Zaman Soeharto, Golkar tak ada faksi dan tak pernah susah
Merdeka.com - Pengamat Politik Salim Said menilai, Partai Golkar tak mempunyai faksi saat dipimpin Presiden RI-2 Soeharto. Namun saat ini, Golkar mempunyai faksi yang memecah belah partai berlambang pohon beringin ini.
"Kalau lihat sejarah orde baru, Golkar enggak ada faksi, semua ditentukan Pak Harto," kata Salim saat diskusi Populi Center di Gado-gado Boplo, Jakarta, Sabtu (7/5).
Selain itu, kata dia, Golkar sudah mengalami perubahaan saat tentara tak berpolitik. Apalagi Darmono menyarankan sipil untuk menguasai Golkar.
-
Mengapa Partai Golkar eksis hingga sekarang? Partai Golongan Karya (Golkar) salah satu partai tertua yang tetap eksis hingga kini, keberhasilannya tidak lepas dari soliditas kader hingga simpatisan untuk terus tampil dalam setiap Pemilu sejak 1971.
-
Dimana Partai Golkar berkontribusi di pemerintahan? Per hari ini Partai Golkar melalui Ketua Umumnya Airlangga Hartarto terus berkontribusi penting di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian untuk terus menguatkan ekonomi dan iklim investasi di Indonesia.
-
Mengapa Golkar penting? Kondisi geopolitik dan geo-ekonomi yang semakin kompleks, menuntut kemitraan ASEAN-RRT menjadi bagian dari solusi dan hal ini terangkum dalam ASEAN Common Statement.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Siapa yang berterima kasih kepada Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Sipil menguasai Golkar itu rencana Pak Harto. Dimana tentara yang berada di Golkar tak menyukai sipil menjadi politisi. Jenderal Sumitro ngomel kepada Darmono, Harmoko dan Habibie, memasukan sipil jadi politisi," kata dia.
Lanjut dia, saat itu tugas para kader Golkar hanya untuk mengamankan atau mengamini Soeharto menjabat Presiden. Para kader Golkar juga diminta Soeharto tak memikirkan atau mencari duit untuk mendanai Golkar.
"Tugas Golkar dulu menguasai kursi DPR, MPR, DPRD, Gubernur dan kepala daerah untuk mengabulkan Pak Harto jadi presiden. Golkar tak pernah susah, tak bisa cari duit sendiri. Duitnya dari yayasan dari Pak Harto," ujarnya.
Sementara di tempat yang sama, Politisi senior Partai Golkar Akbar Tanjung membantah Golkar tak bisa mencari dana sendiri. Dipimpin Soeharto, kata dia, Golkar tak ketergantungan yayasan milik Soeharto.
"Dulu kami tak tergantung yayasan Soeharto. Kami bisa cari duit saat itu dengan berbagai cara," kata Akbar.
Seperti diketahui, Golkar saat ini hendak menggelar Munaslub pada 15 Mei - 17 Mei di Nusa Dua, Bali. Para kandidat calon Ketum Golkar diminta bayar Rp 1 miliar untuk membantu penyelenggaraan munaslub.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetum Golkar Airlangga Hartarto menyebut Jokowi dan Soeharto menjadi dua presiden terbaik Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaSOKSI resmi mendukung Airlangga Hartarto untuk menjabat kembali sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada periode yang akan datang.
Baca SelengkapnyaAgus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan bahwa partainya telah berpengalaman merasakan asam garam dan melewati berbagai badai disetiap era kepemimpinan.
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, tantangan dan cobaan itulah yang membuat Golkar semakin menyatu dan saling menguatkan.
Baca SelengkapnyaIa adalah sosok penting di balik kehidupan sang guru bangsa
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaBenda itu melingkar di pinggang Soeharto. Tak pernah lepas selama peperangan.
Baca SelengkapnyaDi antara sekian banyak guru spiritual Soeharto, satu di antaranya memiliki posisi yang istimewa. Orang itu bernama Sudiyat, atau lebih dikenal Romo Diyat.
Baca SelengkapnyaBahlil mengaku mengikuti kompetisi secara fair mulai pendaftaran hingga penetapan.
Baca Selengkapnya