Kisah nazar sembelih anak & 100 unta Abdul Muthalib
Merdeka.com - Kakek Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib dikenal masyarakat Mekkah, memiliki kekayaan yang melimpah. Sehingga dapat dimaklumi beliau sangat dihormati dan dimuliakan masyarakat Mekkah.
Namun sayang, kekayaan Abdul Muthalib malah membawa dirinya kepada kerugian. Ia menjadi sombong dan selalu merasa kekurangan. Salah satu mengenai pandangannya jika kaum Quraisy berani melawannya karena memiliki keturunan yang sedikit.
Demi mencapai keinginannya, Abdul Muthalib berniat menikah kembali dengan harapan dikaruniai banyak anak, yang nanti dianggap akan melindunginya. Untuk niatnya ini, Abdul Muthalib pun bernazar.
-
Siapa yang bertanggung jawab terhadap anak dalam Islam? Orang tua dalam Islam dituntut untuk bersungguh-sungguh membina, memelihara dan mendidik anak-anaknya dengan baik.
-
Apa tanggung jawab orang tua terhadap anak menurut Islam? Anak adalah tanggung jawab orang tua, yang mana tanggung jawab ini didasarkan atas motivasi cinta kasih, secara sadar orang tua mengemban kewajiban untuk memelihara dan membina anaknya sampai dia mampu berdiri sendiri (dewasa) baik secara fisik sosial maupun moral.
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Sebagai pusat kekuasaan utama di Mesoamerika pra-Hispanik, Chichén Itzá terkenal dengan tradisi berdarahnya, penduduk masa ini juga mengorbankan kerabat termasuk saudara kandung khususnya laki-laki.
-
Siapa yang berdoa untuk anak berbakti? Allahumma barikliy fii awladiy, wa la tadhurruhum, wa waf fiqhum li tho’atik, war zuqniy birrohum
-
Siapa yang dibelenggu di bulan Ramadhan? Di bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu
"Seandainya kau dikaruniai 10 orang anak dan mereka tumbuh sampai baligh serta menjadi penolongku, niscaya aku akan mengorbankan salah seorang dari mereka di Kabah," kata Abdul Muthalib seperti dikutip merdeka.com dari buku Sejarah Kabah 'Kisah rumah suci yang tak lapuk dimakan zaman' Hal 180-185, terbitan TuRos, Kamis (24/7).
Beberapa tahun berlalu, keinginan Abdul Muthalib akhirnya tercapai. Allah SWT mengabulkan permintaan Abdul Muthalib dengan memberinya 10 orang anak. Waktu demi waktu, hari demi hari suka cita dilalui Abdul Muthalib dengan seluruh anaknya, sampai pada waktu nazar Abdul Muthalib dibuktikan.
Sadar akan janjinya, ia pun mengumpulkan ke-10 anaknya. Di hadapan anaknya, Abdul Muthalib menjelaskan tentang Nazarnya. Anak-anaknya yang taat dan patuh membuat Abdul Muthalib bimbang siapa yang akan dikorbankan.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Abdul Muthalib kepada anak-anaknya.
"Masing-masing dari kalian membawa cangkir dan menuliskan nama di dalam cangkir tersebut."
Setelah seluruh anak mengikuti perintahnya, Abdul Muthalib membawa seluruh anaknya ke berhala Hubal yang ada di dalam Kabah. Di sisi berhala Hubal terdapat tujuh cangkir. Cangkir pertama bertuliskan "al-aql" atau denda, cangkir kedua tertulis "na'am" atau "ya" begitu seterusnya sampai cangkir ke tujuh.
Singkat cerita setelah diundi yang keluar justru cangkir milik Abdullah. Abdul Muthalib pun menepati janjinya. Dibawalah Abdullah ke berhala Asaf Nailah untuk segera menyembelihnya.
"Apa yang akan engkau lakukan wahai Abdul Muthalib?" tanya kaum Quraisy.
"Aku akan menyembelihnya," jawab Abdul Muthalib.
Lalu kaum Quraisy, anak-anak yang lainnya melarang keinginan Abdul Muthalib. Bahkan, para pembesar kaum Quraisy lain ikut menyarankan Abdul Muthalib untuk mengurungkan niatnya.
"Kamu jangan menyembelih putramu itu, sesungguhnya di Madinah ada seorang dukun yang mempunyai pengikut jin. Tanyalah padanya, jika dukun itu menyuruhmu untuk menyembelihnya, maka sembelihlah. Tetapi jika dukun itu memberi jalan keluar lainnya, terimalah."
Mendengar saran para pembesar Quraisy, Abdul Muthalib segera berangkat menuju Madinah, tempat dukun itu berada. Sesampainya di Madinah, dukun yang bernama Quthbah itu menyarankan Abdul Muthalib menyiapkan 10 ekor unta untuk dikorbankan menggantikan Abdullah.
"Pulanglah ke negaramu dan siapkan 10 unta untuk dikorbankan, lalu buatlah panah undi nasib di atas onta dan di atas anakmu (Abdullah). Jika yang keluar onta itu, maka sembelilah onta itu. Tetapi, jika yang keluar undian itu anakmu, tambahlah dendanya dengan 10 onta lagi. Kemudian, buatlah panah undi nasib di atas keduanya, sehingga tuhan kalian ridha. Jika keluar onta itu, maka sembelilah onta-onta itu."
Maka pulanglah Abdul Muthalib bersama orang-orang Quraisy ke Mekkah. Dilakukanlah undian tersebut, namun dalam undian pertama keluar nama Abdullah. "Wahai Abdul Muthalib, tambahlah denda untuk kau sembahkan pada tuhanmu hingga dia ridha," kata orang Quraisy.
Lalu ditambahlah 10 onta lagi, tetapi undian yang keluar tetap nama Abdullah ketimbang onta itu. Sampai setiap kali diulang, berturut-turut nama Abdullah yang keluar ketimbang onta-onta tersebut. Maka jumlah undian onta telah mencapai 100, Abdul Muthalib pun menyembelih unta-untanya. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Idul Adha adalah salah satu perayaan penting dalam agama Islam yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriah.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah hadits tentang kurban yang penting diketahui setiap muslim.
Baca SelengkapnyaNama anak Nabi Muhammad dan kisah singkatnya yang penuh makna.
Baca SelengkapnyaUntuk acara akikah Baby Azura, Atta Halilintar sembelih dan borong kambing sampai 100 kg!
Baca SelengkapnyaDoa ini tidak hanya mencerminkan kecintaan seorang ayah terhadap anaknya, tetapi juga permohonan agar mereka tumbuh menjadi individu yang saleh dan berbakti.
Baca SelengkapnyaDengan kemuliaannya, Nabi Muhammad menjadi suri tauladan bagi setiap umat muslim dalam menjalankan kehidupan.
Baca Selengkapnya