Yasonna: Kalau Emak-Emak Mengatakan Harga Mahal, Itu Hoaks
Merdeka.com - Caleg PDI Perjuangan untuk Provinsi Sumatera Utara Dapil 1, Yasonna Laoly, mengatakan, prestasi dan kinerja Pemerintahan Jokowi bukanlah hoaks. Terlebih, kata Menkum HAM itu, harga-harga bahan pokok terkendali. Jika ada orang yang menyatakannya mahal, faktanya inflasi year to year sejak 2014 hingga September 2018 hanya 2,8 persen.
Hal itu disampaikan Yasonna di depan ribuan kader PDIP dari DPC Deli Serdang, Tebing Tinggi, dan Serdang Bedagai dalam Safari Politik Kebangsaan III. "Jadi kalau emak emak mengatakan harga itu mahal, itu hoaks," kata Yasonna di Hotel Wings, Deli Serdang, Sumut, Jumat (14/12).
Dia mengatakan, apa yang dilakukan pemerintahan Jokowi sekarang adalah sebuah prestasi. Menurutnya seorang dinilai bukan dari perkataan tapi perbuatannya.
-
Bagaimana cara Pj Gubernur Sulsel menangani harga kebutuhan pokok? Setelah ini kami tindaklanjuti dengan operasi pasar segera supaya komoditi yang harganya ada kenaikan misalnya gula, jika tersedia stok dari pemerintah untuk segera diturunkan,' paparnya.
-
Bagaimana Jokowi memastikan harga TBS tidak naik turun? Sebab, akan diolah langsung di dalam negeri menjadi minyak makan merah.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Bagaimana Banyuwangi kendalikan inflasi? Diketahui, pemerintah pusat tahun ini memberikan reward dana insentif fiskal kinerja sebesar Rp 1 triliun yang penyerahannya dibagi dalam tiga periode. Insentif tersebut diberikan kepada daerah-daerah yang berkinerja baik berdasarkan penilaian Kementerian Dalam Negeri.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
"Apa yang dikerjakan pemerintahan Jokowi sekarang, adalah prestasi. Seseorang dinilai dari apa yang dilakukannya, dan yang telah dilakukannya. Bukan apa yang dikatakannya," cetusnya.
Selain soal harga, masih kata dia, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah, jelas mempermudah kehidupan masyarakat. Sebentar lagi, dengan jalan tol yang akan terus dibangun di Sumatera Utara, jarak antarkota akan semakin dekat.
"Presiden di Aceh meresmikan proyek yang strategis, memulai pembangunan tol Aceh menuju Sumut. Mulai tahap pertama dari Banda Aceh sampai ke Sigli. Sementara tol dari Bakauheni juga akan terus berjalan. Kemarin saya di Pekanbaru, Riau. Tol Pekanbaru-Dumai itu akan selesai kira-kira Maret tahun depan. Belum kita bicara Pulau Jawa, Trans Papua, dan lain-lain," jelasnya.
Karena itu, lanjut dia, kader partai harus berlomba-lomba untuk menyebarkan kabar baik. Maka hoaks tak perlu dilawan dengan hoaks.
"Saya sampaikan, mari kita berantas hoaks. Dan jangan kita ikut-ikutan membuat hoaks. Tugas kita adalah menyampaikan prestasi-prestasi Pak Jokowi. Mari berlomba-lomba melakukan yang terbaik. Fastabiqul khairat," tandasnya.
Dalam Safari Politik Kebangsaan III ini, Ketua DPP PDIP yang juga caleg DPR dari Sumut Djarot Saiful Hidayat juga hadir. Dia menyapa para hadirin yang didominasi oleh kaum perempuan.
"Lama banget enggak ketemu. Tapi ingatlah kita masih ada ikatan batin yang sama. Kita mempunyai ikatan emosional yang sama, kita mempunyai tujuan yang sama, yaitu, memenangkan Pak Joko Widodo dan Pak Ma'ruf Amin. Siap?" tanya Djarot.
Ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam Koalisi Perempuan Pro Jokowi ini, kompak mengatakan. "Siaaap!"
Menurut Djarot, ibu-ibu inilah hasil riil di lapangan, yang menikmati apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi. Misalnya Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, bahkan sertifikat tanah gratis.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, menyebut, semua itu semuanya bermuara untuk kepentingan ibu-ibu.
"Semuanya bermuara kepada kaum ibu-ibu. Kepada kaum perempuan. Karena yang mengurus keuangan keluarga adalah ibu-ibu. Yang mengurus anak-anak kita, generasi yang akan datang, tanggung jawab yang lebih besar, itu kepada ibu-ibu. Kalau perempuannya sehat, maka bangsa Indonesia akan hebat dan kuat," ungkapnya.
Senada, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan, Jokowi memang menaruh besar perhatiannya terhadap kaum ibu-ibu. Sebagaimana yang tercermin dengan perkataan Bung Karno.
"Kalau Bung Karno mengatakan, jalan peradaban, kebudayaan, itu dimulai dari kaum ibu-ibu. Maka Pak Jokowi menghadirkan kebijakan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Keluarga Harapan, buat ibu-ibu. Agar tidak ada rasa khawatir memikirkan bagaimana anaknya sekolah, bagaimana berobat. Dan beliau sebagai pemimpin selalu bersama kita. Tidak ada jarak dengan rakyat," kata Hasto.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini, menyempatkan hadir, untuk menggelorakan semangat, demi memenangkan paslon nomor urut 01 itu.
"Kami mohon doa restunya, kami mohon bantuannya, agar kita bersama bergerak dari rumah ke rumah, door to door, sosialisasikan program-program pak Jokowi. Tadi ada yang menyatakan mendukung Pak Jokowi karena beliau berasal dari kalangan kami sendiri. Bekerja keras untuk negeri, termasuk Sumatera Utara ini," jelas Hasto.
Selain para ibu-ibu, para pejuang kebersihan lingkungan dan penerima Kalpataru Deli Serdang, hadir. Dalam kesempatan itu, dia menceritakan bagaimana perjuangan Megawati Soekarnoputri yang sempat berjualan tanaman saat Bung Karno tak lagi menjabat sebagai Presiden.
"Jadi Ibu Mega sama seperti ibu-ibu, kemudian menanam dan menjual tanaman di Cempaka Putih. Untuk terus berjuang membuat rakyat tak berani berbicara, untuk berani bersuara. Tiada kemakmuran tanpa perjuangan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menuturkan bahwa penurunan sejumlah harga tersebut membuktikan kebenaran dari tingkat inflasi nasional yang turun menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengaku senang karena harga bahan pokok, di pasar tersebut relatif terkendali.
Baca SelengkapnyaSalah satu bahan pokok yang mengalami penurunan adalah bawang merah yang biasa dijual di atas Rp40 ribu per kilogram, kini hanya Rp25 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kementerian/lembaga beserta kepala daerah terus berkolaborasi untuk menjaga level inflasi sesuai sasaran pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan tersebut, Jokowi mengecek stabilitas harga bahan pokok dan memberikan sejumlah bantuan kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaKemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaProgram bansos pangan berupa beras ini sudah dijalankan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku terkejut dengan murahnya harga beras di Kolaka Utara.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan peninjauan, Jokowi menyebut harga-harga komoditas normal.
Baca Selengkapnya