muncul Gibran, Khofifah, Muhadjir

Yusril mengatakan Cawapres Prabowo sebenarnya sudah mengerucut tiga nama.

Baca Selengkapnya
Presiden RI Cari Penerus
Presiden RI Cari Penerus

Sejumlah Presiden RI terdahulu tercatat pernah bermanuver menyiapkan penerus.

Baca Selengkapnya
Pengamat Ungkap Alasan Jokowi Tak Mungkin Ambil Alih PDIP
Pengamat Ungkap Alasan Jokowi Tak Mungkin Ambil Alih PDIP

Pernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.

Baca Selengkapnya