Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masjid Biru Soekarno dikelilingi simbol komunis

Masjid Biru Soekarno dikelilingi simbol komunis Masjid Biru Soekarno. 3.bp.blogspot.com

Merdeka.com - Keahliannya dalam berpolitik dan bernegosiasi, menjadikan presiden pertama Indonesia Soekarno dikenal luas di dunia Internasional. Semangat membentuk pemerintahan yang merdeka dengan ideologi nasakom, membuatnya disegani para kolega. Maka tidak heran jika sederet penghargaan dan simbol kenangan lainnya dialamatkan kepada Soekarno, termasuk Masjid Biru Soekarno yang berada di pusat kota St Petersburg, Rusia.

Awalnya Masjid Biru Soekarno yang juga bernama central mosque atau masjid St Petersburg dibangun pada tahun 1910, setelah mendapat izin Tsar Rusia, Nicholas II. Lokasi Masjid Biru berada di seberang benteng Peter dan Paul. Tujuan pembangunan masjid sebagai tempat ibadah kepada 8.000 karyawan Muslim yang bekerja membangun kapal di galangan Sungai Neva. Umumnya mereka datang dari Dagestan, Kazakhstan, Tajikistan, dan Turkmenistan.

Karena runtuhnya kekaisaran Tsar Rusia oleh kekuatan komunis pada tahun 1917, menjadikan Masjid Biru tidak terawat. Rezim komunis yang menutup rapat pintu agama, menjadikan Masjid Biru ditinggalkan umat Islam. Bahkan pada tahun 1940, Masjid Biru beralih fungsi sebagai gudang medis oleh tentara komunis.

Dalam buku sahabat lama, era baru tulisan Tomi Lebang dikatakan, fungsi masjid berubah ketika pada tahun 1956, Soekarno bertemu dengan pemimpin Uni Soviet Nikita Kruschev untuk membicarakan isu internasional yang sedang panas saat itu, dan keberlanjutan hubungan bilateral Indonesia-Uni Soviet.

Namun sebelum acara perjamuan di Kremlin, Soekarno menyempatkan diri untuk melihat suasana kota St Petersburg. Soekarno takjub menyaksikan lanskap kota yang tidak kalah dengan kota-kota di Eropa semisal Paris. Banyak bangunan bersejarah dan cantik di St Petersburg, seperti istana musim panas Peterhof, istana musim dingin Heritage.

Saat melintasi jembatan kota Trinity Bridge, tiba-tiba pandangan Soekarno tertuju pada bayangan bangunan yang menyerupai masjid. Dari dalam mobil yang dinaikinya, Soekarno menaksir jika memang bangunan yang berkubah biru itu sebuah masjid, tidak kurang mampu menampung 3.000 jamaah.

Karena merasa penasaran, akhirnys Soekarno meminta untuk mengunjungi bangunan tersebut. Sesampainya di depan bangunan, begitu terkejut Soekarno mengetahui jika banguan tersebut adalah sebuah masjid yang dijadikan gudang oleh pemerintah komunis Uni Soviet.

Melihat kondisi masjid yang memprihatinkan, Soekarno memutuskan untuk membatalkan beberapa kunjungannya ke St Petersburg yang waktu itu masih bernama Leningrad. Dia lebih tertarik untuk mengupas sejarah dan seluk beluk masjid St Petersburg.

Setelah selesai mengunjungi masjid, Soekarno segera bertemu Nikita Kruschev dan menyampaikan protesnya terhadap kondisi Masjid St Petersburg. Soekarno kemudian meminta untuk mengembalikan fungsi masjid dan membebaskan umat Islam untuk menjalankan ibadah di masjid tersebut.

Setelah menyelesaikan urusannya di Uni Sovet, Soekarno bersama rombongan kemudian kembali ke Indonesia. Hanya 10 hari setelah kunjungan Presiden Soekarno, bangunan ini kembali menjadi masjid.

Kini, selain tempat ibadah, masjid St Petersburg juga menjadi pusat kegiatan bernuansa Islami Muslim kota St Petersburg. Atas jasa Presiden Soekarno yang mengembalikan fungsi masjid, penamaan masjid juga berganti menjadi Masjid Biru Soekarno.

Pada 2003 silam, Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri juga menyempatkan diri berkunjung ke Masjid Biru dalam lawatannya ke negeri beruang merah itu. Megawati memberikan ukiran kayu surah Al-Fatihah yang berasal dari Indonesia untuk di tempatkan pada salah satu sudut masjid.

Tidak hanya Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan menyempatkan salat sunnah di Masjid Biru saat kunjungannya ke Rusia pada tahun 2006. (mdk/war)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta

Orba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.

Baca Selengkapnya
Satpol PP dan Tim Pakem Kembali Segel Tempat Ibadah Ahmadiyah di Garut
Satpol PP dan Tim Pakem Kembali Segel Tempat Ibadah Ahmadiyah di Garut

Satpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).

Baca Selengkapnya
Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar
Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar

Saat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.

Baca Selengkapnya
Sejarah Poros Jakarta-Pyongyang-Peking, Rumusan Politik Luar Negeri Soekarno yang Anti Barat
Sejarah Poros Jakarta-Pyongyang-Peking, Rumusan Politik Luar Negeri Soekarno yang Anti Barat

Di masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno merumuskan politik luar negeri yang cenderung anti barat dan memihak kepada negara-negara Komunis.

Baca Selengkapnya
Hikayat Masjid Pecinan Tinggi Banten yang Berusia 400 Tahun, Kini Tersisa Menara dan Ruang Imam
Hikayat Masjid Pecinan Tinggi Banten yang Berusia 400 Tahun, Kini Tersisa Menara dan Ruang Imam

Saat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.

Baca Selengkapnya
Kronologi GP Ansor Tolak Kedatangan Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya
Kronologi GP Ansor Tolak Kedatangan Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya

Pengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.

Baca Selengkapnya
Sosok Datuk Mujib Guru Spiritual Soekarno yang Disebut Keramat, Keturunan Raja Sulawesi
Sosok Datuk Mujib Guru Spiritual Soekarno yang Disebut Keramat, Keturunan Raja Sulawesi

Datuk Mujib, seorang guru spiritual Presiden Soekarno yang merupakan keturunan Raja Bone Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Hidup Etnis 'Chindo' Pada Masa Soeharto
Hidup Etnis 'Chindo' Pada Masa Soeharto

Inpres Nomor 14 tahun 1967 bikin kehidupan etnis Tionghoa semakin terdesak.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Masjid Cheng Ho, Jejak Peninggalan Muslim Tionghoa di Tanah Palembang
Menyusuri Masjid Cheng Ho, Jejak Peninggalan Muslim Tionghoa di Tanah Palembang

Salah satu peninggalan Islam yang bercorak Tionghoa di Palembang ini tidak lepas dari keberadaan Laksamana Cheng Ho di masa lampau.

Baca Selengkapnya
Masjid di Serang Ini Punya Desain Unik Mirip Kelenteng, Begini Potretnya
Masjid di Serang Ini Punya Desain Unik Mirip Kelenteng, Begini Potretnya

Masjid di Kota Serang ini arsitekturnya unik dan menyerupai klenteng

Baca Selengkapnya
Kong Fuk Miau, Kelenteng yang Berdampingan dengan Masjid Jami di Kota Muntok
Kong Fuk Miau, Kelenteng yang Berdampingan dengan Masjid Jami di Kota Muntok

Kong Fuk Miau, kelenteng yang berdampingan dengan Masjid Jami yang menjadi simbol nyata toleransi sesama umat beragama.

Baca Selengkapnya
Kontroversi Al-Zaytun, Terafiliasi NII hingga Berbentuk Komune
Kontroversi Al-Zaytun, Terafiliasi NII hingga Berbentuk Komune

Selain terafiliasi NII, Ponpes Al-Zaytun berbentuk komune. Hal ini diungkapkan Menko PMK Muhadjir Effendy.

Baca Selengkapnya