'Yang menentukan Pak Jokowi terpilih atau tidak adalah kinerja beliau'
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin memprediksi, Pilpres 2019 hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon. Dua calon tersebut merupakan tokoh-tokoh yang pernah bersaing di Pemilu 2014 yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Hal ini imbas dari keputusan MK yang mengabulkan gugatan uji materi pasal 222 tentang ambang batas pencalonan presiden dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Dengan keputusan MK ini, penerapan ambang batas pencalonan Presiden sebesar 20 persen dalam UU Pemilu tetap berlaku di Pemilu Serentak 2019 mendatang.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
"Tapi saya belum lihat calon-calon yang baru. Paling-paling calon-calon yang lama. Mungkin dua calon," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/1).
Mahyudin menuturkan, putusan tersebut memaksa partai-partai politik berkoalisi untuk mencalonkan pasangan Presiden dan Wakil Presiden. Akan tetapi, dia menyebut syarat ambang batas 20 persen itu telah terpenuhi bagi Jokowi untuk maju di Pilpres.
Meski kontestasi Pemilu masih 1 tahun lagi, Jokowi telah mengantongi dukungan dari 4 partai, di antaranya PPP, Hanura, NasDem, Golkar.
"Tapi saya kira enggak ada masalah buat pak Jokowi, sudah 14 persen, tapi ya Golkar kalau juga sama PDIP ya Golkar nomor dua terbesar," tutur Mahyudin.
Untuk menang di Pemilu 2019, menurutnya, Jokowi harus menunjukkan kinerja yang lebih baik mulai dari sekarang. "Saya kira yang menentukan pak Jokowi nanti terpilih atau tidak adalah kinerja beliau. Beliau harus menunjukan kinerja lebih bagus lagi menjelang Pilpres yang akan datang," tandasnya.
Diketahui, MK menolak uji materi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum khususnya yang mengatur soal ambang batas presidensial (presidential threshold/PT). PT yang ditetapkan sebesar 20 kursi DPR sampai 25 persen suara sah nasional yang diatur dalam Pasal 222 ini salah satunya digugat Partai Idaman pimpinan Rhoma Irama.
Gugatan uji materi UU Pemilu yang diajukan Partai Idaman ini terdaftar dengan perkara nomor 53/PUU-XV/2017 dan perkara nomor 70/PUU-XV/2017.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaKetika 2014 pun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan hal yang sama.
Baca SelengkapnyaTingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaBasarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.
Baca SelengkapnyaSecara partai, Jokowi harusnya mendukung Ganjar. Namun, Jokowi juga terlihat mesra dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaDua variabel tersebut menjadi sistematis yang terkuat berdasarkan data dari para peneliti dan surveyor lembaga survei.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca Selengkapnya