Abdullah bin Abbas dan seorang pengutang yang kebingungan
Merdeka.com - Abdullah bin Abbas merupakan salah satu sahabat dan juga keponakan dari Rasulullah Muhammad SAW. Dia terkenal sebagai ahli tafsir karena kepiawaiannya menafsirkan perintah-perintah tersirat yang terdapat dalam Alquran.
Lazimnya sahabat Rasulullah, Abdullah bin Abbas juga selalu mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadinya. Bahkan, dia berusaha akan memenuhi kepentingan orang lain meskipun dia sendiri sedang dalam keadaan beribadah.
Pernah suatu hari, saat Abdullah menjalankan i'tikaf di Masjid Nabawi, Madinah, ada seorang pria mendatanginya dengan sangat kebingungan. Hal itu membuat Abdullah merasa heran dengan sikap si pria itu.
-
Bagaimana cara membayar utang puasa Ramadhan? Niat membayar puasa ramadhan tentu perlu diketahui jika Anda memiliki utang puasa.
-
Siapa yang wajib bayar utang puasa Ramadhan? Orang yang wajib mengganti puasa itu adalah orang yang sakit dan orang yang berada di perjalanan.
-
Bagaimana cara membayar hutang puasa? Anda bisa mengqadha puasa di hari ini, kemudian dilanjutkan 2 atau 3 hari berikutnya. Dasar diperbolehkannya hal ini adalah firman Allah yang artinya, “Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.“ (QS. Al Baqarah: 185).
-
Apa yang dimaksud dengan niat bayar utang puasa Ramadhan? Niat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal.
-
Kenapa orang harus bayar utang puasa Ramadhan? Setiap muslim wajib untuk mengganti atau meng-qadha puasa sejumlah hari yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan.
-
Apa doa pelunas hutang menurut Rasulullah? Dilansir dari laman NU Online, Rasulullah SAW pernah mengajarkan sebuah doa pelunas hutang sekejap kepada seorang sahabat Anshar, sebagaimana yang diriwayatkan Abu Dawud, nomor hadis 1555. Disebutkan oleh Abu Sa‘id al-Khudri, pada suatu hari, Rasulullah SAW masuk ke masjid. Ternyata di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah. Beliau kemudian menyapanya, 'Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu shalat?' Abu Umamah menjawab, 'Kebingungan dan utang-utangku yang membuatku (begini), ya Rasul.' Beliau kembali bertanya, 'Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi utang?' Umamah menjawab, 'Tentu, ya Rasul.' Beliau melanjutkan, 'Jika memasuki waktu pagi dan sore hari, maka bacalah:'اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِAllâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl.
"Wahai Saudaraku. Kulihat engkau begitu gelisah dan kebingungan, ada apa?" tanya Abdullah.
Si pria itu menjawab dengan muka sedih dan malu, "Aku memiliki utang kepada seseorang. Demi penguni makam itu (maksudnya Rasulullah), aku tidak sanggup melunasinya."
Abdullah kemudian meminta izin untuk berbicara dengan pemberi utang yang sedang berada di luar masjid. "Bolehkah aku berbicara dengan orang itu?" kata Abdullah.
"Silakan, jika hal itu engkau anggap pantas," kata si pria pemilik utang.
Abdullah kemudian keluar dari masjid dan memakai sandalnya. Hal itu diketahui oleh seseorang dan akhirnya Abdullah ditegur. "Wahai Abdullah bin Abbas, kenapa engkau keluar dari masjid, bukankah engkau sedang beri'tikaf?" kata orang itu.
"Tidak, saudaraku. Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa berjalan untuk memenuhi keperluan saudaranya dab berupaya sungguh=sungguh untuk memenuhi keperluan itu, maka hal itu lebih utama baginya ketimbang sepuluh tahun beri'tikaf. Dan barangsiapa yang beri'tikaf satu hari karena mengharapkan ridha Allah, maka Allah SWT akan menjauhkan antara dironya dan neraka sejauh tiga parit, yang jarak antara satu parit dengan parit lainnya lebih jauh ketimbang jarak antara langit dan bumi," kata Abdullah. (mdk/bai)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral pria tak tega tagih utang pada seorang kakek, tuai simpati.
Baca SelengkapnyaTidak membayar utang disebut-sebut bakal mendatangkan azab tersendiri bagi siapa saja yang melakukannya.
Baca SelengkapnyaDoa pelunas hutang ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar memberikan kemudahan, rezeki, dan keberkahan dalam melunasi hutang.
Baca SelengkapnyaBolehkah sebenarnya seseorang meminta ditraktir hingga oleh-oleh dari orang lain yang tengah bepergian?
Baca SelengkapnyaSejak istrinya meninggal, Abah Ucup merawat sang ibu yang sudah berusia 103 tahun seorang diri.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai cara membayar utang ke orang yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDoa ini kerap dibaca sebagai sarana membebaskan diri dari kesulitan hidup.
Baca SelengkapnyaMencari rezeki dari memulung, remaja ini tak lupa untuk sholat berjamah di masjid. Menjelang pulang, dia dihampiri sosok tak terduga.
Baca Selengkapnya