Waspadai Tsunami Hoaks, Ma'ruf Amin Minta Pendukungnya di Banten Tak Tidur
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengakui, isu-isu hoaks menjadi tantangan paling berat untuk kemenangannya bersama capres Jokowi di Provinsi Banten. Dua isu yang menjadi catatan adalah Jokowi anti-Islam dan Jokowi PKI.
Menurutnya, teknologi dan media sosial sebenarnya memberi manfaat. Tetapi, kalau digunakan untuk hal tidak baik maka bisa merusak bangsa. Dia mengaku khawatir terjadinya tsunami hoaks di Banten.
"Jadi tsunami bukan hanya air tapi teknologi juga tsunami, kalau air mah yang hancur sepojokon, tapi kalau tsunami hoaks seluruh Indonesia goncang semua. Dan banyak orang. Makanya jangan tidur," kata Ma'ruf Amin saat berkunjung di Kota Serang Banten, Senin (21/1).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa nama kecil Ma'ruf Amin? Dikutip dari Liputan6, ternyata Ma'ruf Amin memiliki nama kecil yang sudah dipersiapkan oleh sang ayah itu. Nama tersebut ialah 'Al-Karkhi' yang terinspirasi dari tokoh Sufi terkemuka asal Persia, Abu Mahfudz Ma'ruf bin Firus al-Karkhi.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
Di hadapan pendukungnya, Ma'ruf meminta agar tidak terpengaruh kabar tak benar. Dia mencontohkan hoaks Jokowi PKI. Ma'ruf mengatakan, orang yang membuat hoaks pun sudah minta maaf dan telah tobat.
"Yang bikin berita itu sudah datang ke rumah saya namanya La Nyala Mattalitti datang, dan minta maaf. Yang bikin berita saja sudah tobat, kok ente enggak tobat-tobat," katanya.
Yang lebih ngawur, kata dia, isu hoaks yang menyebut Jokowi anti-Islam dan mengkriminalisasi ulama. "Kalau anti-Islam enggak mungkin manggil Wakilnya kiai. Ente bengong apa," katanya.
Jadi, dia menegaskan bahwa isu-isu demikian berbahaya yang paling harus dilawan. Hoaks harus dilawan. Itu berita yang menyesatkan. "Kalau itu dilakukan pasti Jokowi-Ma'ruf Amin akan menang di Banten," katanya.
Diketahui, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut daerah Jawa Barat dan Banten menjadi wilayah yang rawan hoaks. Khususnya hoaks yang berkaitan dengan komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaTim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tantangan yang dihadapi Indonesia semakin berat ke depan, seperti perang antarnegara, krisis pangan, dan perubahan iklim
Baca SelengkapnyaPara pemfitnah, kata Prabowo, mengira rakyat Indonesia bisa dibohongi.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak di Pemilu
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan ucapan Indonesia dalam ancaman bahaya bila pasangan AMIN kalah seharusnya hanya di forum internal PKB.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait isu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampar wamentan.
Baca Selengkapnya