Yusril soal Prabowo tak ikuti itjima: Siapa yang tidak taat kepada ulama?
Merdeka.com - Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengonfirmasi bahwa keterangan tertulis yang beredar mengenai kekecewaan PBB terhadap koalisi Prabowo Subianto. Menurut dia, tulisan itu merupakan penjelasan terhadap situasi saat ini kepada internal PBB.
"Ya. Itu tulisan saya. Saya tulis sebagai penjelasan ke dalam PBB," ucap Yusril lewat pesan singkatnya, Rabu (15/8).
Yusril pun tidak mempermasalahkan ketika tulisan itu beredar ke publik. Meskipun awalnya tulisan itu bukan lah konsumsi publik.
-
Kenapa Prabowo tak masalah dengan nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
-
Siapa yang membantah berita tentang Prabowo? Hal ini pun ditanggapi oleh Ketua Tim Pembela Prabowo Gibran, Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
"Tetapi ternyata ke luar ke publik. Tidak masalah. Itu memang tulisan saya," kata Yusril.
Dalam keterangan tertulis yang dibuat oleh pakar hukum tatanegara itu, dituliskan bahwa koalisi keumatan hanya fatamorgana. PBB, kata dia, tidak pernah terlibat di sana. Parpol koalisi keumatan juga, lanjutnya, tak memberikan respons ketika partainya menghubungi untuk membicarakan koalisi.
Yusril mengaku, hingga saat ini pun, PBB tidak diajak untuk membahas masalah koalisi, termasuk ketika penentuan cawapres Prabowo. Karenanya, Yusril merasa bahwa partainya bukan bagian dari koalisi yang disebut dia, digagas oleh pimpinan FPI Rizieq Shihab.
"Memang tidak. Ya. Karena tidak diajak untuk membahas masalah tersebut, kami merasa tidak menjadi bagian dari koalisi itu," ucap Yusril menegaskan.
Dalam keterangan tertulis itu juga Yusril sempat mengungkapkan bahwa, Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto melakukan fitnah kepadanya.
"Apalagi Ketua Umum Gerindra secara terbuka memfitnah saya dengan mengatakan bahwa beliau memang mengaku terus terang tidak pernah berbicara dengan Ketua Umum PBB karena 'tiap kali dihubungi beliau selalu berada di luar negeri'. Mana ada aktivis PBB yang membela Ketua Umumnya yang diperlakukan seperti itu?," ujar Yusril dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, dia juga menyinggung mengenai sikap mantan Danjen Kopassus itu yang tidak memilih figur cawapres dari kalangan ulama dan tidak mengikuti usulan dari hasil Ijtima Ulama. Sebagaimana yang telah diusulkan di Hotel Peninsula, 27 Juli hingga 29 Juli 2018 lalu, bahwa Ijtima Ulama merekomendasikan Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres Prabowo Subianto.
"Sekarang, siapa yang tidak taat kepada ulama? Konon sekarang akan diadakan Ijtimak Ulama Tahap II untuk memutuskan apakah akan membenarkan atau menolak keputusan Prabowo yang memilih Sandiaga Uno, seorang pedagang, bukannya ulama, sementara Jokowi malah memilih ulama yang juga Ketua MUI dan sekaligus Rois Am PB NU, walau Jokowi tidak pernah mendapat amanat demikian dari para ulama yang berijtimak," kata Yusril dalam keterangan tertulisnya.
Reporter: Yunizafira PutriSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak bicara dukungan para ulama 212 jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusril, tafsir atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak dapat dibatasi hanya pada PKPU saja.
Baca SelengkapnyaYusril mempersilakan pihak yang keberatan untuk mengusulkan perubahan konstitusi.
Baca SelengkapnyaYusril menyebut, kepala desa hanya menyampaikan aspirasi kepada Prabowo-Gibran, bukan deklarasi.
Baca SelengkapnyaDin menjelaskan dimasukannya nama itu, berdasarkan pertemuan dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla.
Baca SelengkapnyaTidak ada calon presiden dari NU, jika ingin maju dengan kapasitas sendiri.
Baca SelengkapnyaYusril menganggap Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak melanggar kode etik karena memproses pencalonan Gibran sebagai cawapres dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTim hukum pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra menanggapi pernyataan ahli yang diajukan kubu Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaYusril menyoroti bahwa tidak tertulis siapa pihak yang memiliki wewenang untuk penyelidikan dan penuntutan.
Baca Selengkapnya