Wasekjen PAN sebut pernyataan Viktor buat kader & simpatisan resah
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menyayangkan pernyataan Viktor Laiskodat yang menyebut Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN sebagai partai yang intoleran dan pendukung khilafah. Pernyatan itu tidak seharusnya keluar dari seorang petinggi Partai Nasdem.
Wasekjen DPP PAN Saleh Partaonan mengakui jika pernyataan Viktor mengusik para kader simpatisan partai-partai itu di seluruh Indonesia.
"Dengan teknologi sosmed yang ada saat ini, video dan pernyataan itu sangat cepat menyebar. Dari dapil saya saja, sudah banyak yang mempertanyakan. Ada banyak aktivis partai dan simpatisan yang resah," ujar Saleh dalam keterangannya, Jumat (4/8).
-
Siapa yang menyampaikan visi PAN? Komitmen ini disuarakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan melihat kondisi dunia saat ini.
-
Siapa yang mau mendirikan partai baru? 'Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,' kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Siapa yang bikin partai Kasih? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Apa yang Zulhas katakan tentang PAN? “Memang PAN lahir dari rahim Muhammadiyah, tetapi sejatinya perjuangan Muhammadiyah adalah untuk bangsa. Maka inklusivitas PAN hari ini adalah mandat perjuangan yang niscaya. PAN juga milik NU, bahkan melintasi batas-batas ormas, agama, suku, bahasa, warna kulit. PAN adalah partai milik semua anak bangsa. Matahari yang selalu menyinari tanpa membeda-bedakan.“ Tutur Zulhas dalam pidato politiknya pada Peringatan HUT ke-25 PAN di Jakarta (28/8).
Menurut penilaian saya, Victor kurang memahami makna dan konsepsi bernegara dalam sistem khilafah. Sebab jika dipahami secara utuh dan benar, pernyataan itu tidak mungkin dialamatkan kepada keempat partai tersebut, khususnya kepada PAN. Apalagi sejarah membuktikan bahwa PAN lahir dari rahim reformasi yang dalam perjalanannya konsisten memperjuangkan dan menjaga demokrasi.
Selain itu, PAN juga tidak tepat disebut sebagai partai yang intoleran. Terbukti, anggota legislatif PAN di pusat dan daerah sangat heterogen, baik dari aspek suku, bangsa, bahasa, dan agama. Bagi PAN, perbedaan adalah merupakan sunnatullah (hukum alam) yang harus diterima sebagai anugerah dari Tuhan sang pencipta.
"PAN selalu bekerjasama dengan semua komponen bangsa dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Termasuk bekerjasama dengan Nasdem, partai pak Victor, dalam berbagai pilkada. Di parlemen, banyak persoalan yang diselesaikan secara bersama-sama dengan partai lain."
Jangan sampai karena perbedaan pandangan politik untuk satu dua isu, lalu ada penilaian miring subjektif seperti ini. Perbedaan dalam menyikapi UU pemilu telah usai dan tidak perlu diperpanjang. Sementara perbedaan pandangan dalam menyikapi perppu ormas haruslah dihadapi secara bijaksana. Karena sangatlah tidak mungkin semua partai politik harus disamakan pendapat dan pandangannya dalam menyikapi semua persoalan.
"Kalau pak Victor tidak bisa menghormati pendapat dan pandangan partai lain, bukankah hal itu cerminan sikap intoleran itu sendiri? Sebaiknya, semua pihak perlu introspeksi demi menciptakan situasi kondusif yang diinginkan semua pihak".
Sebelumnya, sebuah video pidato Ketua DPP Partai NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat di Nusa Tenggara Timur beredar luas. Isinya, Viktor menuding empat partai yang mendukung berdirinya khilafah di Indonesia. Dalam video berdurasi 02.06 itu, Viktor awalnya menyebut adanya kelompok ekstremis yang tidak menginginkan dasar negara NKRI. Mereka ingin bentuk negara khilafah.
"Mau bikin satu negara, dong mau di negara NKRI, dong mau khilafah. Ada sebagian kelompok ini yang mau bikin negara khilafah," ujar Viktor dalam video tersebut. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaPAN siap menyumbangkan banyak kadernya jika dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut dibuat Gibran saat mengikuti sekolah partai beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPresiden Terpilih Prabowo Subianto berpidato di acara penutupan Kongres VI Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar, Sabtu (24/8/2024).
Baca SelengkapnyaKhofifah mengucapkan rasa terima kasih kepada partai yang dipimpin Zulhas atas dukungan yang diberikan kepada dirinya.
Baca SelengkapnyaPAN mengajak semua pihak untuk mengedepankan Tabayun dan Husnuzon.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tertawa mendengar pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang mengatakan akan masuk PAN.
Baca SelengkapnyaZulhas menegaskan, PAN telah menyerahkan sepenuhnya kepada Khofifah.
Baca SelengkapnyaPAN mengaku menerima kader yang berkomitmen kuat untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Baca Selengkapnya