Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hukum menangis ketika menjalankan puasa

Hukum menangis ketika menjalankan puasa Ilustrasi menangis. ©Shutterstock.com/Chepko Danil Vitalevich

Merdeka.com - PERTANYAAN:

Jika saat berpuasa dan setelah habis salat kita berdoa hingga menitikkan air mata, apakah sah puasa kita? (Syanissa Putri Privia, Klaten)

JAWABAN DR MUHAMMAD ARIF:

Sahabat Syanissa Putri Privia yang baik. Sebelum menjawab pertanyaan, terlebih dahulu perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, yakni makan dan minum yang disengaja (dengan kesadaran), muntah-muntah yang disengaja, injeksi makanan (antara lain melalui infus), datangnya haid dan nifas, keluarnya mani secara disengaja, dan jima’ (berhubungan suami-istri).

Sementara itu, menangis, apapun yang menjadi penyebabnya bukanlah peristiwa yang menyebabkan batalnya puasa. Terkait dengan persoalan apakah menangis bisa mengurangi kualitas puasa, tentu harus kita perhatikan penyebab dan sekaligus ekspresi saat menangis. Oleh karena itu, ada baiknya kita perhatikan petunjuk Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam terkait dengan perbuatan menangis.

Asy Syaikh Abdullah bin Ibrahim Al Haidan menjelaskan bahwa tangis Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam tidak tersedu-sedu dan tidak meraung-raung, seperti halnya tertawa beliau yang tidak sampai terbahak-bahak. Meski demikian, saat menangis, terdengar pada napas beliau yang seperti sedang mendesis, sementara kedua mata beliau pun berlinang hingga meneteskan air mata.

Abdullah bin Mas’ud menuturkan, Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda: "Bacakan untukku". Lalu katanya: "Wahai Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam, aku baca untuk engkau padahal Alquran turun kepadamu?" Beliau berkata: "Ya. Sesungguhnya aku ingin mendengarkannya dari selain aku." Lalu aku baca surat An Nisa hingga sampai ayat: "Maka bagaimanakah apabila Kami mendatangkan seseorang saksi dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu sebagai saksi atas mereka itu". Beliau lantas berkata: "Ya cukup". Tiba-tiba air mata beliau menetes.

Demikian pula Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam menangis ketika putra beliau Ibrahim meninggal. Air mata beliau menetes karena besarnya rasa belas dan kasih beliau kepada Ibrahim. Beliau Shalallahu’alaihi wasallam menangis ketika terjadi gerhana matahari lantas beliau salat gerhana. Tak jarang beliau menangis saat sedang menunaikan salat malam.

Jadi, tangis beliau bukanlah sembarang tangis, melainkan merupakan ungkapan kasih sayang terhadap orang yang meninggal, atau merupakan ungkapan belas kasih dan kekhawatiran terhadap umatnya, atau merupakan keharuan beliau terhadap makna-makna yang terkandung di dalam Alquran, atau merupakan rasa takut beliau kepada Allah. Itulah tangis yang timbul dari rasa rindu, cinta, dan pengagungan kepada Allah.

Kembali pada pertanyaan di atas, menangis setelah salat, disebabkan karena dalamnya perenungan terhadap diri terkait kesalahan dan dosa yang telah kita lakukan, atau disebabkan karena perenungan kita terhadap kandungan Alquran, maka tangis seperti itu mengindikasikan kualitas kedekatan kita kepada Allah SWT. Inilah tangis yang terjadi setelah kita bermuhasabah. Tangis seperti ini justru dianjurkan.

Berbeda dengan tangis histeris, tangis meraung-raung yang tak terkendali, yang disertai dengan ulah menyobek-nyobek pakaian atau memukul-mukul dan membanting-banting benda-benda yang ada di sekitarnya, akibat terjadinya musibah yang tidak dapat diterima, maka tangis seperti ini sedapat mungkin harus dihindarkan. Meskipun tidak membatalkan puasa, tetapi yang meraung-raung dapat mengurangi pahala puasa. Oleh karena itu, kalaupun terjadi musibah yang dirasakan terlalu berat, kita harus tetap dapat melakukan kontrol diri agar tidak sampai meraung-raung, mengingat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam melarang tangis yang meraung-raung.

Wallahu a'lam bi shawab. (mdk/bai)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Membatalkan Puasa karena Haid, Pahami Hukumnya dalam Islam
Cara Membatalkan Puasa karena Haid, Pahami Hukumnya dalam Islam

Ketika haid datang di tengah puasa, perempuan diwajibkan untuk segera membatalkan puasanya. Berikut cara membatalkan puasa karena haid.

Baca Selengkapnya
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.

Baca Selengkapnya
Keluar Sperma saat Puasa Ramadan Apakah Batal, Ketahui Hukumnya
Keluar Sperma saat Puasa Ramadan Apakah Batal, Ketahui Hukumnya

Penting untuk memperhatikan hukum batalnya puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya
Bacaan Niat Puasa Ganti Ramadhan Lengkap Beserta Dasar Hukum & Ketentuannya, Umat Islam Wajib Tahu
Bacaan Niat Puasa Ganti Ramadhan Lengkap Beserta Dasar Hukum & Ketentuannya, Umat Islam Wajib Tahu

Berikut bacaan niat puasa ganti Ramadhan beserta dasar hukum dan ketentuannya yang wajid diketahui.

Baca Selengkapnya
Doa Berbuka Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Ketentuan yang Harus Dipahami Umat Islam
Doa Berbuka Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Ketentuan yang Harus Dipahami Umat Islam

Berikut doa berbuka puasa qadha Ramadhan lengkap dengan ketentuannya.

Baca Selengkapnya
Tiga Golongan Orang yang Puasanya Tidak Diterima Berikut Bunyi Haditsnya
Tiga Golongan Orang yang Puasanya Tidak Diterima Berikut Bunyi Haditsnya

Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, beribadah di bulan puasa dapat menghapus dosa-dosa lalu seorang individu

Baca Selengkapnya
Niat Membayar Puasa Ramadhan Beserta Hukum dan Tata Caranya
Niat Membayar Puasa Ramadhan Beserta Hukum dan Tata Caranya

Bacaan niat puasa qadha untuk mengganti utang puasa di bulan Ramadhan.

Baca Selengkapnya
Doa Bayar Hutang Puasa Ramadhan, Hukum, dan Tata Caranya
Doa Bayar Hutang Puasa Ramadhan, Hukum, dan Tata Caranya

Bagi yang berhalangan menjalankan puasa Ramadhan, wajib hukumnya untuk mengganti puasa tersebut. Oleh karena itu, penting untuk tahu bacaan niat qadha puasa.

Baca Selengkapnya
Rukun Puasa dan Syarat Sah Pelaksanaannya, Umat Islam Wajib Tahu
Rukun Puasa dan Syarat Sah Pelaksanaannya, Umat Islam Wajib Tahu

Rukun puasa mencakup serangkaian aturan dan tata cara yang harus diikuti secara sungguh-sungguh dan ikhlas.

Baca Selengkapnya
Tata Cara Puasa Ganti Ramadhan Lengkap Beserta Bacaan Niatnya, Segera Dilunasi
Tata Cara Puasa Ganti Ramadhan Lengkap Beserta Bacaan Niatnya, Segera Dilunasi

Berikut tata cara puasa ganti Ramadhan beserta bacaan niatnya.

Baca Selengkapnya
Niat Puasa Ganti bulan Ramadhan, Pahami Dasar Hukum dan Ketentuannya!
Niat Puasa Ganti bulan Ramadhan, Pahami Dasar Hukum dan Ketentuannya!

Mengganti puasa Ramadhan ini juga bisa disebut dengan puasa Qadha. Layaknya puasa lainnya, ada niatan puasa ganti Ramadhan yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya