Sunan Bonang adu sakti dengan pendeta Syam pancarkan air Srumbung
Merdeka.com - Sumur Srumbung yang terletak di komplek makam Sunan Bonang, punya cerita yang luar biasa. Sampai saat ini, banyak orang-orang berziarah ke makam, merasa ada yang tidak lengkap jika tak mampir sejenak ke Sumur Srumbung.
"Ambil airnya dua botol besar buat diminum biar dapat berkah," kata salah satu pengunjung makam Sunan Bonang, Hamdan (37) ketika ditemui di kompleks Makam Sunan Bonang, Tuban, Jawa Timur, Selasa (2/6).
Cerita sumur yang terletaj 300 meter dari makam itu, bermula dari adu kesaktian Sunan Bonang dengan pendeta dari negeri seberang. Pendeta tersebut merasa tertantang dengan kabar kesaktian Sunan Bonang yang masyhur.
-
Apa amalan yang membuat orang berhak mendapatkan sungai di surga? Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.
-
Kenapa dianjurkan mendoakan orang umroh? Dalam mengucapkan doa untuk orang umroh, Anda mengharapkan keberkahan dan kemuliaan untuk mereka, sehingga pahala yang diperoleh dari amalan baik mereka juga akan dirasakan oleh orang yang mendoakan.
-
Siapa yang bisa mendoakan orang umroh? Bahkan, orang di sekitar juga dianjurkan untuk mendoakan orang umroh agar bisa melaksanakan ibadah yang mabrur.
-
Kenapa Gunung Slamet dianggap tempat ritual pesugihan? Banyak orang yang melakukan ritual pesugihan di sana tiap malam Jumat legi atau Selasa Kliwon.
-
Bagaimana cara mendapatkan keberkahan di kolam suci? Mengutip situs ejournal.unesa.ac.id, barang siapa yang membuang uang koin ke dalam kolam, maka ia akan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Masyarakat percaya bahwa air dalam kolam suci ini memiliki kekuatan supranatural.
-
Gimana cara sambut umroh mabrur? Menyambut jamaah umroh yang pulang adalah cara untuk mempererat hubungan sosial dan silaturahmi antar sesama muslim. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.
"Sunan Bonang kan sejak masa mudanya terkenal seantero jagad, sampai luar negeri. Ada pendeta terkenal entah dari Muangthai atau negeri Syam sana. Pendeta itu juga terkenal, kemudian dia mendengar keterkenalan Sunan Bonang. Akhirnya dia ingin mengadu ilmu dan kesaktian," ungkap Juru Kunci Makam Sunan Bonang, Abdul Muchith ketika di temui di kompleks makam Sunan Bonang, Tuban, Jawa Timur, Selasa (2/6).
Kemudian pendeta tersebut berlayar mencari Sunan Bonang. Dia membawa beberapa pengawal, bekal perjalanan, dan kitab-kitab sucinya. Kitab-kitab tersebut rencananya akan digunakannya untuk berdebat dengan Sunan Bonang. Namun sesampainya di tengah perjalanan, cuaca seketika memburuk. Guntur datang, langit gelap, hujan deras. Ombak meremukkan perahu pendeta tersebut. Perahunya karam. Otomatis bekal dan kitab-kitabnya juga tenggelam.
"Tapi pendeta itu terdampar ke Pesisir Tuban. Akhirnya pendeta itu bertemu dengan Sunan Bonang," tutur Abdul Muchith.
Dengan merahasiakan identitasnya, Sunan Bonang bertanya kepada pendeta tersebut tentang asal usulnya. Sang pendeta pun bercerita perjalanannya yang mengerikan. Dia menyatakan keinginannya untuk mengadu kesaktian dan ilmu pengetahuan kepada Sunan Bonang.
Sunan Bonang setuju dan siap untuk mengadu ilmu namun pendeta itu menolak lantaran semua kitab-kitabnya telah tenggelam. Dia berjanji jika kitabnya ditemukan dia siap adu tanding dengan Sunan Bonang.
"Akhirnya Sunan Bonang menancapkan ujung tongkatnya ke tanah. Keluarlah air beserta kitab-kitab pendeta itu. Kemudian sang pendeta heran, lalu dia bertanya, kamu siapa?" ungkap Abdul Muchith.
Sunan Bonang menjawab mengatakan bahwa dirinya adalah murid Sunan Bonang. Pendeta tersebut tidak tahu bahwa yang berbicara dengannya adalah Sunan Bonang. Jawaban Sunan Bonang malah membuat pendeta tersebut gemetar ketakutan karena terkejut murid Sunan Bonang mempunyai kesaktian sebesar itu. Pendeta itu berpikir pasti seseorang yang bernama Sunan Bonang punya kesaktian yang lebih tinggi lagi.
Kemudian pendeta tersebut meminta ampun dan meminta agar permohonan maafnya disampaikan pada Sunan Bonang. Selang beberapa lama barulah sang pendeta mengetahui sendiri bahwa pemuda tadi adalah Sunan Bonang, akhirnya pendeta tersebut meminta agar dirinya diangkat menjadi murid dan masuk Islam.
Kini air yang memancar dari kesaktian Sunan Bonang itu dikenal sebagai Sumur Srumbung. Air tersebut dipercaya para peziarah dapat memberikan berkah. "Sampai sekarang walaupun di tepian laut, airnya tawar. Banyak pengunjung yang datang mengambil air," pungkasnya. (mdk/rep)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan silsilahnya, Ki Ageng Tirta masih satu keturunan dengan Prabu Brawijaya V
Baca SelengkapnyaSitus ini menjadi tempat yang digunakan untuk meminta doa hingga pengobatan tradisional.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Baca SelengkapnyaSumur itu berada di sebuah bangunan kecil yang letaknya tepat di pinggir laut
Baca SelengkapnyaSetiap hari, sumber air keramat ini selalu ramai pengunjung.
Baca SelengkapnyaAir Salamun adalah air yang telah didoakan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa tertentu, dipercaya memiliki kekuatan spiritual untuk penyembuhan.
Baca SelengkapnyaTak sekedar nguri-uri kebudayaan, tradisi ini juga jadi salah satu cara orang Sunda dalam menjaga mata air sebagai sumber kehidupan warga.
Baca SelengkapnyaTradisi Mando’a Pusaro merupakan tradisi ziarah ke makam Tuanku Madinah yang dilakukan oleh masyarakat Padang Pariaman.
Baca SelengkapnyaBatu itu sempat tidak bisa dipindahkan dari tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaAir zam-zam dianggap sebagai air suci oleh umat Islam, sehingga ada adab dan doa khusus sebelum meminumnya.
Baca SelengkapnyaTak hanya terkenal dengan mata airnya, Tuk Budoyo nyatanya kini telah menjadi cagar budaya.
Baca Selengkapnya