Kisah Sunan Kalijaga tobat rampok tongkat emas Sunan Bonang
Merdeka.com - Nama mudanya Sunan Kalijaga ialah Raden Mas Said. Dia merupakan putra adipati Tuban yaitu Tumenggung Wilatikta dan Dewi Nawangrum. Raden lahir tepat di masa Majapahit menghadapi bencana ekonomi yang parah. Kala itu orang kaya semakin kaya karena korupsi, sedangkan orang miskin semakin terpuruk dengan kondisi perekonomian.
Pada akhirnya Raden Mas Said memutuskan menjadi berandal Loka Jaya. Berandal merupakan perampok atau pengacau. Sedangkan Loka Jaya ialah nama samarannya ketika sedang merampok.
"Sunan Kalijaga itu kan asli Tuban sini, putra Adipati Tuban. Beliau terkenal dengan sebutan Brandal Loka Jaya. Dulu di sebelah utara Tuban ada hutan lebat yang isinya para perampok. Tapi Sunan Kalijaga malah merampok para perampok, kemudian hasilnya dibagikan ke orang-orang miskin," kata Juru Kunci Makam Sunan Bonang, Abdul Muchith ketika di temui di kompleks makam Sunan Bonang, Tuban, Jawa Timur, Selasa (2/6).
-
Siapa Sunan Kalijaga? Brandal Lokajaya memiliki keinginan berguru pada Sunan Bonang. Ia lalu dikenal sebagai murid yang sangat patuh pada gurunya.
-
Bagaimana cara Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali penyebar agama Islam? Sunan Kalijaga merupakan salah satu Walisongo, sembilan wali penyebar agama Islam paling berpengaruh di Pulau Jawa.
-
Siapa Sunan Gunung Jati? Sunan Gunung Jati lahir dengan nama Syarif Hidayatullah pada tahun 1448 Masehi di Makkah Al-Mukarramah. Ibunya, Nyai Rara Santang, adalah putri dari Prabu Siliwangi, raja Kerajaan Padjajaran yang kemudian memeluk Islam dan berganti nama menjadi Syarifah Mudaim.
-
Siapa nama asli Sunan Gunung Jati? Sunan Gunung Jati memiliki nama asli Syarif Hidayatullah, yang juga masih keturunan Kerajaan Sunda Pajajaran dari sang ibu bernama Nyai Rara Santang, puteri dari Raja Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja).
-
Bagaimana Sunan Kalijaga bisa berubah? Perbincangan keduanya justru membuat Brandal Lokajaya mengubah pandangan hidupnya. Selama ini Brandal Lokajaya menghidupi orang miskin dari hasil merampok. Pertemuannya dengan Sunan Bonang membuat ia paham apa yang lakukannya selama ini bukan kebenaran hakiki.
-
Siapa yang Sunan Kalijaga ajak berdakwah? Di sini, ia bersama Sunan Gunung Jati mengenalkan cara berdakwah melalui kesenian yang ketika itu digandrungi masyarakat.
Namun Raden Mas Said hanya mau merampok orang-orang elit dan berkuasa saja. Harta orang kaya yang dia rampok tersebut, dibaginya kembali pada masyarakat miskin. Hal itu dia lakukan karena dia tidak ingin ada ketimpangan sosial ekonomi yang berkelanjutan. Masyarakat miskin selama itu hanya menjadi budak kalangan kerajaan semata.
Hingga suatu hari nama Sunan Bonang yang populer itu, sampai pula pada telinga Raden Mas Said. Lantas Raden Mas Said berpikir Sunan Bonang layak dirampok sebab tongkat miliknya bergagang emas murni. Kemudian bersama para pengawalnya, Raden Mas Said mulai memburu Sunan Bonang untuk merampas tongkatnya.
"Sunan Kalijaga tergiur pada tongkat Sunan Bonang. Tongkatnya kan kepalanya terbuat dari emas. Akhirnya begitu ketemu Kanjeng Sunan Bonang, Sunan Kalijaga meminta tongkatnya," tuturnya.
Kemudian Raden Syahid yang dikenal sebagai berandal Loka Jaya tersebut dengan terus terang meminta tongkat Sunan Bonang. Dengan santainya lalu Sunan Bonang mengatakan bahwa jika meminta tongkat hanya karena emasnya semata, tak usahlah repot-repot. Ambil saja itu.
"Kanjeng Sunan Bonang menunjuk pohon aren, buahnya langsung berubah jadi emas," tutur Abdul Muchith.
Raden Mas Said terkejut, namun dia malah tidak selera lagi mengambil tongkat bergagang emas milik Sunan Bonang. Dia malah ingin mendapat ilmunya. Kemudian dia bertekuk lutut di hadapan Sunan Bonang, dia meminta dijadikan murid.
Selang beberapa lama, Sunan Bonang meminta syarat agar Raden Mas Said agar mau menjaga sebilah bambu. Dia diminta duduk diam bersila di pinggir sungai menjaga sebilah bambu itu. Posisi duduknya serupa dengan posisi meditasi.
"Sunan Bonang mengambil bambu lalu menancapkan di tanah. Jangan ke mana-mana kalau saya belum kembali. Hari berganti, minggu, sampai tahun. Bambunya tumbuh lebat sekali, sampai Sunan Kalijaga berada di tengah-tengahnya,"tuturnya.
Raden Mas Said yang sudah berniat menjadi murid Sunan Bonang dan berharap hidupnya berubah total, menuruti permintaan Sunan Bonang. Sebenarnya Sunan Bonang kala itu memang berniat menghidupkan kembali kesadaran Raden Syahid yang sekian lama terkubur dan tertimbun nafsu dan ego. Sunan Bonang menguji Raden Syahid.
"Akhirnya Sunan Bonang menghampirinya lagi dan menobatkannya menjadi termasuk salah satu wali sembilan. Beliau diberi nama Sunan Kalijaga, kemudian ditugaskan di Demak sana, membantu Sultan Raden Patah," tutupnya. (mdk/rep)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua anggota Wali Songo ini punya hubungan emosional yang dalam.
Baca SelengkapnyaSunan Prapen merupakan keturunan Sunan Giri yang diyakini merupakan waliyullah yang memiliki karomah
Baca SelengkapnyaSyekh Jangkung merupakan salah satu tokoh yang sangat melegenda dalam sejarah Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKen Arok lahir dari keluarga petani miskin, ia kemudian jadi raja Jawa.
Baca SelengkapnyaMeski dikenal sebagai kepala rampok, Entong Tolo justru dianggap menginspirasi. Bahkan, ketika pejabat Belanda memburunya, warga justru melindunginya.
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaSunan Bonang adalah sosok pendakwah yang cerdik dan fleksibel dalam menyiarkan ajaran-ajaran Islam.
Baca SelengkapnyaKisah karomah Sunan Drajat begitu menakjubkan. Hanya dengan tembang pangkur akhirnya preman sakti mandraguna bertekuk lutut.
Baca SelengkapnyaPelaku membawa gelang emas seberat lebih kurang 17 gram.
Baca SelengkapnyaSebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaHingga kini, makamnya selalu bersih dan rapi karena banyak diziarahi warga lokal
Baca Selengkapnya