Warga Jatim disebut menanti calon alternatif Selain Gus Ipul dan Khofifah
Merdeka.com - Siapa bilang tak ada calon alternatif yang tak bisa menandingi 'kedigdayaan' pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jawa Timur 2018? Anggapan itu ternyata hanya ketakutan tanpa alasan.
Hasil riset Surabaya Survey Center (SSC) periode 25 November-8 Desember 2017 yang dirilis pada Rabu (13/12) kemarin, membantah anggapan tersebut. Dari 940 responden yang tersebar di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur, ternyata 43,9 persennya menginginkan poros ketiga untuk menampilkan paslon pilihan alternatif. Sementara yang tidak setuju ada poros baru hanya 17,7 persen, dan 38,4 persennya memilih abstain.
Bukti lain, survei yang menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3,2 persen itu juga menyebut, bahwa pasangan Gus Ipul-Anas yang diusung PKB-PDIP hanya mendapat suara 29,6 persen.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang dukung Khofifah-Emil? Plt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
-
Siapa calon Gubernur Jatim 2024? Nama petahana Khofifah Indar Parawansa diperkirakan jadi unggulan di Pilgub Jatim kali ini.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
Sementara Khofifah-Emil yang diusung Demokrat, Golkar, Hanura, NasDem dan PPP belum menyerahkan rekomendasi dengan poin 26,2 persen. Untuk paslon ketiga, meski dalam survei SSC tak menyebut nama calon pada responden, ternyata ditanggapi 19,9 responden.
Dalam simulasi ini, jumlah undecided voters yang muncul juga masih tinggi. Jumlah responden yang masih tidak tahu, atau tidak menjawab, maupun belum menentukan pilihan mencapai 24,3 persen.
Data ini, menurut Direktur Riset SSC, Edy Marzuki, menunjukkan bahwa ada trend kejenuhan yang muncul di tengah masyarakat terhadap dua paslon yang sudah ada saat ini, yaitu Gus Ipul-Anas dan Khofifah-Emil.
Besarnya jumlah undecided voters, lanjutnya, serta pilihan bagi paslon lain di luar Gus Ipul-Anas dan Khofifah-Emil, juga menjadi fenomena yang bisa dimanfaatkan calon lain, seperti La Nyalla M Mattalitti. "Fenomena ini bisa dimanfaatkan bagi mereka yang kelak mengisi slot paslon ketiga yang hingga saat ini masih kosong," kata Edy.
Apalagi, pada 10 Desember 2017 lalu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur tersebut, menerima surat tugas dari DPP Partai Gerindra untuk gerilya mencari partai koalisi. Sebab partai besutan Prabowo Subianto ini hanya mengantongi 13 kursi di DPRD Jawa Timur. Sementara salah satu syarat untuk bisa mengusung calon sendiri adalah 20 kursi.
"Kemunculan paslon ketiga ini nampaknya ditunggu oleh publik. Publik di sini nampaknya tidak mudah tergoda dengan program kerja yang ditawarkan oleh para paslon yang saat ini sudah ada. Ini bisa jadi kesempatan bagi siapapun yang berminat untuk memunculkan paslon ketiga itu," tandas Edy.
Namun yang menjadi catatan, tegas dosen Universitas Yudharta Pasuruan tersebut, sosok yang diusung untuk menjadi paslon ketiga tidak boleh asal comot dan sembarang tokoh. "Mereka yang diusung kelak untuk menjadi paslon ketiga ini harus sosok yang bisa jadi alternatif pilihan bagi masyarakat Jawa Timur. Harus bisa yang paling tidak menyaingi Gus Ipul dan Khofifah yang sudah lumayan kuat, juga secara elektabilitas," tegasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPKB tengah menggodok nama untuk pertarungan di Pilgub Jawa Timur. Mereka mengakui ada lawan yang kuat pada kontestasi itu, yakni Khofifah Indar Parawansa.
Baca SelengkapnyaParpol yang belum memberikan dukungan terhadap pasangan Khofifah-Emil ini masih tersisa PDIP, PKB, PKS dan NasDem.
Baca SelengkapnyaSebagai partai pertama yang mendorong Khofifiah sangat merekomendasikan kepada PDIP untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengaku sudah nyaman berduet dengan Emil Dardak di Jatim.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, partainya konsisten mendukung pasangan Khofifah-Emil sebagai wujud kelanjutan dukungan yang sejalan pada Pilkada 2019.
Baca SelengkapnyaMereka mengajak generasi muda Jatim untuk coblos Khofifah-Emil.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernar Jawa Timur Khofifah Indarparawansa mengaku nyaman berpasangan dengan Emil Dardak yang menjadi wakilnya
Baca SelengkapnyaSudah Dapat Dukungan Koalisi Prabowo, Khofifah Kini Mulai Dekati PDIP
Baca SelengkapnyaKhofifah mengaku sudah dua kali bertemu dengan Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengucapkan rasa terima kasih kepada partai yang dipimpin Zulhas atas dukungan yang diberikan kepada dirinya.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak akan membiarkan Khofifah Indar Parawansa melawan kotak kosong di Pilkada Jawa Timur (Jatim). PDIP disebut menyiapkan 4 nama untuk diusung di Pilkada
Baca Selengkapnya