Yenny Wahid soal Muchdi Pr Dukung Jokowi: Yang Penting Tak Membelenggu Kebijakan
Merdeka.com - Anggota Majelis Tinggi sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Partai Berkarya Muchdi Purwoprandjono atau yang lebih dikenal Muchdi Pr menyatakan dukungannya terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo- Ma'ruf Amin.
Direktur Eksekutif The Wahid Institute Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid menilai apa yang dilakukan oleh Muchdi Pr berpengaruh terhadap kebijakan Jokowi-Ma'ruf terkait penegakan HAM. Seperti diketahui, Muchdi Pr bermasalah dengan HAM dalam kasus kematian Munir.
"Yang paling penting dukungan itu tidak mendikte atau membelenggu kebijakan pemerintahan ke depan. Siapapun boleh mendukung. Semua orang punya hak politik. Semua orang yang paling penting paslon manapun menerima dukungan dari siapapun," kata Yenny usai bertemu dengan Ma'ruf Amin, Jakarta, Selasa (12/2).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang membuat Yenny Wahid terkenal? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
Menurut Yenny, setiap orang bebas mengekspresikan dukungan kepada paslon 01. Bagi kami, lanjut Yenny, adalah kualitas dari Jokowi-Ma'ruf yang punya sikap ketegasan dan tidak bisa didikte, apalagi yang bersinggungan dengan HAM.
"Saya rasa komitmen dari beliau berdua sudah ditunjukan dan tidak akan terpengaruh. Hal yang menarik dari Jokowi-Ma'ruf adalah beliau berdua bukan orang yang bisa didikte," jelas dia.
Seperti diketahui, Calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima dukungan dari para purnawirawan TNI/Polri, salah satunya dari Mayor Jenderal (Purn) TNI Muchdi Pr. Muchdi merupakan Anggota Majelis Tinggi dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Berkarya.
Dalam sebuah video yang diterima, Muchdi yang menggunakan baju kemeja putih bertuliskan Jokowi-Amin Indonesia Maju itu, menyatakan alasan dukungannya ke Jokowi. Sikap tersebut bertentangan dengan sikap partai yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
"Yang pertama karena saya melihat Pak Jokowi ini sudah berbuat banyak. Itu jelas pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat dan rakyat Indonesia sudah jelas kan. Mulai jalan tol, masalah pelabuhan, masalah airport, masalah industri dan lain-lain," katanya, Minggu (11/2).
Bahkan, dia mengungkapkan, pembangunan infrastruktur dan SDM itu tak pernah dilakukan Presiden manapun. Selain itu, Muchdi menjelaskan, sangat mengenal sosok Prabowo merupakan temannya.
"Jelas Pak Prabowo kan kawan saya. Jadi saya kira, itu mungkin tidak bisa dilakukan oleh Pak Prabowo lima tahun ke depan," ucapnya.
Sementara, Ketua DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang menegaskan, dukungan yang diberikan Muchdi merupakan sikap pribadi. Sehingga tidak ada hubungannya dengan partai.
"Itu adalah dukungan pribadi bukan dukungan atas nama Partai Berkarya. Walaupun posisi Pak Muchdi di Berkarya sebagai Anggota Majelis Tinggi (pendiri) dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Berkarya. Partai Berkarya sebagai pendukung (bukan pengusung) capres paslon 02 Prabowo Sandi tetap berada di barisan pemenangan capres 02," ungkapnya.
Dia menegaskan, partainya menghargai hak politik para kader dan mengimbau untuk fokus pemenangan Pileg dengan caleg-caleg di semua tingkatan target 1 kursi 1 dapil.
"Siapa pun presiden terpilih, partai wajib lolos PT 4 persen tingkat nasional, sehingga fokus perjuangan lewat parlemen sebagai mitra pemerintah adalah yang utama," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yenny Wahid Puji Mahfud Md: Sosok Pemimpin Paling Berani di Antara Kandidat Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaSebagai mantan presiden sebaiknya Jokowi sama-sama mendukung pelaksanaan Pilkada yang jujur supaya masyarakat mendapatkan pemimpin terbaik.
Baca SelengkapnyaDewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid bersilaturahmi dengan para kiai dan ribuan santri di Ponpes Syarifuddin Lumajang.
Baca SelengkapnyaYenny mengingatkan, jangan sampai Pilpres menjadi ajang pecah belah di antara anak bangsa.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid meminta Barikade Gus Dur tidak memilih Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan dukungan dari keluarga Gus Dur ini menjadi energi baru bagi dirinya dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa kebijakan, keduanya memang memiliki perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai sikap dari mantan Wali Kota Solo tersebut sudah diketahui masyarakat sehingga tidak ada lagi keistimewaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Yenny, kader Gus Dur menginginkan putra Betawi menjadi Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyambut dukungan Yenny Wahid kepada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaHasto menyatakan perilaku menghormati HAM juga dicerminkan dari sikap anti korupsi.
Baca SelengkapnyaNamun, Yenny mengingatkan agar Jokowi lebih baik cuti dahulu sebelum berkampanye untuk Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya