Warga Semarang diajak tolak politik uang jelang pencoblosan
Merdeka.com - Politik uang selalu melekat dan mencederai pesta demokrasi. Mulai dari pemilihan kepala desa, pemilihan kepala daerah, pemilihan legislatif, hingga pemilihan presiden. Beberapa hari jelang pencoblosan Pemilihan Walikota (Pilwakot) Semarang, sejumlah warga mulai mengkampanyekan menolak politik uang untuk membendung serangan fajar.
Belasan pegiat Seni Muda Semarang menggelar aksi teatrikal menolak praktik bagi-bagi uang. Aksi yang berjalan di sepanjang Jalan Pahlawan dan Kawasan Simpang Lima itu cukup sukses mencuri perhatian masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pegiat Seni Muda Kota Semarang beranggotakan belasan pemain teater dari berbagai kampus di Kota Semarang itu juga didukung sejumlah anggota Komunitas Denok Kota Semarang. Mereka menggelar happening art aksi teatrikal yang menggambarkan calon kepala daerah membagi-bagikan uang sebesar Rp 100.000 kepada beberapa warga. Upaya pria berjas membagi-bagi uang selalu mengalami kegagalan. Aksi politik uang itu langsung dicegah tiga orang bertelanjang dada yang membalur tubuhnya dengan cat warna merah, kuning, dan hijau.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Kenapa warga Sumedang memilih memberi uang saat menjenguk? Mengutip sumedangkab.go.id, warga di wilayah tersebut memang memberikan sumbangannya berupa uang.Mereka tak ingin memberikan sumbangan dalam bentuk lain, seperti buah karena wilayah tersebut merupakan penghasil mangga di Sumedang.
-
Kenapa warga Semarang panik soal kucing liar? Sementara itu kejadian yang muncul dalam beberapa hari terakhir sebenarnya dipicu ketakutan masyarakat karena banyaknya hewan liar.
-
Mengapa kampanye uang di Indonesia harus dilarang? Karena itu melarang adanya kampanye uang dan menghindarinya menjadi satu cara untuk memajukan sistem politik Indonesia.
Aksi semakin meriah dengan kehadiran delapan gadis cantik yang berjalan sembari membentangkan spanduk bertuliskan "Duit Dhemit Pangan Setan, Jangan Gadaikan Kota Semarang, Tolak Politik Uang." Beberapa pegiat seni juga membagikan bunga dan sticker bertuliskan "Tolak Uangnya Ungkap Pelakunya, Semarang Tolak Politik Uang."
Koordinator Aksi Agoes Ambarsari mengatakan, aksi ini berangkat dari keprihatian semakin besarnya potensi politik uang yang terjadi menjelang Pilwakot Semarang. "Untuk itu kami dengan menggelar aksi cara kami mengajak masyarakat menolak segala praktik money politic. Maka dari itu kita harus betul-betul mengawasi praktik itu. Kemudian juga harus berani melaporkan baik ke polisi maupun ke pihak Panawaslu Kota Semarang jika menemukannya,: terangnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang Henry Wahyono yang juga berkesempatan hadir menyatakan, politik uang tidak akan membawa keberhasilan. Bahkan cenderung merugikan calon.
"Ini berarti, calon yang menyebar uang sama saja melakukan gerakan percuma dan rugi luar dalam. Masyarakat perkotaan seperti Semarang sudah tinggi kesadaran politiknya. Bahkan abang becak dan pekerja kasar itu ngomongnya sudah fasih tentang Pilwakot," terangnya.
KPU mengapresiasi aksi dan kampanye Semarang Tolak Politik Uang yang dilaksanakan Pegiat Seni Muda Semarang itu. "Partisipasi komunitas anak muda dan masyarakat sangat penting dalam membantu suksesnya penyelenggaraan Pilwakot yang damai dan bersih. Teman-teman pegiat seni ini keren, terima kasih sudah ikut mengkampanyekan tolak politik uang," tegasnya.
"Masyarakatnya juga sudah sadar bahwa akan sangat memalukan jika menerima uang untuk memilih itu sama saja merendahkan martabat diri sendiri," terangnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu DKI Jakarta mengingatkan warga yang kedapatan terlibat politik uang baik menerima maupun memberi bisa dikenakan sanksi pidana
Baca SelengkapnyaPelaksanaan pilkades berada di bawah ancaman serangan fajar.
Baca Selengkapnya"Kalau dalam agama itu hukumnya haram, karena serangan fajar bagian dari money politics."
Baca SelengkapnyaBentuk praktik ini bervariasi, mulai dari pemberian uang tunai, paket sembako, hingga barang-barang lain yang memiliki nilai ekonomis.
Baca SelengkapnyaPrabowo berharap, rakyat tidak mau diiming-imingi uang pada tahun politik.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, rakyat Indonesia bakal memilih calon pemimpin bangsa sesuai pilihan dan hati
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca SelengkapnyaMahfud meminta agar masyarakat tidak tergiur politik uang atau menjual suara ke pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaPraktik curang itu tetap bisa terjadi meskipun pemilih menggunakan hak suaranya.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, heboh pernyataan Prabowo yang mempersilakan masyarakat menerima duit 'serangan fajar'.
Baca SelengkapnyaPersoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo mempersilakan masyarakat memilih sosok lain, jika ada sosok yang dinilai lebih baik darinya
Baca Selengkapnya