Waspada Penggiringan Opini Elektabilitas Caleg Lewat Hasil Survei
Merdeka.com - Jelang Pemilihan Legislatif, sejumlah lembaga survei mengeluarkan hasil penelitiannya terhadap beberapa responden. Masyarakat diminta tidak cepat percaya, sebab barang jadi hasil survei untuk memenangkan salah satu calon.
Ketua Umum Koalisi Pengawas Pemilu Bersih (KPPB) Iman Zuliansyah mengimbau masyarakat untuk tidak cepat percaya terhadap hasil survei terhadap calon anggota legislatif.
"Saya menduga survei dilakukan berdasarkan pesanan, dan untuk menaikkan elektabilitas caleg tertentu dan menjatuhkan lawan-lawannya," kata Iman dalam keterangannya, Kamis (14/2).
-
Apa syarat caleg terpilih maju pilkada? Caleg terpilih itu harus bersedia mengundurkan diri.
-
Apa saja syarat jadi caleg? Sementara berdasarkan hasil verifikasi administrasi, mantan narapidana tidak perlu mengumumkan ke publik apabila vonis hukumannya kurang dari lima tahun penjara.
-
Bagaimana pengaruh caleg terhadap elektabilitas partai? 'Kemudian soal calegnya. Caleg kan sebagai vote gathers, seberapa kuat atau tidaknya ketokohan para caleg juga mempengaruhi dukungan terhadap partai,' tambah Hanggoro.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Bagaimana cara politikus maju capres? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
-
Bagaimana cara memilih capres dan cawapres? Untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu Presiden 2024, setiap warga negara Indonesia harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: Genap berumur 17 tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin; Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan KTP-el;Berdomisili di luar negeri yang dibuktikan dengan KTP-el, paspor dan atau surat perjalanan laksana paspor;Dalam hal pemilih belum mempunyai KTP-el sebagaimana dimaksud dalam huruf c dan d, dapat menggunakan kartu keluarga;Tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dikatakan Iman, lain halnya jika lembaga itu melakukan survei terhadap elektabilitas partai yang jangkauannya adalah nasional. "Kalau itu sah-sah saja, karena tidak ada tolok ukurnya. Tetapi kalau caleg ruang lingkupnya hanya regional, tentu ini merugikan," katanya.
Menurutnya, jika survei dilakukan di luar KPU dan partai politik untuk caleg dengan daerah pemilihan (dapil) di masing-masing maka hasilnya kami anggap subjektif. Tetapi jika bicara partai secara nasional, itu baru bisa dikatakan objektif, tetapi itu juga tergantung opini masyarakat, karena disetiap provinsi berbeda.
Namun demikian kata Iman, jika berbicara caleg maka seseorang itu bisa lebih tinggi dari calon lainnya ini harus diklarifikasi validasi datanya.
Dicontohkannya, jika dia membayar lembaga survei, maka bisa saja diarahkan agar mereka mengambil sampling dari wilayah di mana Iman punya kekuatan dukungan (basis massa). Dengan demikian secara otomatis hasil survei itu menjadikan Iman sebagai caleg dengan elektabilitas tertinggi dibanding lainnya.
"Parahnya, hasil survei ini dipakai untuk menyudutkan calon tertentu sebagai penggiringan opini ke masyarakat. Ini semata-mata untuk menguatkan pendapat kalau hasil survei dan mengajak masyarakat untuk memilih calon yang dianggap mendapatkan suara terbanyak dalam survei," katanya.
Ironisnya, hasil survei yang telah dirilis tersebut itu juga telah disodorkan timsukses caleg kepada Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di dapil mereka untuk menguatkan argumentasi.
"Pilihlah saya, karena hasil survei menunjukkan pendukung saya lebih banyak dari calon lainnya. jadi saya bakalan melenggang ke DPR." kata LSM tersebut menirukan ucapan salah satu rukun tetangga (RT) di wilayah Jakarta Barat.
"Hasil survei setiap caleg ada di partai masing-masing dan KPU. Nah, kalau masyarakat mau percaya survei, tanyalah ke partai yang bersangkutan. Ini untuk menghindari penggiringan opini yang menguntungkan caleg tertentu, namun merugikan yang lain," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kredibilitas lembaga survei dipertanyakan jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNama Gibran mulai ramai disurvei sejak Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa hasil lembaga survei, posisi Ganjar-Mahfud kerap di posisi terbawah
Baca SelengkapnyaHal terpenting dilakukan adalah terus bergerak ke bawah berkampanye.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaRelawan Sahabat Ganjar juga melakukan survei elektabilitas terhadap capres jagoannya di Pemilu 2024. Survei dirinci berdasarkan gender, usia dan latar belakang.
Baca SelengkapnyaDi posisi kedua diduduki oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 16,3 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga calon presiden; Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan saling salip. Terpotret dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaHari pencoblosan Pemilu semakin dekat. Empat lembaga survei memotret elektabilitas para Capres Cawapres.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaPutusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menuai kontroversi ternyata mempengaruhi elektabilitas para capres.
Baca SelengkapnyaDalam survei, elektabilitas Anies berada di urutan ketiga
Baca Selengkapnya