Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wasekjen PDIP nilai semua isi kontrak politik Demokrat ada di UUD '45

Wasekjen PDIP nilai semua isi kontrak politik Demokrat ada di UUD '45 PDIP terima kunjungan KIP. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengatakan, poin-poin dalam kontrak politik Partai Demokrat tidak ada yang baru. Seluruh poin tersebut telah termuat dalam UUD 1945.

"Menurut saya tidak ada hal yang baru yang disampaikan oleh pak SBY dalam konteks kontrak politik karena memang desain UUD kita," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/7).

Basarah menilai, wajar jika partai politik membuat kontrak politik sebagai bahan kesepakatan. Sebab, merujuk pasal 6 A ayat 2 UUD 1945 mengatur calon presiden dan wakil presiden diusung oleh gabungan partai politik. Konstitusi mengamanatkan agar partai-partai berkoalisi dalam mengusung pasangan capres-cawapres.

Amanat konstitusi itu diperkuat dengan aturan ambang batas pencalonan presiden 20 persen dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Namun, dia mengingatkan kerjasama partai-partai tidak hanya untuk elektoral saja tetapi juga visi misi membangun negara.

"Jangan cuma kerja sama elektoral. Hanya mengusung figur dengan elektabilitas tertentu. Tapi juga diharapkan pertemuan itu sebagai pertemuan visi dan misi antar partai politik," ujarnya.

Hal itu, menurut Basarah, diperlukan agar menghilangkan kesan Pemilu 2019 hanya soal perebutan kekuasaan.

"Supaya tidak terkesan pilpres kita ini hanya sekadar ajang perebutan kekuasaan politik pada level nasional an sih gitu. Tapi juga ada pertemuan gagasan, konsep, rencana-rencana pembangunan nasional selama lima tahun ke depan," tegasnya.

Sebelumnya, Demokrat membuka opsi mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Tetapi, Demokrat akan meminta kesediaan capres dan cawapres untuk menandatangani kontrak politik dengan partai.

Poin pertama yakni mengenai ideologi capres dan cawapres. Mereka harus benar-benar memahami Pancasila sebagai dasar negara. Capres dan Cawapres harus mengamalkan penuh Pancasila.

Kedua di bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat. SBY menilai, rakyat saat ini sedang menghadapi sejumlah persoalan di bidang ekonomi dan kesejahteraan.

Ketiga, di bidang hukum dan keadilan. Rakyat berharap penegakan hukum berlangsung secara adil, pemberantasan korupsi tidak tebang pilih.

Keempat menyangkut politik dan demokrasi. Pertama, berharap pemimpin-pemimpin masa depan mendapatkan presiden dan wakil presiden taat konstitusi dan UU sistem ketatanegaraan yang berlaku.

Terakhir, pemimpin mendatang harus benar-benar bisa menjaga persatuan dan kerukunan sosial dan sikap antiradikalisme persatuan bangsa dan kerukunan atau harmonisasi penting ditegakkan dalam kehidupan bangsa yang majemuk.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Pimpinan MPR Sambangi Markas PKB untuk Bahas Amandemen UUD 1945
FOTO: Pimpinan MPR Sambangi Markas PKB untuk Bahas Amandemen UUD 1945

Dalam momen tersebut, Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan jika pimpinan MPR tidak mengucapkan kata untuk memutuskan amandemen UUD 1945.

Baca Selengkapnya
Bamsoet Dilaporkan ke MKD Usai Klaim Semua Parpol Setuju Amandemen UUD 1945
Bamsoet Dilaporkan ke MKD Usai Klaim Semua Parpol Setuju Amandemen UUD 1945

Laporan tersebut, terkait pernyataan Bamsoet bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan daripada UUD 1945 yang telah ada.

Baca Selengkapnya
Demokrat Belum Tentukan Sikap soal Wacana Amandemen UUD 1945: Masih Dikaji
Demokrat Belum Tentukan Sikap soal Wacana Amandemen UUD 1945: Masih Dikaji

Sebelumnya, Bamsoet mengklaim semua partai politik telah sepakat untuk melakukan amandemen UUD 1945.

Baca Selengkapnya
Bamsoet: Tidak Ada Amandemen, Apalagi Merubah Sistem Pemilihan Presiden di MPR
Bamsoet: Tidak Ada Amandemen, Apalagi Merubah Sistem Pemilihan Presiden di MPR

Bamsoet membantah pihaknya telah memutuskan bahwa pemilihan presiden akan dilakukan oleh MPR

Baca Selengkapnya
Pakar Hukum Sebut UUD ’45 Hasil Amandemen 2002 Tak Lagi Berdasar Pancasila
Pakar Hukum Sebut UUD ’45 Hasil Amandemen 2002 Tak Lagi Berdasar Pancasila

Praktisi hukum Agus Widjajanto setuju apabila Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 tahun 2002 tidak lagi berdasar pada Pancasila

Baca Selengkapnya
Petinggi PDIP Ini Deg-Degan Baru Pertama Kali Masuk Kantor PKS
Petinggi PDIP Ini Deg-Degan Baru Pertama Kali Masuk Kantor PKS

PKS menggelar milad sekaligus halal bihalal yang dihadiri sejumlah petinggi partai

Baca Selengkapnya
Mahfud Soal Usulan Amandemen UUD 1945: Silakan Aja
Mahfud Soal Usulan Amandemen UUD 1945: Silakan Aja

Menurut Mahfud, amandemen UUD sudah pernah dilakukan.

Baca Selengkapnya
PKB Ungkap Isi Pertemuan dengan Fraksi PDIP, Ini yang Dibahas
PKB Ungkap Isi Pertemuan dengan Fraksi PDIP, Ini yang Dibahas

Isi pertemuan membahas beberapa poin. Termasuk soal RUU Desa.

Baca Selengkapnya
Benarkah RUU Wantimpres Permintaan Prabowo? Begini Jawaban Baleg DPR
Benarkah RUU Wantimpres Permintaan Prabowo? Begini Jawaban Baleg DPR

Baleg DPR RI setuju RUU Wantimpres menjadi usulan inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Suara soal Baleg DPR Bikin Aturan Baru UU Pilkada Abaikan Putusan MK
Jokowi Buka Suara soal Baleg DPR Bikin Aturan Baru UU Pilkada Abaikan Putusan MK

Presiden Jokowi buka suara mengenai rapat baleg DPR RI yang disorot karena diduga untuk menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang UU Pilkada

Baca Selengkapnya
Pimpinan MPR Gelar Pertemuan Tertutup dengan Petinggi PKB, Bahas Amandemen UUD 1945?
Pimpinan MPR Gelar Pertemuan Tertutup dengan Petinggi PKB, Bahas Amandemen UUD 1945?

Hingga pukul 11.03 WIB, pertemuan tertutup itu masih berlangsung

Baca Selengkapnya
Demokrat Tak Patok Syarat Apapun Jika Bangun Koalisi Baru
Demokrat Tak Patok Syarat Apapun Jika Bangun Koalisi Baru

Demokrat menegaskan dengan NasDem dan PKS juga sebelumnya tidak pernah mematok syarat saat berkoalisi.

Baca Selengkapnya