Wiranto: Jauhi Politik Identitas, Kampanye Bukan Ajang Adu Suku dan Agama
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta semua pihak tidak menggunakan politik identitas saat berkampenye. Menurut dia, politik identitas dapat memecah belah persatuan Indonesia.
"Politik identitas itu sebetulnya mengingkari Bhinneka Tunggal Ika kita. Maka kita imbau agar kita jauhi politik identitas. Karena kampanye ini bukan mengadu suku, agama, status sosial," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (7/1/2019).
Dia mengatakan penyebaran berita palsu atau hoaks harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku. Dia menilai hoaks dapat mengacaukam opini publik.
-
Apa itu Politik Identitas? Politik identitas merujuk pada fenomena di mana individu atau kelompok mengidentifikasi diri mereka berdasarkan karakteristik tertentu, seperti etnis, agama, gender, orientasi seksual, atau faktor-faktor lain yang mencirikan identitas sosial mereka.
-
Bagaimana Politik Identitas digunakan? Dalam masyarakat, politik identitas digunakan sebagai sarana untuk memperjuangkan hak-hak yang seringkali tidak terpenuhi, seperti hak-hak politik, ekonomi, dan kebudayaan.
-
Siapa yang menggunakan Politik Identitas? Sebagai contoh, kelompok etnis atau agama dapat bersatu untuk memperjuangkan hak-hak mereka atau untuk menentang diskriminasi yang mungkin mereka alami.
-
Kenapa TKN Prabowo-Gibran meminta relawan untuk tidak menyerang pribadi Capres Cawapres lainnya? Menurut dia, kandidat yang maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang merupakan putra putra terbaik bangsa yang dipilih partai politik, dan ditawarkan kepada rakyat agar dipilih sebagai pemimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang. Oleh karenanya, cara-cara berpolitik dengan menyerang pribadi calon dinilai Sangap tidak sesuai adab ketimuran.
-
Kenapa penting menjaga kerukunan di pemilu? Pemilu sering kali memunculkan sejumlah masalah yang ada di masyarakat. Salah satu masalah yang kerap terjadi adalah masalah kerukunan. Proses politik yang sengit antar kandidat calon pemilu, kerap kali memunculkan perbedaan pendapat antar masyarakat.
-
Kenapa Politik Identitas muncul? Konsep ini berasal dari kebutuhan untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kelompok minoritas yang seringkali terpinggirkan dalam masyarakat.
"Tadi kalau kita bicarakan lebih rinci, masalah hoaks, harus kita selesaikan dengan cara-cara hukum dan tindakan yang tegas," ucapnya.
Wiranto meminta agar para capres-cawapres ataupun caleg bertarung dengan menunjukkan kompetensi dan kualitas masing-masing. Dia juga mengingatkan agar partai politik turut mensukseskan Pemilu dengan berkampanye secara sehat.
"Tapi adu kompetensi, adu kualitas pemimpin ini, kompetensinya, track recordnya, rekam jejaknya itu disampaikan ke publik. Untuk publik memilih pantas enggak ini menjadi pemimpin ke depan nanti," terang dia.
Sebelumya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar para pejabat menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di tahun Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Karena kita memasuki tahun Pemilu, maka stabilitas keamanan, keterbtiban harus terus dijaga dengan baik," ujar Jokowi di Istana Negara.
Jokowi ingin penyelenggaran Pemilu 2019 ini sama berhasilnya dengan Pilkada Serentak 2018 lalu. Menurut dia, pemerintah berhasil menyelenggarakan Pilkada 2018 di 171 daerah dengan aman dan damai.
"Saya yakin dengan pengalaman yang ada, dengan pengalaman panjang dalam berdemokrasi, InsyaAllah pemilu legislatif, Pemilu Presiden secara serentak tahun 2019 ini berlangsung dengan aman, damai dan demokratis," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat harus mengetahui profil para kandidat serta menjaga kerukunan umat beragama dan persatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaListyo mengaku sudah menemui seluruh pimpinan partai politik dan masing-masing bakal calon presiden.
Baca SelengkapnyaWejangan itu pula yang disampaikan tokoh agama sekaligus penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainuri.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, Gerindra partai pendekar. Tidak mau memainkan narasi kebencian dan politik pecah belah.
Baca SelengkapnyaKampanye secara negatif diharapkan tidak terjadi lagi karena berdampak buruk pada perkembangan demokrasi.
Baca SelengkapnyaYaqut menegaskan, mempertahankan Indonesia sama saja dengan mempertahankan harga diri hingga martabat.
Baca SelengkapnyaMenag mengingatkan, bangsa Indonesia dibangun oleh berbagai macam ras, suku, budaya, hingga agama.
Baca SelengkapnyaMa'ruf mennginginkan Pemilu 2024 berjalan dengan damai.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPara elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca SelengkapnyaAri lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca Selengkapnya