Yorrys akui putusan pertahankan Setnov pengaruhi citra Golkar
Merdeka.com - Ketua Bidang Polhukam DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai menegaskan sayap partai Golkar tak bisa mengajukan Munas Luar Biasa pasca penetapan Setya Novanto sebagai tersangka dalam kasus e-KTP. Yorrys menjelaskan ada mekanisme yang telah diatur dalam AD/ART partai mengenai pelaksanaan Munas dan Munaslub.
"Munas itu normatif, lima tahun sekali. Kalau munaslub itu tidak alasan kenapa dilaksanakan munaslub pertama karena ketua umum meninggal dunia, kedua karena dia berhalangan. Nah ini kan diatur di dalam juklak," kata Yorrys di kediaman Aburizal Bakrie, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/7) malam.
Yorrys menuturkan kasus penetapan status tersangka kepada Setnov belum bisa disimpulkan sebagai kejadian yang pernah terjadi. Sebab kasus ini merupakan situasi yang berbeda dari ketentuan yang ada dalam AD ART. Terlebih lanjut dia memang belum ada pembicaraan akan melakukan Munaslub di kalangan internal partai.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang dilarang MK terlibat dalam sengketa Pilpres? Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono menegaskan, sidang perdana sengketa pilpres 2024 yang akan digelar perdana esom hari hanya dihadiri depalan hakim MK tanpa Anwar Usman.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Yang penting sekarang itu belum pernah dibicarakan atau diwacanakan di internal partai. Kalau kader ingin membicarakan itu di media dalam diskusi itu silakan saja. Kita kan public (party). Silakan. Tapi secara struktural tidak boleh," kata dia.
Meski begitu Yorrys menyadari keputusan DPP untuk tidak mengganti Setnov menimbulkan preseden buruk terhadap citra partai Golkar. Namun itulah konsekuensi yang harus diambil.
"Itulah yang kita rapatkan selalu bahwa ada implikasi politik terhadap elektabilitas, ya. Tapi kan tidak hanya dia. Banyak sekali kader-kader Golkar yang kena masalah seperti sekarang ini. Itu sudah pasti," paparnya.
"Untuk itu bagaimana kita harus melakukan membangun soliditas lagi ya ini, rapat terus. Kita coba dorong melalui komunikasi," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan tidak ada wacana Munaslub untuk mengubah keputusan soal pencapresan.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaLuhut meminta seluruh pihak di internal Golkar kompak dan tak terpengaruh dengan dugaan upaya dari pihak luar.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, desakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, Golkar masih solid sesuai keputusan rapat kerja nasional.
Baca SelengkapnyaAkbar meminta seluruh pengurus dan kader Golkar menjaga kekompakan dan soliditas partai.
Baca SelengkapnyaBahlil mengaku tidak perlu menanggapi lebih informasi yang dianggapnya hoaks tersebut.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaPKB, Partai NasDem, dan PKS menyatakan mendukung usulan hak angket.
Baca Selengkapnya