Zaini Abdullah dituding mau seperti Atut, bikin dinasti di Aceh
Merdeka.com - Puluhan mahasiswa dan masyarakat sipil Aceh yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Aceh Menggugat (KARAM) berdemonstrasi di pelataran kantor Gubernur Aceh. Mereka menggugat pemerintahan ZIKIR (Zaini Abdullah-Muzakir Manaf) untuk mundur dari jabatannya.
Para demonstran menilai ZIKIR telah gagal dalam mensejahterakan rakyat Aceh. Dan menuding ZIKIR sedang mendirikan dinasti politik seperti Atut. Aksi ini dikawal ketat Satpol PP dan Polisi.
Para demonstran membentangkan aneka spanduk. 'Gubernur lindungi koruptor' ada juga bertuliskan 'Ngantor kok di pendopo, di wc aja pak.' Kemudian aksi dilanjutkan di Simpang Lima Banda Aceh.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Siapa yang merasakan kekecewaan? 'Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga.'
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
Koordinator aksi, Novrizal Juanda mengatakan, pemerintah ZIKIR telah gagal mewujudkan perubahan kesejahteraan bagi rakyat Aceh. Faktanya, kata Norizal, Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) Rp 12,6 triliun tidak mampu direalisasikan untuk pembangunan Aceh.
"Oleh karena kami mendesak Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf untuk mundur dari jabatannya. Apa lagi perencanaan pembangunan hanya mementingkan kolega dan kerabatnya sendiri," tegas Novrojal.
Sementara itu, orator lainnya dari Sekolah Anti Korupsi (SAK), Mahmuddin mempertanyakan tolak ukur apa Pemerintah Aceh mengatakan telah mensejahterakan rakyat dan juga menangani korban konflik. Kenyataan yang terjadi kekuasaan diktator yang diperlihatkan dengan menempatkan kroninya dalam pemerintahan mereka.
"Pemerintah diktator ZIKIR mesti diruntuhkan, karena rezim ZIKIR korup seperti pemberian dana hibah Rp 80 miliar ke BP2A (Badan Penguatan perdamaian Aceh) yang tidak kuat dasar hukumnya," ungkap Mahmuddin.
Lain hal lagi yang disampaikan oleh alumni Sekolah Hak Asasi Manusia (HAM) Aceh, Robi firmansyah. "17 persen rakyat Aceh miskin, sadar nggak mereka itu (Pemerintah Aceh). Saat ini kemiskinan terstruktural yang terjadi di Aceh," tegas Robi.
Lanjutnya, hanya ada satu hal yang harus kita lakukan, kalau tidak bisa menjamin menurunkan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, yaitu bubarkan saja pemerintahan ZIKIR saat ini, karena tidak ada manfaat untuk rakyat.
Sedangkan Koordinator Koalisi NGO HAM, Zulfikar Muhammad dalam orasinya meminta ZIKIR mengakui ketidakmampuan dalam mensejahterakan rakyat harus diakui pada rakyat secara terbuka. Bukan malah, katanya, mengalihkan isu pada berbagai persoalan lainnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun caleg gagal tersebut diketahui bernama Ahmad Rizal berasal dari NasDem.
Baca SelengkapnyaApakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.
Baca SelengkapnyaKH Zainul Arifin, tokoh nasional yang berkutat di bidang politik dari Barus.
Baca SelengkapnyaPramono mengatakan, Zainuddin MZ turut andil dalam mendirikan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaAmien Rais menilai, manuver yang dilangsungkan Jokowi dalam beberapa waktu belakangan juga sangat kentara. Menurutnya, Jokowi mementingkan dirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, memilih pemimpin karena iming-iming materi hanya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak memiliki kapasitas.
Baca SelengkapnyaBudiman disebut hanya mengincar kekuasaan semata dengan mengatasnamakan rakyat.
Baca SelengkapnyaInilah detik-detik video seorang pria menyalakan petasan di masjid.
Baca SelengkapnyaSaid juga sudah punya peta persoalan di Jatim untuk kemudian dikolaborasikan dengan Risma.
Baca SelengkapnyaSelain terafiliasi NII, Ponpes Al-Zaytun berbentuk komune. Hal ini diungkapkan Menko PMK Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaTokoh politik sekaligus pejuang Indonesia asal Sumatra Barat ini pernah menjadi gubernur serta menduduki jabatan penting dalam pemerintahan.
Baca Selengkapnya