Waketum Gerindra Minta Demokrat Keluar Koalisi: Kita Ajak Koalisi cuma Kasihan Saja
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Pouyono meminta Partai Demokrat keluar dari koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Arief menilai, elite Demokrat sudah tak sejalan dengan kubu Prabowo-Sandiaga.
"Demokrat sebaiknya keluar saja dari koalisi Adil Makmur. Jangan elitenya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya, mau mundur dari koalisi saja pakai mencla mencle segala. Monggo keluar saja," jelasnya, Jumat (10/5).
Arief menilai Demokrat tak memiliki pengaruh dalam perolehan suara Prabowo-Sandi. Justru, kata dia, malah menurunkan suara pasangan yang diusung empat parpol tersebut.
-
Bagaimana cara keluarga Jokowi terlibat politik? Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa alasan PDIP memecat keluarga Jokowi? Anggota tersebut dinilai telah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Selain itu, mereka juga memberikan dukungan kepada calon yang tidak sesuai dengan keputusan resmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilihan Presiden 2024.
-
Siapa yang disebut sebagai timnya Jokowi? 'Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),'
Arief memprediksi nasib Demokrat ke depan seperti tokoh dalam cerita wayang, Aswatama. Dia mengisahkan, setelah Perang Bharatayudha, Aswatama tak diterima di mana-mana. Arief juga memperkirakan Demokrat akan ditolak Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Dan enggak ada yang mau koalisi sama Demokrat tuh. Kita ajak koalisi cuma kita kasihan saja waktu itu. Sebab enggak bisa ikut Pemilu 2024 kalau enggak ada yang mau koalisi," tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, buka bersama ini bukti koalisi tetap solid. Dia mengkonfirmasi bakal hadir dalam pertemuan tersebut.
"Tetap solid, malam ini forum para Sekjen koalisi akan buka bersama untuk komunikasi sebagaimana terus kami lakoni sejak awal sebagai bagian silahturahmi dan soliditas koalisi," ujar Hinca kepada merdeka.com, Jumat (10/5).
Koalisi Prabowo-Sandiaga diterpa rumor tak solid setelah Presiden Joko Widodo bertemu Komandan Komando Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Istana. Begitu juga PAN yang digoda karena pertemuan Ketum Zulkifli Hasan dengan Jokowi di pelantikan gubernur Maluku.
Hinca menegaskan bahwa posisi Partai Demokrat masih berada dalam barisan Prabowo-Sandi sampai pengumuman resmi KPU, 22 Mei mendatang.
"Koalisi kami tetap dan tak ada masalah sampai nanti pengumuman KPU tanggal 22 Mei. Koalisi ini untuk Pilpres 2019," kata dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu menegaskan, perihal reshuffle menjadi kewenangan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDemokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY
Baca SelengkapnyaPDIP sudah tidak menganggap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga sebagai kader. PDIP sudah tidak sejalan dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sedang berada di Jawa Tengah sejak tiga hari lalu.
Baca SelengkapnyaSantoso tidak mengetahui teknis soal pertemuan Jokowi dan SBY.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaBasarah menegaskan Ketu Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak merasa memiliki persoalan dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaNamun pemberian partai berlambang banteng itu ditinggalkan Jokowi dan keluarga.
Baca Selengkapnya“Saya tegaskan kembali Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," kata Hasto
Baca Selengkapnya