Wapres JK bela Jokowi yang dikritik karena Airlangga tak dicopot dari Menperin
Merdeka.com - Di awal pemerintahannya, Jokowi menegaskan semua menterinya harus melepaskan atribut pengurus partai politik. Kini Presiden Joko Widodo dikritik lantaran dinilai tak konsisten dengan ucapannya. Sebab, Jokowi masih mempertahankan Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian. Padahal kini Airlangga menjabat Ketua Umum Partai Golkar.
Wakil Presiden Jusuf Kalla membela Presiden Jokowi. Dia menangkis serangan politik soal rangkap jabatan yang diarahkan ke pemerintahannya. Jusuf Kalla yang akrab disapa JK menjawab santai.
"Itu adalah suatu kebijakan, kemudian kebijakan itu tentu juga tergantung kondisinya," ungkap Wapres JK di Istana Negara, Rabu (17/1).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
Dia juga menampik anggapan menjadikan Golkar sebagai anak emas di pemerintahan kabinet kerja. Tambahan satu kursi untuk Golkar di dalam kabinet yakni kursi Menteri Sosial yang kini ditempati Idrus Marham, dianggap bukan hal istimewa.
"Dua kursi betul tapi dibanding dengan kursi di parlemen jauh lebih tinggi dibanding dengan yang lain."
Mantan Ketum Partai Golkar ini menambahkan, penambahan kursi untuk Golkar dan penunjukan Idrus Marham sudah melalui serangkaian proses dan penilaian. Dia meyakini, Idrus sosok yang tepat untuk bergabung dalam kabinet kerja. Pertimbangan ini di luar aspek politik.
"Politik itu kan kadang-kadang butuh ada suatu penilaian khusus. Namun demikian di samping itu sebagai Sekjen, Idrus berpengalaman di lapangan. Ini kan urusan lapangan bukan urusan kantor saja," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyatakan, pengunduran diri Airlangga menjadi urusan internal Golkar.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan Moeldoko merespons tegas pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla yang mengkritik netralitas Presiden Jokowi di Pilpres 2
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta masalah netralitas tak sekedar dilihat kacamata subjektivitas.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaLuhut mengungkapkan, bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat mendengarkan pendapat seluruh pihak.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tegas membantah tudingan cawe-cawe menyodorkan putra bungsungnya untuk Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaJokowi mempertanyakan dirinya yang katanya disebut akan menjadi ketua maupun dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons soal mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Golkar. Jokowi mengatakan mundurnya Airlangga merupakan urusan internal partai
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca Selengkapnyamerupakan tokoh senior dan mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sosoknya harus dihormati.
Baca Selengkapnya