Yorrys minta DPP Golkar segera lengserkan Setya Novanto
Merdeka.com - Kader Partai Golkar Yorrys Raweyai meminta Setya Novanto segera diberhentikan sebagai ketua umum Partai Golkar. Menurutnya, pemberhentian harus segera dilakukan dengan memperhitungkan dampak terhadap langkah politik Partai Golkar ke depan.
"Memberhentikan Setya Novanto dari jabatan sebagai ketua umum. Dan kita semua pahami bahwa kasus yang dialami Setya Novanto ini akan berdampak pada elektabilitas kita (Golkar)," ujar Yorrys usai menemui Ketua DPD Oesman Sapta Odang, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11).
Mantan koordinator bidang Polhukam Partai Golkar ini, mengatakan tindak tanduk Setya Novanto selaku ketua umum Golkar cukup merugikan partai. Apalagi, imbuh Yorrys, saat ini Setnov menjabat pucuk pimpinan di dua lembaga sekaligus, ketua DPR dan ketua umum Partai Golkar.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
"Dan rakyat itu sekarang bukan simpati tapi marah atas perilaku yang dibuat oleh Setya Novanto dalam dia status yang beliau sandang," ujarnya.
Sementara itu, menyinggung soal usulan pelaksana tugas ketua umum yang direkomendasi Dewan Pakar Partai Golkar, Yorrys menilai hal itu tidak perlu. Menurutnya, struktur kepartaian Golkar dalam AD/ART sudah menunjuk Sekretaris Jenderal, Ketua Harian, dan Koordinator Bidang (Korbid) yang dapat menjalankan fungsi partai, bila Ketua Umum berhalangan.
"Tawaran gini kenapa enggak dibuat kolektif aja? seluruh Korbid dan Ketua Harian untuk mengantar ini, Korbid Munas. Dan yang penting itu harus di internal Golkar yang terstruktur," tukasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga mengaku pengundurannya sebagai ketum diambil melalui banyak pertimbangan.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu diduga karena ada upaya meminta Munaslub untuk melengserkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaKetua Bidang Organisasi DPP Partai Golkar, Zulfikar Arse Sadikin menilai sesuai AD/ART Partai Golkar Kahar Muzakir yang patut gantikan Airlangga.
Baca SelengkapnyaMuncul poster Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar usai Airlangga Hartarto mengumumkan mundur.
Baca SelengkapnyaAgus Gumiwang mengatakan, penunjukkan dirinya sebagai Plt ketua umum Partai Golkar dilakukan secara musyawarah mufakat.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar).
Baca SelengkapnyaSenior Golkar Musfihin Dahlan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar bersama Bahlil Lahadalia sebagai Sekjen.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, pada Sabtu (10/8) malam.
Baca SelengkapnyaMenyusul pernyataan Airlangga, sang istri lantas berbagi potret keduanya dalam balutan jas kuning dengan tulisan menyentuh hati.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku pengunduran dirinya sebagai ketum diambil melalui banyak pertimbangan.
Baca SelengkapnyaPolitik Indonesia terguncang ketika Airlangga Hartarto tiba-tiba mengundurkan diri dari kursi Ketum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, beredar surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya