Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Yusril lawan Ahok, siapa menang di Jakarta?

Yusril lawan Ahok, siapa menang di Jakarta? Ahok-Yusril. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta bakal berlangsung setahun lagi. Di samping calon incumbent, Basuki Tjahaja Purnama, sejumlah nama telah mendeklarasikan diri untuk maju. Ada yang berasal dari partai, ada pula yang memilih jalur independent.

Ternyata, pesta demokrasi lima tahunan buat warga Jakarta itu turut menarik perhatian Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Kini, mantan Menteri Hukum dan HAM di era SBY tersebut menyatakan ingin berhadapan dengan Basuki.

Dalam beberapa survei, nama Basuki atau akrab disapa Ahok masih berada di posisi teratas dari sejumlah tokoh yang ikut meramaikan Pilgub DKI. Mantan Bupati Belitung Timur ini masih unggul jika dibandingkan dengan Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, serta Yusril Ihza Mahendra.

Namun, Populi Center menyebutkan, dari segi elektabilitas, Yusril berpotensi menjadi kuda hitam. Kondisi itu bisa terjadi jika jika pilgub DKI berpotensi satu putaran.

Kira-kira siapa yang bakal menang kalau Yusril dan Ahok berhadapan?

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menyatakan, berdasarkan peta politik yang berlangsung beberapa tahun terakhir, Ahok masih belum terkalahkan. Kondisi ini terjadi karena belum ada peserta definitif untuk bisa melawan langsung dengan kakak kandung Basuri Tjahaja Purnama itu.

Apabila muncul lawan yang memiliki rekam jejak yang baik, kemudian memilih maju dengan mendeklarasikan diri, bukan tidak mungkin posisi Ahok bakal terancam. Sayangnya, sosok-sosok yang sudah menyatakan untuk berkompetisi di Pilgub belum benar-benar mendapatkan tanggapan positif dari rakyat,

"Data per Januari kemarin posisi Ahok memang masih teratas. Tetapi, posisi itu bisa naik atau stagnan. Yang pengaruhi naik atau turunnya Ahok ada beberapa hal, apakah sudah ada calon definitif atau tidak. Kalau ada itu bisa mempengaruhi naik atau turun suara Ahok," ujar Arya saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (24/2) malam.

Berdasarkan pengalaman dalam Pilgub-Pilgub lainnya, calon incumbent biasanya mendapatkan perhatian lebih dibandingkan lawan-lawannya. Setidaknya, terdapat 40 persen atau lebih pemilih bakal menjatuhkan pilihannya kepada sang petahana.

Alhasil, Yusril butuh kerja keras dan memiliki strategi mumpuni untuk bisa berhadapan langsung dengan Ahok. Jika berhasil, bukan tidak mungkin Yusril bisa merebut jumlah suara.

"Selama ini basis dukungan Ahok berdasarkan data masih tersebar merata, baik dari sisi wilayah, pendidikan, pekerjaan, agama dan etnis. Ahok hampir kuat di semua segmen itu," tambahnya.

Berbeda dengan Ahok, Yusril tidak memiliki kekuatan mumpuni di DKI, apalagi PBB tak mendudukkan wakilnya di DPRD. Kondisi itu tidak mudah bagi profesor di bidang tata negara tersebut, ditambah lagi beberapa partai besar sudah melakukan penjaringan tanpa mencantumkan namanya.

"Partai yang mengusungnya lemah, belum ada sinyal buat Yusril untuk diusung partai lain. Susah baginya untuk membentuk koalisi partai, apalagi sampai head to head dengan Ahok. Persepsi incumbent masih baik," pungkasnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Tajam! Yusril Ke Ahli, Singgung Megawati Soal Pemilu 2004 Vs SBY
VIDEO: Tajam! Yusril Ke Ahli, Singgung Megawati Soal Pemilu 2004 Vs SBY

Yusril Ihza Mahendra menyinggung kondisi pemilu 2004, ketika Megawati Soekarnoputri dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Selengkapnya
Yusril Jawab Ahli Kubu Anies Soal Suara Prabowo Melejit Efek Blusukan Jokowi, Singgung Megawati Vs SBY di Pilpres 2004
Yusril Jawab Ahli Kubu Anies Soal Suara Prabowo Melejit Efek Blusukan Jokowi, Singgung Megawati Vs SBY di Pilpres 2004

Yusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Tiga Tokoh dengan Elektabilitas Tertinggi di Pilkada Jakarta 2024
INFOGRAFIS: Tiga Tokoh dengan Elektabilitas Tertinggi di Pilkada Jakarta 2024

Pilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Yusril Cecar Ahli dari AMIN, Sebut Politik Jokowi Berbalik ke Prabowo Tinggalkan PDIP
VIDEO: Yusril Cecar Ahli dari AMIN, Sebut Politik Jokowi Berbalik ke Prabowo Tinggalkan PDIP

Yusril Ihza Mahendra selaku ketua tim hukum Prabowo-Gibran mencecar tajam saksi ahli.

Baca Selengkapnya
Melihat Peta Kekuatan Dua Kandidat Paslon yang Bertarung di Pilkada Jateng
Melihat Peta Kekuatan Dua Kandidat Paslon yang Bertarung di Pilkada Jateng

Banyaknya dukungan tidak menjadi jaminan menang dalam Pilgub Jateng kali ini.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Survei Indikator: Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada
VIDEO: Survei Indikator: Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada

Survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Pilkada Jateng Sepekan jelang Pencoblosan: Ahmad Luthfi-Taj Yasin 57,8% dan Andika-Hendar 32,8%
Survei Terbaru Pilkada Jateng Sepekan jelang Pencoblosan: Ahmad Luthfi-Taj Yasin 57,8% dan Andika-Hendar 32,8%

Tngkat popularitas dari Ahmad Luthfi berada diurutan pertama dengan 74,8 persen. Sementara rivalnya Andika Perkasa yang 71,8 persen.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Telak Yusril Tim Hukum Prabowo Lawan Kubu Anies di Sidang MK
VIDEO: Jawaban Telak Yusril Tim Hukum Prabowo Lawan Kubu Anies di Sidang MK

Tim Hukum Capres Prabowo, Yusril Ihza Mahendra membalas argumentasi yang disampaikan kubu Anies dalam sidang Sengketa Pemilu

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Indikator Politik Pilkada Jabar: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Unggul Telak dari 3 Paslon
Survei Terbaru Indikator Politik Pilkada Jabar: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Unggul Telak dari 3 Paslon

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi megatakan Pilkada Jabar kali ini tidak kompetitif.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tim Hukum 03 Singgung Yusril dan Gibran di Sidang PHPU Siapa Cocok Jadi Wapres
VIDEO: Tim Hukum 03 Singgung Yusril dan Gibran di Sidang PHPU Siapa Cocok Jadi Wapres

Tim hukum kubu 03 menyinggung tim hukum 02, Yusril Ihza Mahendra terkait kecocokan menjadi cawapres

Baca Selengkapnya
Nostalgia Pilkada DKI 2017: Kandidat, Daya Tarik, dan Hasil yang Sengit
Nostalgia Pilkada DKI 2017: Kandidat, Daya Tarik, dan Hasil yang Sengit

Pilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.

Baca Selengkapnya