Warga Purwakarta kecewa gerbang air mancur Purwakarta digaris polisi
Merdeka.com - Ada pemandangan berbeda di gerbang Taman Air Mancur Sri Baduga Maharaja, Kompleks Situ Buleud Purwakarta. Pada gerbang pintu bagian timur dan barat terpasang garis polisi sejak Selasa 21 Februari kemarin.
Informasi yang merdeka.com himpun di lapangan, pemasangan garis polisi oleh pihak Resort Purwakarta karena mensinyalir adanya unsur kelalaian dari pihak penyelenggara peresmian taman air mancur tersebut saat mengadakan acara peresmian pada Sabtu 18 Februari lalu.
Kelalaian tersebut dianggap oleh kepolisian menjadi penyebab kematian seorang pengunjung asal Gang Beringin Purwakarta. Meski sebelumnya dari hasil visum Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta, warga tersebut meninggal karena serangan jantung.
-
Kapan air mancur di Purwakarta dijadwalkan akan dimulai? Pemerintah Kabupaten Purwakarta siap menggelar pertunjukan air mancur menari di kawasan kolam Taman Sri Baduga, Jalan K.K Singawinata, Nagri Kidul pada Sabtu (5/8).
-
Bagaimana cara mendapat tiket pertunjukan air mancur di Purwakarta? Warga biasanya melakukan pemesanan melalui aplikasi dengan sistem rebutan. Lalu tiket juga tersedia secara offline di beberapa tempat. “Untuk tiket secara offline tersedia di Radio Pro 93.10 FM dan Galeri Menong (Jalan Tengah), sedangkan online tersedia di aplikasi Ogan Lopian (dapat diunduh di PlayStore),“ tulis akun tersebut.
-
Mengapa warga khawatir menggunakan air tercemar? Warga tak berani menggunakannya air karena khawatir berpengaruh terhadap kesehatan.
-
Kenapa kolam air mancur dibersihkan? Perawatan ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan keindahan kolam air mancur di Bundaran Patung Kuda.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Mengapa warga takut dengan abrasi di Air Manis? 'Takut pasti, namun tempat tinggal tidak ada selain di sini. Kalau pindah, tanah sekarang mahal, makan saja susah,' tuturnya.
Akibat pemasangan garis polisi ini, banyak warga Purwakarta mengaku kecewa dan meminta kembali membukanya sesegera mungkin.
"Kok dikasih garis polisi sih? Kami mau nonton air mancur nanti gimana? Kata Pak Bupati juga boleh masuk kan kalau sore?," kata salah seorang warga, Mimah (40) warga Nagri Kidul Purwakarta, Rabu (22/1).
Karyawan pada salah satu perusahaan swasta ini menuturkan, ia telah mengundang anggota keluarganya dari Bandung untuk menonton air mancur yang dilengkapi dengan 'aqua screen' itu malam minggu nanti.
"Saya kan sering posting di Instagram. Nah, keluarga saya dari Bandung ingin nonton juga, sudah saya undang untuk datang Sabtu ini," tutur Mimah.
Keluhan juga sampaikan Mastur (42) warga asal Karawang. Dia harus menahan kecewa karena saat melintas di Taman Sri Baduga, garis polisi telah terpasang.
"Sudah booking kamar hotel barusan, untuk dua keluarga, satu keluarga saya di Karawang, satu lagi dari Cirebon. Lah, kok ini malah ada garis polisi, gimana ya? Semoga saja pemerintahan di sini ambil langkah," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Galian tersebut tidak ditutup dan diperbaiki seperti semula. Sehingga kerap kali bekas galian itu cepat rusak dan kondisi itu sangat meresakan warga.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak berwajib langsung merespons keluhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMereka beraksi bak peselancar andal yang ditonton banyak orang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Aceh sebelumnya dihebohkan dengan viralnya video di sosial media yang menampakkan sosok Mbak Rara pawang hujan beraksi di Stadion Harapan Bangsa.
Baca SelengkapnyaBesi penutup gorong-gorong air tersebut hilang di pedestarian wilayah Grogol Petamburan dan di Kecamatan Palmerah.
Baca SelengkapnyaSejoli di Jember kedapatan berbuat mesum saat berwisata ke air terjun Klungkung Jember. Pengelola geram.
Baca SelengkapnyaDiskusi ini dibubarkan karena diduga berkaitan dengan temanya yang menyorot perhelatan KTT WWF di Bali.
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaAgus menyayangkan aktivitas warga malah merusak taman. Padahal harusnya, perayaan tahun baru tak merusak taman di sekitar.
Baca SelengkapnyaSeharusnya jembatan bisa dilalui kendaraan bertonase berat, namun karena dikorupsi sehingga tidak mampu.
Baca Selengkapnya