Wantimpres seperti ada & tiada, masukan tak terlalu didengar Jokowi
Merdeka.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu terlalu serius memilih anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Hal itu karena posisi Wantimpres tidak terlalu penting dalam pemerintahan.
"Dilihat dari komposisi ini dugaan saya, Jokowi tidak terlalu melihat Wantimpres sebagai satu institusi yang berpengaruh. Komposisi ini akan digunakan seperti SBY, yaitu memperlakukannya antara ada dan tiada," kata Ray Rangkuti saat dihubungi merdeka.com, Senin (19/1).
Menurutnya, komposisi anggota Wantimpres yang didominasi perwakilan partai politik tidak beda jauh dengan masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, usia anggota Wantimpres Jokowi lebih muda dibandingkan di era SBY.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
"Tidak terlalu jauh berbeda, hanya anggota Wantimpres Jokowi ini lebih muda daripada SBY. Tujuan dan fungsi gak akan berbeda dengan Pak SBY, masukannya tidak terlalu didengar oleh Jokowi," terang dia.
Lanjut dia, beberapa anggota Wantimpres Jokowi pun dinilai belum layak memberi nasehat kepada presiden. Level mereka pun masih jauh dari posisi penasihat presiden tersebut.
"Bagaimana orang seperti Rusdi Kirana dan Yan Darmadi memberi nasehat kepada Jokowi, mereka levelnya masih staf ahli atau staf menteri bukan di Wantimpres. Wantimpres berpikiran jauh lebih maju, ini dua-duanya pengusaha, kami khawatir akan bentrok kepentingan antara bisnis dan jabatan penasehat presiden," pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden untuk membantunya di pemerintahan. Sembilan anggota Wantimpres itu adalah Abdul Malik Fajar (Muhammadiyah), Ahmad Hasyim Muzadi (NU), Yan Darmadi, M Yusuf Kartanegara, Rusdi Kirana, Sidarto Danusubroto, Sri Adiningsih, Subagyo Hadi Siswoyo dan Suharso Monoarfa (PPP).
Seperti diketahui, beberapa nama seperti Rusdi Kirana (PKB), Sidarto (PDIP) dan Subagyo (Hanura) adalah mantan Timses Jokowi saat pilpres lalu. Kemudian Suharso Monoarfa merupakan Wakil Ketua Umum PPP Kubu Romahurmuziy, M Yusuf Kartanegara Sekjen PKPI yang merupakan orang dekat Sutiyoso dan Yan Darmadi dari NasDem. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca Selengkapnyadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) terkesan diputuskan terlalu cepat dan mendadak.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai fungsi MK kini tidak digunakan dengan baik karena intervensi kekuasaan.
Baca SelengkapnyaWantannas atau Lemhannas kerap hanya menjadi tempat parkir prajurit yang tidak mendapat jabatan strategis.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Wayan menilai sosok Jokowi sudah mulai berubah.
Baca SelengkapnyaTak diundang dalam Rakernas, Presiden Jokowi menyerahkan ke PDIP selaku tuan rumah acara.
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan merespons ramai tudingan Presiden Jokowi soal menyodorkan nama Kaesang Pangarep untuk maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak akan mengundang Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaJokowi ternyata sempat bertemu dengan para ketua umum partai politik pendukungnya
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan publik kepada kinerja Presiden Jokowi diyakini tinggi.
Baca SelengkapnyaSelain Pilgub Jakarta, Kaesang juga santer maju di Pilgub Jateng.
Baca Selengkapnya