Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Masalah yang Masih Mengancam Perlindungan Anak Indonesia

4 Masalah yang Masih Mengancam Perlindungan Anak Indonesia Ilustrasi anak depresi. ©thoughtcatalog.com

Merdeka.com - Banyak persoalan terkait anak di Indonesia yang masih belum selesai. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto.

"Hari Anak Nasional tentu tidak hanya menjadi momentum untuk seremoni, ini penting jadi catatan kita, tetapi penting juga untuk menjadi refleksi perbaikan yang lebih baik, kualitas penyelenggaraan perlindungan anak di kemudian hari," kata Susanto.

Berdasarkan catatan KPAI di tahun 2018, setidaknya ada empat kasus yang mereka soroti sebagai pembelajaran terkait perlindungan anak.

1. Pornografi

Isu berbasis siber seperti pornografi masih menjadi masalah bagi anak Indonesia. Susanto mengatakan, ini juga harus menjadi perhatian dari orang dewasa.

"Ini juga menjadi tantangan bagi orang dewasa," kata Susanto dalam temu media di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Menurutnya, momen Hari Anak Nasional yang baru berlangsung beberapa waktu lalu bisa menjadi loncatan untuk perbaikan yang lebih baik.

2. Perceraian

Kasus perceraian masih menjadi salah satu masalah yang juga dihadapi terkait perlindungan anak Indonesia. Susanto mengatakan, dari data Mahkamah Agung di tahun 2018, terjadi 419.268 pasangan yang melakukan perceraian.

"Kita tidak hanya melihat aspek perceraiannya saja, tapi juga penting melihat dampaknya bagi anak," kata Susanto. Dia mengatakan bahwa kasus yang dilaporkan ke KPAI terkait perceraian lebih kompleks dari kelihatannya.

"Masalahnya bukan hanya pendidikan, tapi masalah kesehatan, pemenuhan hak dasar lain, persoalan akses ingin bertemu, memilih sekolah, itu juga menjadi persoalan."

Menurutnya, persoalan terkait perceraian yang telah diungkapkan sebelumnya bisa menjadi sumber konflik bagi orangtua sang anak.

3. Kejahatan Berbasis Siber

KPAI menemukan masih banyak kasus kejahatan berbasis siber. Di sini, mereka menyatakan bahwa seringkali anak merupakan pelaku dari kejahatan itu sendiri.

"Kejahatan berbasis siber ini luar biasa. Anak bukan hanya sebagai korban tetapi juga sering dilibatkan," kata Susanto.

4. Perundungan

Susanto mengatakan bahwa seringkali, seseorang melakukan perundungan tanpa sadar dirinya melakukan perundungan.

"Guru satu mengatakan bahwa itu masuk kategori bullying, tapi guru yang lain belum tentu memaknai itu sebagai bullying. Anak yang satu mengatakan ini hal biasa, tapi yang satu mengatakan stop bullying," katanya.

Oleh karena itu, selain memaksimalkan model sekolah ramah anak, perlindungan anak dan kampanye 'stop bullying' harus menjadi budaya di lingkungan anak, keluarga, dan sekolah.

Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
35 Kata-kata Bijak Hari Anak Nasional 2024, Cocok Dibagikan di Media Sosial
35 Kata-kata Bijak Hari Anak Nasional 2024, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Berikut kata bijak Hari Anak Nasional 2024 yang bisa dibagikan di media sosial.

Baca Selengkapnya
KPAI Ungkap Faktor Kunci Tekan Kasus Kekerasan pada Anak
KPAI Ungkap Faktor Kunci Tekan Kasus Kekerasan pada Anak

Ketua KPAI Ai Maryati Solihah menyebutkan regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak sebetulnya sudah cukup komprehensif.

Baca Selengkapnya
Remisi Hari Anak Nasional 2023, Jangan Abaikan Hak Anak
Remisi Hari Anak Nasional 2023, Jangan Abaikan Hak Anak

Remisi bagi Anak Binaan merupakan salah satu hak yang diatur undang-undang dengan syarat yang ditentukan.

Baca Selengkapnya
Gelar Rakornas, Ketua KPAI Sebut Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Indikator Penting Negara Maju
Gelar Rakornas, Ketua KPAI Sebut Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Indikator Penting Negara Maju

Ketua KPAI Ai Maryati Solihah menyebut perwujudan kesejahteraan anak sejalan dengan komitmen SDGs

Baca Selengkapnya
8 April Memperingati Hari Balita Nasional, Berikut Tujuannya
8 April Memperingati Hari Balita Nasional, Berikut Tujuannya

Hari Balita Nasional, sebuah hari yang khusus didedikasikan untuk memfokuskan perhatian pada generasi terkecil namun paling penting bagi masa depan.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Ingatkan Pemerintah Beri Pendampingan Psikologi Bagi Anak-Anak Pengungsi Lewotobi
Puan Maharani Ingatkan Pemerintah Beri Pendampingan Psikologi Bagi Anak-Anak Pengungsi Lewotobi

Pesan Puan inipun relevan dengan momen Hari Anak Sedunia Tahun 2024 yang diperingati setiap tanggal 20 November.

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi di Hari Anak Nasional 2023
Pesan Jokowi di Hari Anak Nasional 2023

Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat Hari Anak Nasional 2023 yang dirayakan setiap tanggal 23 Juli

Baca Selengkapnya
Peristiwa 29 Juni: Peringatan Hari Keluarga Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
Peristiwa 29 Juni: Peringatan Hari Keluarga Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni merupakan momen penting bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
"Perundungan dengan Dalih Apa pun Tak Boleh Dibiarkan!"

Dirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.

Baca Selengkapnya
25 Kata-Kata Hari Anak Sedunia, Penuh Makna dan Menyentuh Hati
25 Kata-Kata Hari Anak Sedunia, Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Setiap 20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia. Tujuan dari peringatan ini untuk merayakan hak-hak dan menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak.

Baca Selengkapnya
Ketua DPR: Korban Kekerasan Seksual Tidak Perlu Takut Speak Up
Ketua DPR: Korban Kekerasan Seksual Tidak Perlu Takut Speak Up

Kasus kekerasan seksual di Indonesia hingga saat ini masih marak di lingkungan masyarakat maupun lingkungan pendidikan

Baca Selengkapnya
Hari Anak Nasional 2024, Puan Tekankan Pentingnya Dunia Digital Sehat Bagi Anak
Hari Anak Nasional 2024, Puan Tekankan Pentingnya Dunia Digital Sehat Bagi Anak

Puan mengajak Pemerintah dan semua elemen masyarakat membangun komitmen bersama untuk memastikan hak anak terpenuhi.

Baca Selengkapnya