Wakapolri sebut kini kasus Novel Baswedan tak cuma ditangani Polisi
Merdeka.com - Sudah satu tahun berlalu kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik senior KPK Novel Baswedan terjadi. Tapi, hingga kini Polri belum berhasil mengungkap siapa pelaku dan aktor intelektual teror terhadap penyidik senior di lembaga antirasuah itu.
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menegaskan, kasus penyiraman terhadap Novel masih jalan terus. Malah, saat ini bukan hanya Polri yang menangani, tapi juga dibantu oleh lembaga lain.
"Itu jalan terus, itukan sudah Komnas HAM sudah gabung, Ombudsman sudah gabung, Polri sudah tidak melaksanakan sendiri, silakan saja diungkap," kata Syafruddin usai salat Jumat di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/3).
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Bagaimana KPK mengungkap kasus suap di Basarnas? Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan pada Selasa 25 Juli 2023 sekitar jam 14.00 WIB di jalan raya Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur dan di Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Dalam OTT, KPK amankan 11 orang dan menyita goodie bag berisi uang Rp999,7 Juta.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Namun, Syafruddin menekankan, pihaknya tidak angkat tangan dalam mengusut kasus tersebut. Termasuk perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusut tuntas kasus Novel.
"Polri ikut saja apa perintahnya, sekarang Komnas HAM masuk silakan, Ombudsman masuk, DPR masuk, sekarang semua unsur sudah masuk. Bukan ditangani Polri sendiri," tambah dia.
wakapolri komjen syafruddin di masjid al ittihad ©2018 Merdeka.com/endang saputra
Syafruddin mengakui memang saat ini banyak yang belum selesai ditangani Polri. Bukan hanya kasus Novel, dia mencontohkan kasus bom Dubes Filipina pada 1 Agustus 2001 hingga kini juga belum selesai.
"Memang banyak kasus yang belum terungkap, kasus bom Dubes filipina belum terungkap sampai sekarang, sudah berapa tahun?" jelas dia.
Terkait dengan dorongan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), Syafruddin enggan ikut berspekulasi akan hal itu.
"Bukan domain kita, wewenangnya kita hanya menginvestigasi," tutup dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaHakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaReinkarnasi dinasti itu berefek langsung atau tidak langsung terhadap penegakan hukum di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan meminta Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaMeski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya belum juga menetapkan satu orang pun menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan mengaku menerima informasi adanya kepala daerah yang menjadi korban dugaan pemerasan oknum di KPK.
Baca SelengkapnyaDi satu sisi juga kasus itu kembali anyar kalangan publik karena melibatkan tokoh publik yang dikenal luas.
Baca Selengkapnya