Wasekjen PAN ungkap partainya agak berat beri dukungan ke Jokowi
Merdeka.com - Peluang Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung ke koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) nampaknya semakin jauh. Meski belum ada keputusan dan terkesan bimbang, PAN agak sulit untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
"Kalau PAN kelihatannya agak berat (beri dukungan) kepada Jokowi," kata Wasekjen PAN Saleh Daulay kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/7).
PAN juga legowo bila nantinya Ketua Umum Zulkifli Hasan tak diberi ruang untuk maju Pilpres. Asal para partai yang mengajak berkoalisi wajib berembuk bersama. Bukan malah ngotot menjagokan para figur-figur capres.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
"Bagi PAN yang paling penting itu kan PAN rasional, enggak bisa kami ngotot jadi capres atau cawapres, makanya semua kan kami bicarakan. Andai kata misalnya saya kira PAN sudah berada di posisi yang terburuk sekalipun," ujar Saleh.
"Misalnya tidak bisa memajukan ketua umum begitu, PAN ya tetap menerima. Tapi dengan catatan yang lain jangan ngotot begitu, karena yang paling penting dari koalisi adalah membangun kebersamaan dan kemaslahatan bangsa ini," tambah Anggota Komisi IX DPR ini.
Partai berlambang matahari terbit ini juga tak ingin gagal seperti Pilpres 2014 lalu. Oleh karenanya, koalisi penantang Jokowi mesti melahirkan sosok capres yang kuat.
"Baru yang kedua mencari siapa yang bisa mengalahkan Jokowi, jangan sampai mencalonkan orang yang kalah, ngapain? Makanya di kubu umat ini, kan bagaimana mengalahkan Jokowi," ujar Saleh.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PAN Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio mengatakan partainya membuka pintu seluasnya 1.000 persen bagi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga
Baca SelengkapnyaPengamat politik Ujang Komarudin menilai peluang Ganjar dan Anies berpasangan ada tetapi sangat kecil.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin tiga kali hattrick kalah di Pilpres 2024. PAN akan menimbang calon presiden yang punya peluang menang besar.
Baca SelengkapnyaPAN siap mengusung Zita Anjani, putri Ketum Zulkifli Hasan alias Zulhas di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPendapat Ketum NasDem soal peluang Anies Baswedan maju di Pilkada DKI Jakarta yang menurutnya sulit.
Baca SelengkapnyaJakarta ke depannya akan berhubungan dengan rezim Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPAN ogah hattrick kalah dalam pemilu. Partai berlambang matahari ini memilih hati-hati dalam memilih teman koalisi.
Baca SelengkapnyaPKB menilai apabila ada partai mengajukan kader sebagai syarat mutlak mendukung Anies bakal menghambat koalisi mengambil keputusan.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan saat ini sedang mencari rekan koalisi untuk sama-sama mengusung Anies pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Baca Selengkapnya