3 Fakta penting tentang kondom non-lateks
Merdeka.com - Kebanyakan kondom terbuat dari bahan lateks atau karet. Bagi beberapa orang, bahan ini bisa menimbulkan alergi hingga iritasi pada bagian kelamin. Namun ada kondom berbahan non-lateks yang bisa Anda coba jika ingin menghindari risiko tersebut. Simak fakta penting selengkapnya mengenai kondom non-lateks seperti yang dilansir dari Your Tango (27/06) berikut ini.
Mencegah alergiAlergi yang ditimbulkan dari kondom lateks menyebabkan rasa gatal dan iritasi, sehingga kegiatan bercinta menjadi terganggu. Namun ketika menggunakan kondom non-lateks, maka segala jenis alergi tersebut bisa Anda cegah.
Pilihan kondom non-lateksAda beberapa jenis pilihan kondom non-lateks yang bisa Anda pakai. Pertama, kondom alami yang terbuat dari usus hewan. Meski kondom ini mampu mencegah kehamilan, namun kondom dari usus hewan tidak bisa melindungi Anda dari penyakit menular seksual. Kedua, kondom yang terbuat dari bahan polyurethane atau polyisoprene. Kondom yang satu ini cukup tipis, kuat, dan mampu melakukan 'tugas' dengan baik.
-
Kondom terbuat dari apa? Jenis kondom dapat dibedakan berdasarkan bahan utamanya, yaitu lateks dan nonlateks.
-
Dimana bisa beli kondom? Kondom seperti ini biasanya tersedia di apotek.
-
Kenapa kondom penting untuk seks? Penggunaan kondom dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual seperti HIV, gonore, dan lainnya.
-
Apa manfaat memakai kondom yang pas? Manfaat kondom untuk kesehatan sistem reproduksi hanya dapat dirasakan jika Anda memilih ukuran yang tepat.
-
Bagaimana cara pasang kondom? Pasang kondom dengan benar, pastikan ujungnya menyembul seperti topi kecil. Tekan ujung kondom dan gulung ke arah bawah penis.
-
Permen karet terbuat dari apa? Permen karet modern mulai dikembangkan pada tahun 1860 dengan penggunaan bahan yang disebut chicle. Chicle awalnya diimpor dari Meksiko dan diambil dari pohon cemara tropis bernama Manilkara chicle.
KadaluarsaSeperti kondom lateks pada umumnya, kondom berbahan non-lateks juga bisa kadaluarsa. Selain itu, biasanya kondom non-lateks lebih cepat kadaluarsa daripada jenis kondom lateks. Jadi, sebaiknya Anda teliti memeriksa tanggal batas pemakaian pada kondom yang Anda gunakan.
Setelah memahami fakta penting mengenai kondom non-lateks, apakah Anda tertarik untuk mencoba jenis kondom tersebut saat bercinta? (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan pelumas untuk bercinta sebaiknya dihindari karena dampak buruk yang bisa ditimbulkannya.
Baca SelengkapnyaPenelitian menunjukkan bahwa penggunaan kondom dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual seperti HIV, gonore, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaBagi banyak wanita, memilih metode kontrasepsi yang tepat bukan hanya soal efektivitas, tetapi juga dampak yang mungkin ditimbulkan pada tubuh mereka.
Baca SelengkapnyaMemilih celana dalam dengan bentuk dan bahan yang tepat bisa sangat penting untuk menjaga kesehatan di sekitar area kewanitaan.
Baca SelengkapnyaKB koyo sebenarnya sudah ada sejak lama, memang dalam penggunaannya tidak sefamiliar KB lainnya seperti IUD, pil KB ataupun suntik KB.
Baca SelengkapnyaSaat menstruasi pembalut sekali pakai jadi salah satu biang kerusakan lingkungan karena susah terurai. Kini ada 5 produk pengganti pembalut yang ramah lingkunga
Baca SelengkapnyaMelakukan hubungan seksual dari lubang yang salah seperti seks anal bisa menimbulkan sejumlah bahaya kesehatan bagi tubuh kita.
Baca SelengkapnyaBagi pasutri yang masih ingin menunda memiliki momongan, terdapat sejumlah hal yang bisa mereka lakukan.
Baca Selengkapnya