Wiranto tak masalah Golkar dapat menteri, asal penuhi syarat ini
Merdeka.com - Isu reshuffle kabinet jilid II kembali berhembus kencang usai Partai Golkar menyatakan keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan berbelok mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menyatakan tak keberatan apabila Presiden Jokowi memberikan jatah menteri ke Partai Golkar. Namun, mantan Panglima ABRI tersebut memberikan satu syarat.
"Saya setuju bila orientasinya profesionalitas. Orientasinya itu kompetensi. Bukan justru didominasi dengan tawar menawar politik, bukan," kata Wiranto saat menghadiri pelantikan gubernur di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/5).
-
Kenapa Golkar tidak khawatir jatah menteri mereka berkurang? Terlebih, kata Doli, antara Prabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto intens berkomunikasi. Sehingga, keduanya sudah saling memahami.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
Wiranto mengaku tidak khawatir bila kursi menteri yang diberikan ke Partai Golkar merupakan kursi menteri yang sebelumnya dijabat oleh kader Hanura.
"Di negeri ini kok khawatir ya. Enggak usah kita khawatirkan. Semua itu punya satu hak untuk bersama-sama membantu presiden, membantu pemerintah," ujarnya.
Lewat dukungan Golkar ke pemerintah tersebut, Wiranto meyakini bahwa bukan berarti kritikan terhadap pemerintahan menjadi berkurang. Dia menyatakan Partai Golkar tetap akan mengkritik pemerintahan Jokowi meski telah menyatakan menjadi pendukung pemerintah.
"Jadi dalam hal ini kita bersyukur kalau parpol kemudian menyatakan dukungan ke pemerintah. Dukungan bukan berarti membeo ya, dukungan berarti bukan kemudian bulat-bulat, selalu setuju tidak," tukasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga mengingatkan periodesasi pemerintah sudah diatur dan berjalan setiap lima tahun.
Baca SelengkapnyaGolkar adalah partai yang matang dan berpengalaman dan semua sudah berjalan dengan sesuai mekanisme dan aturan berlaku.
Baca SelengkapnyaDave menyebut, penambahan kementerian berasal dari pecahan kementerian yang sudah ada saat ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto intens berkomunikasi.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku siap menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dengan catatan, banyak kader Partai Golkar yang mendukungnya duduk di kursi ketum.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaBahlil juga mengaku tidak menentukan target tertentu soal jatah kursi menteri untuk kader Partai Golkar di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sejak 10 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya"Hormatilah kita masih jadi menteri sampai Oktober 2024. Kan pemerintahan ini kan baru habisnya nanti 7 bulan lagi," kata Budi
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan yang penting jatah kursi untuk partai beringin aman.
Baca SelengkapnyaAirlangga menilai Golkar berkontribusi besar dalam memenangkan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaIni Kata Airlangga Soal Posisi Golkar pada Kabinet Mendatang
Baca Selengkapnya