Wasekjen Gerindra sebut Romahurmuziy sedang cari muka ke Jokowi
Merdeka.com - Wasekjen Gerindra Andre Rosiade membantah pertemuan Sandiaga Uno dengan Ketum PPP Romahurmuziy membahas kemungkinan Prabowo Subianto jadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Hal itu diungkapkan oleh Romi usai pertemuan Kamis (19/4) lalu.
Andre menegaskan, apa yang dikatakan Romi hoaks. Menurut dia, Sandi membahas soal dukungan PPP di DPRD DKI kepada Anies-Sandi.
"Bang Sandi bertemu Romi dalam rangka membahas dukungan PPP terhadap Anies dan Sandi di DPRD DKI. Pernyataan Romi itu hoaks. Pernyataan Romi ini bagian strategi Romi dan PPP untuk cari muka ke Pak Jokowi," kata Andre lewat pesan kepada merdeka.com, Sabtu (21/4).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang akan bertemu Prabowo? Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, presiden terpilih Prabowo Subianto akan segera bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang ikut dalam pertemuan Prabowo dan KWI? Menurut laporan Antara, Prabowo bersama Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sepakat Pemilihan Umum 2024 harus berjalan jujur, adil, damai, dan rukun.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
Andre menilai, Romi hanya melantur. Sebab Gerindra sudah bulat bahwa sang ketum maju jadi Capres 2019.
"Mungkin Romi masih kurang sehat, makanya masih melantur juga bicaranya. Kami doakan Gus Romi cepat sembuh supaya enggak melantur lagi. Karena urusan tawaran Cawapres dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo sudah ditolak di 2017," imbuh Andre.
"Prabowo Capres partai Gerinda yang akan mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019, karena rakyat yang mengingikan pak Prabowo maju sebagai Capres," sambungnya.
Dari hal ini, Andre juga memandang koalisi Jokowi masih khawatir sebab elektabilitas Jokowi masih rendah. Maka dari itu parpol pendukung Jokowi masih melobi Prabowo untuk jadi pendampingnya.
"Atau mungkin saja kubu pak Jokowi semakin panik melihat elektabilitas pak Jokowi enggak naik naik dan stagnan sehingga kemungkinan kalah sangat besar, makanya masih berharap pak Prabowo jadi Cawapres pak Jokowi," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua tim pemenangan Pilpres Partai Gerindra, Sandiaga Uno menemui Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Kamis malam (19/4). Sandi datang sebagai utusan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Pria yang akrab disapa Romi itu tak menampik pertemuannya dengan Sandiaga membahas masalah Pilpres 2019. Salah satunya posisi Prabowo untuk cawapres Joko Widodo atau Jokowi.
"Semalam saya ditemui Sandi yang ditunjuk oleh Pak Prabowo sebagai ketua Tim Pemenangan Pemilu Presiden Partai Gerindra. Di antara pertemuan itu, karena dia Wakil Gubernur DKI Jakarta, kita juga berbicara dengan DKI hubungan antara PPP dengan pemerintah provinsi, tetapi beliau juga menyampaikan bahwa mengkonfirmasi apa yang saya sampaikan bahwa Prabowo masih terus menanyakan kemungkinan adanya posisi calon wakil presiden itu. Betul dilanjutkan pertemuan antara Pak Luhut dan Pak Prabowo langsung, dan ternyata hasilnya menunggu," kata Romi saat ditemui Liputan6.com di kediamannya, Jakarta, Jumat (20/4).
Menurutnya, Sandiaga mencoba membicarakan kemungkinan kedua pemimpin ini bergabung. "Dan tadi malam masih soal itu, melihat kemungkinan-kemungkinan kedua pemimpin ini (bergabung)," jelas Romi.
Romi juga mengungkapkan, Sandiaga membeberkan 3 opsi Gerindra dalam Pilpres 2019. Peluang Prabowo bersama Jokowi pun menurutnya terbuka.
Menurut Romi, ada salah satu opsi jika bergabung harus lengkap dengan fortopolio di bidang ekonomi. Atau kata lain, ada tawaran kursi menteri di sektor ekonomi.
"Kemudian yang ketiga, Sandi secara tegas menggambarkan. Opsinya masih terbuka. Bisa Prabowo maju sendiri. Bisa Prabowo menunjuk orang lain maju, dan juga bergabung dengan Pak Jokowi sebagai Wakil Presiden, dengan komposisi fortopolio utama di bidang ekonomi," tutur Romi.
Dia pun menyebut jika kedua pasangan ini maju, maka tidak ada lagi lawan. Sehingga bisa terjadi aklamasi nasional.
"Enggak ada. Maka saya bilang. Kalau dua pemimpin ini bersatu maka akan ada aklamasi nasional," kata Romi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mardiono mengaku rindu bertemu dengan Jokowi. Dia terakhir bertemu saat upacara 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaPrabowo menggelar pertemuan dengan Ridwan Kamil di rumahnya.
Baca SelengkapnyaTidak hanya Ridwan Kamil, Prabowo juga bertemu dengan sejumlah tokoh.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaNamun Muzani mengatakan, Gerindra terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung, termasuk Jokowi
Baca SelengkapnyaPertemuan Jokowi dan Sandiaga mulai pukul 16.00 WIB.
Baca SelengkapnyaMuzani menepis soal wacana pertemuan Prabowo dan Megawati dimaknai sebagai upaya menduetkan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies memberi sinyal bertemu dengan Presiden terpilih Republik Indonesia 2024–2029 Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSebab, dia menegaskan, tidak ada kewajiban bagi Partai Golkar untuk melaporkan hasil Rapimnas partai tersebut.
Baca SelengkapnyaRommy mengatakan peluang Sandi menjadi cawapres Ganjar Pranowo semakin terbuka. Ia juga yakin bahwa Sandiaga adalah calon terbaik
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan partainya terbuka bila Joko Widodo (Jokowi) ingin bergabung.
Baca Selengkapnya