Warga Mampang bela Djarot dari massa pendemo bayaran
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Petahana, Djarot Saiful Hidayat melanjutkan agenda kampanye dengan blusukan menyambangi warga Jalan Bangka RT 12/RW 13, Kelurahan Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Selasa (15/11). Sebelum masuk ke permukiman warga, Djarot terlebih dulu bertanya kepada warga setempat.
"Ada warga yang menolak enggak? Apa, enggak ada? Alhamdulillah," ucap Djarot mengucap syukur karena warga Mampang tidak keberatan dengan kehadirannya.
Djarot mengajak warga berdialog. Mantan Wali Kota Blitar ini berharap warga tidak mudah terpancing emosi dan ikut-ikutan mereka yang belum dewasa dalam berdemokrasi.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Kenapa warga ini 'dredeg'? Warga Kampung Laut ini mengaku 'dredeg' saat bacakan Pancasila di sebelah Presiden Jokowi.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
"Oleh sebab itu, Anda jangan marah, jangan tersinggung. Biarkan saja, ajak dialog. Mereka yang belum dewasa ajari untuk tertib. Kalau ada yang mengadang seperti itu, laporkan ke panwaslu atau bawaslu. Tunjukkan Basuki-Djarot taat hukum tertib, damai, aman," lanjutnya.
Setelah berdialog, Djarot melanjutkan blusukannya dari RT ke RT. Namun, saat menuju RT 08 terlihat sekelompok orang yang mengatasnamakan Mahasiswa Islam Indonesia datang menolak kedatangan Djarot di kampung tersebut.
"Kami punya hak konstitusi, masyarakat punya hak konstitusi untuk menolak penista agama," ucap salah satu pendemo dengan menggunakan speaker.
Melihat Djarot didemo sekelompok orang yang tidak dikenal, warga sekitar langsung membentuk 'benteng' dan mengusir para pengunjuk rasa itu.
"Itu pendemo bayaran pak, bukan warga sini. Insya Allah warga sini mendukung bapak," teriak warga sekitar.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaBentrokan tersebut terjadi ketika massa demonstran merobohkan pagar Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaBarikade besi polisi tersebut berjarak sekitar 10 meter di bagian dalam gerbang yang roboh.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaMomen seorang pedagang asongan yang membagikan dagangannya gratis untuk peserta aksi ini viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca Selengkapnya