3 Masalah yang Bisa Dialami oleh Manula Ketika Menderita Dermatitis Atopik
Merdeka.com - Dermatitis Atopik (DA) merupakan penyakit kulit kronis yang bisa muncul secara berulang. Satu hal yang perlu diketahui, bahwa bukan cuma anak-anak yang bisa kena DA, orang dewasa dan lansia juga.
Dermatitis Atopik pada lansia sendiri memiliki kondisi khusus yang dikenal dengan Pruritus Senulis. Hal tersebut menyebabkan rasa gatal yang dominan namun dengan gejala kulit yang minim.
“Pasien lansia lebih rentan terkena DA daripada dewasa. Karena kondisi kulit yang lebih tipis dan turunnya daya tahan kulit, serta sistem imun yang rendah,” ucap Ronny Handoko, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Pramudia.
-
Kenapa kulit lansia lebih rentan kering? Menurunnya kelembaban kulit pada lansia membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai jenis permasalahan kulit. Oleh karena itu, lansia membutuhkan perawatan kulit yang lebih intensif dibandingkan dengan orang dewasa pada umumnya.
-
Mengapa kulit orang tua lebih rentan terhadap kekeringan? Orang tua seringkali mengalami kekeringan pada kulitnya karena kekurangan kolagen.
-
Apa saja penyakit yang sering dialami lansia? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa penyakit yang sering dialami oleh lansia, seperti yang dilaporkan oleh VerywellHealth pada Senin (9/9/2024).1. Penyakit KardiovaskularOrang-orang yang berusia lanjut rentan terhadap penyakit dalam, termasuk kardiovaskular. Penyakit ini dapat muncul dalam bentuk serangan jantung, kanker, dan gangguan paru-paru, yang semuanya berisiko mengancam nyawa. Salah satu contohnya adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke jantung.
-
Apa saja masalah kulit yang dihadapi orang tua? Perubahan hormon, penurunan produksi kolagen, dan paparan lingkungan dapat memengaruhi kondisi kulit, menyebabkan masalah seperti kekeringan, keriput, dan kehilangan elastisitas.
-
Siapa yang lebih rentan mengalami kulit kendur? Wanita yang mengandung bayi kembar, misalnya kembar atau kembar tiga, akan mengalami lebih banyak kekenduran kulit dan tak hanya di wajah tetapi juga di sekitar perut.
-
Kenapa tulang lansia rentan rapuh? Seiring bertambahnya usia, tulang menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap kerapuhan yang memicu osteoporosis.
Kondisi kulit penderita GA juga cenderung lebih kering, khususnya bagi lansia. Kulit mereka begitu sensitif terhadap benda asing seperti cuaca, keringat, atau debu. Ruam yang ditimbulkan juga berada dilebih banyak titik daripada balita.
Jika pada bayi, ruam mungkin hanya akan timbul pada bagian wajah, siku, lutut, dan kulit kepala. Namun pada lansia, ruam timbul pada banyak bagian seperti pada dada, siku, lutut, leher, sekitar mata, dahi, punggung, sekitar mulut, tangan, kaki, dan puting susu.
Hal tersebut dapat mengganggu bagi kehidupan sosial bagi penderita. Kondisi itu membuat timbul rasa gatal dan tidak nyaman, bahkan dapat menumbuhkan rasa minder akibat luka yang ditimbulkan. Berikut 3 risiko yang ditimbulkan akibat DA pada dewasa dan lansia.
Bisa Mengganggu Kualitas Hidup
DA dapat mengganggu kualitas hidup bagi penderitanya. Karena rasa gatal yang ditimbulkan dapat menyebabkan gangguan tidur, gangguan pekerjaan, pemilihan makanan, dan lingkungan tempat tinggal.
Mengingat DA merupakan penyakit yang bersifat kronis dan berulang, biasanya penderita DA memiliki penampilan kulit yang kurang indah, seperti munculnya penebalan pada kulit, warna kulit yang gelap/terang, atau bekas garukan hingga luka.
Risiko Pengobatan yang Lama dan Berulang
Penyakit ini bersifat kronis, maka pengobatan DA biasanya bersifat lama dan berulang, baik terapi topikal maupun oral. Pengobatan ini sendiri sering menimbulkan efek samping seperti penipisan pada kulit.
Sedangkan efek samping sistemik yang mungkin timbul adalah katarak prematur, diabetes melllitus, osteoporosis, glaukoma, dan gangguan ginjal. Efek samping ini dapat terjadi apabila pasien menggunakan obat tidak di bawah pengawasan dokter spesialis kulit. Karena pemilihan jenis obat dan jumlah dosis yang kurang tepat.
Risiko Terhadap Penyakit Penyerta
Jika penderita DA secara bersamaan memiliki penyakit lain berupa penyakit kulit seperti vitiligo, psoriasis, atau penyakit autoimun lain, maka dapat memperberat kondisi penyakit DA itu sendiri atau penyakit penyerta yang ada.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seiring bertambahnya usia, masalah kesehatan yang mungkin kita alami juga berubah.
Baca SelengkapnyaPenyebab muka gatal perlu diketahui sebagai langkah pengobatan.
Baca SelengkapnyaKenapa muka gatal-gatal? ini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaKondisi pancaroba yang terjadi beberapa waktu terakhir ini menyebabkan cuaca menjadi lembap dan bisa berdampak membuat kulit jadi lebih sensitif.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Indonesia sedang dilanda suhu panas.
Baca SelengkapnyaAlergi deterjen dapat terjadi pada siapa saja, kenali ciri-cirinya dengan baik.
Baca SelengkapnyaDermatitis juga disebut sebagai eksim, penyakit ini merupakan penyakit kulit yang tidak menular.
Baca SelengkapnyaKusta adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini dapat mempengaruhi kulit, saraf tepi, hingga pernapasan.
Baca Selengkapnya