Yusril Tanggapi Lahirnya Partai Masyumi Reborn: Partai Islam Hidupnya Ngos-ngosan
Merdeka.com - Sejumlah tokoh Komite Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendeklarasikan berdirinya kembali Partai Masyumi. Diketahui, partai ini sempat dibubarkan di era Soekarno pada 75 tahun silam.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menceritakan, sudah pernah ada nama partai Masyumi pada Pemilu 1999. Serta nama Masyumi Baru digunakan pada tahun yang sama. Hasilnya tidak begitu baik. Keduanya juga masih berdiri sebagai partai politik yang berbadan hukum yang sah dan terdaftar di Kemenkumham.
PBB tidak menyebut diri sebagai Masyumi atau Masyumi baru. Yusril yang ikut mendirikan PBB pada 1998, mengatakan, PBB merupakan partai yang menimba inspirasi dari Partai Masyumi.
-
Siapa yang mau mendirikan partai baru? 'Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,' kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Masjid Raya Sumatera Barat mendapatkan dana? Mereka berupaya menjalin kerja sama dengan pihak swasta dan negara Timur Tengah untuk mengumpulkan dana.
-
Mengapa Perti berganti nama menjadi Partai Islam Perti? Per 22 November 1945, Perti resmi bertransformasi menjadi partai politik dengan nama Partai Islam Perti.
-
Siapa yang bikin partai Kasih? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Bagaimana menurut Zulhas berpartai itu? 'Kalau lihat malam ini wajar PAN menjadi pemenang pemilu, layak, pantas. Kader PAN punya talenta. Oleh karena itu, mari kita songsong kemenangan PAN di Pemilu 2024,' ujar Zulhas dalam sambutannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
-
Bagaimana cara mentransfer dana ke Lazismu? Kedua, klik tombol 'TUNAIKAN SEKARANG' yang terdapat pada halaman penggalangan dana Lazismu. Selanjutnya, masukkan jumlah donasi yang diinginkan dan lengkapi informasi yang diminta. Terakhir, pilih metode pembayaran yang tersedia dan lakukan transfer ke nomor rekening yang sudah tertera.
"Sebab saya yakin, zaman sudah berubah. Situasi politik sudah sangat berbeda dengan zaman tahun 1945-1960 ketika Masyumi ada," kata Yusril dalam keterangannya, Senin (9/11).
Menurut Yusril, sekadar mendeklarasikan partai memang mudah. Tetapi mengelola, membina dan membesarkan partai tidak mudah. Orientasi politik masyarakat berbeda dan tidak terbelah pada ideologi yang tajam.
"Rakyat tidak lagi terbelah pada perbedaan ideologi yang tajam seperti tahun 1945-1960. Masyarakat kini bahkan lebih praktikal dalam menjatuhkan pilihan politik. Sebagian malah transaksional: anda sanggup kasi apa dan berapa dan kami akan tentukan sikap kami seperti apa," jelas Yusril.
Yusril bercerita pengalaman mempertahankan PBB. Menurutnya, itu sangat sulit. Karena itu dia justru memikirkan cara untuk mempertahankan eksistensi partai Islam.
"Karena itu, saya justru berpikir bagaimana caranya partai-partai Islam yang ada ini dapat bersatu memikirkan bagaimana caranya agar partai Islam ini tetap eksis di negara mayoritas Muslim ini," ujarnya.
Selain itu, partai perlu dana besar untuk bergerak. Partai berbasis Islam sulit mendapatkan dana besar. Menurut Yusril, sebagian besar umat Islam hidup dalam kekurangan, yang punya dana besar adalah pengusaha dalam maupun luar negeri.
"Sepanjang pengalaman saya, tidak ada ada para cukong dan para pengusaha besar yang sudi mendanai Partai Islam. Makanya, partai-partai Islam itu hidupnya 'ngos-ngosan'. Zaman sekarang sangat jarang ada anggota partai membayar iuran anggota seperti zaman dulu. Dunia sudah berubah," jelasnya.
Yusril menghormati rencana berdirinya Masyumi Reborn oleh KH Cholil Ridwan dan tokoh lainnya. Perlu kerja keras untuk membangun cabang dan merekrut anggota di tengah pandemi Covid-19 agar bisa disahkan oleh Kemenkumham hingga diverifikasi KPU untuk ikut serta dalam Pemilu 2024.
"Membuat partai baru bagi saya sangatlah berat. Mudah-mudahan tidak demikian bagi KH Cholil Ridwan dan para tokoh deklarator yang bersama beliau telah mendeklarasikan berdirinya kembali Masyumi tanggal 7 November kemarin," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berawal dari organisasi Islam yang berada di bawah pengawasan pemerintah Jepang lalu berubah menjadi partai politik Islam masa Pemerintahan Soekarno.
Baca SelengkapnyaPPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.
Baca SelengkapnyaGus Yasin berharap hasil Pemilu 2024 tersebut harusnya dijadikan bahan musahabah bagi elite partainya yang duduk di struktur kepengurusan DPP.
Baca SelengkapnyaAHY Sebut Politik Uang di Pemilu 2024 Ugal-Ugalan Luar Biasa, Demokrat bakal Dorong Revisi UU Pemilu
Baca SelengkapnyaBanyak tokoh NU bergabung dengan Partai Amanat Nasional
Baca SelengkapnyaBaroto mengungkapkan secara total terdapat 76 partai politik berbadan hukum yang tercatat di Kemenkumham, namun hanya 44 partai politik yang aktif.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai, pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf seperti tidak didengar.
Baca SelengkapnyaSebuah organisasi besar yang berhaluan Syafii Asy'ari ini berubah menjadi partai politik golongan kaum tua untuk menandingi gencarnya gerakan kaum muda.
Baca SelengkapnyaAnies menjelaskan bahwa pembiayaan kegiatan politik perlu direformasi. Karena partai politik membutuhkan dana operasional.
Baca SelengkapnyaDi mana, pada awal pembentukan TNI tak terlepas dari peran ormas islam.
Baca Selengkapnya