4 Pola Makan yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Kamu Sedang PMS
Merdeka.com - Mengubah pola makan dan apa yang kamu konsumsi dapat membantu mengurangi masalah emosi dan fisik yang timbul dari premenstual sindrom (PMS). Makanan dan minuman yang kamu konsumsi ini dapat membantu mengatasi masalah ketika PMS.
Dilansir dari Medical Daily, Elizabeth Bertone-Johnson dari University of Massachusetts menyebut bahwa makanan dan minuman ini bisa sangat berperan besar. Berikut sejumlah tips pola makan yang perlu kamu pertimbangkan agar PMS tidak terlalu bermasalah.
1. Konsumsi Lebih Banyak Sayuran Hijau
-
Kenapa pola makan penting untuk mengatasi mood swing saat PMS? Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan hormon dalam tubuh. Makanan yang mengandung magnesium, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, dapat membantu meredakan gejala PMS seperti kram dan perubahan mood.
-
Bagaimana vitamin E membantu meredakan gejala PMS? Beberapa wanita melaporkan bahwa suplemen vitamin E dapat membantu mengurangi gejala sindrom pramenstruasi (PMS) seperti nyeri payudara, suasana hati yang buruk, dan ketegangan.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi mood swing saat PMS? Mengatasi mood swing saat PMS memerlukan pendekatan yang holistik, yang melibatkan perubahan gaya hidup, pengelolaan stres, dan dukungan emosional. Pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan hormon yang pada gilirannya dapat mengurangi gejala PMS.
-
Gimana cara makanan membantu lancarin menstruasi? Diet yang tepat tidak hanya dapat membantu mengatur siklus menstruasi tetapi juga dapat mengurangi gejala yang terkait dengan menstruasi.
-
Apa efek kopi terhadap gejala PMS? 'Saya rasa aman untuk menyatakan bahwa tidak ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kafein memengaruhi siklus menstruasi,' ungkap Ward.
-
Bagaimana cara mengelola stres untuk mengatasi mood swing saat PMS? Teknik seperti mencatat jurnal, berbicara dengan teman, atau melakukan hobi yang Anda nikmati dapat membantu mengurangi tingkat stres dalam kehidupan Anda. Selain itu, mempraktikkan manajemen waktu yang efektif dan menetapkan batasan yang sehat di tempat kerja dan dalam kehidupan pribadi Anda juga dapat membantu mengurangi stres.
Walau mengonsumsi sayuran hijau memang penting dalam kehidupan sehari-hari, hal ini bakal lebih penting ketika kamu menstruasi. Kandungan zat besi yang tinggi di dalamnya dapat meningkatkan energi, terutama ketika kamu tidak mengonsumsi daging.
Sayuran seperti bayam, sawi, atau kale dapat menjadi pilihan untuk sayur yang bisa kamu konsumsi. Kamu dapat memperoleh 40 persen dari kebutuhan magnesium harianmu dari berbagai sayuran ini. Kekurangan sumber mineral ini kerap dihubungkan dengan munculnya migrain secara tiba-tiba pada wanita sebelum menstruasi.
2. Mengurangi Garam dan Gula
"Ketika kamu menginginkan gula, hal ini bisa terjadi karena sebuah alasan," tutur Elizabeth Somer, pakar diet dari Oregon, kepada WebMD.
Hal ini terjadi karena fluktuasi dari tingkat hormon yang membuatmu mengonsumsi lebih banyak kalori dibanding biasanya. Kalori ini biasanya berada dalam bentuk lemak, karbohidrat, atau makanan manis.
Dibanding mengonsumsi gula, Somer menyarankan agar wanita yang mengalami menstruasi untuk mengonsumsi biji-bijian. Lebih bagus lagi jika kamu bisa mengurangi konsumsi garam jika kamu rentan mengalami perut kembung, payudara yang lembek, serta bengkak di jari dan tangan.
3. Konsumsi Susu Rendah Lemak
Jika masalah PMS yang lebih banyak kamu alami melibatkan mood, sebaiknya kamu konsumsi yogurt rendah lemak. Olahan susu dengan kandungan rendah lemak ini bisa sangat membantu mencapai hal yang kamu inginkan.
Terdapat sejumlah penelitian yang menyebut bahwa kalsium dapat menurunkan serta meredakan berbagai gejala PMS.
Asupan nutrisi ini lebih baik lagi jika berasal dari sejumlah bahan makanan alami. Selain yoghurt, kamu juga bisa mengonsumsi susu rendah lemak, keju, jus jeruk, atau susu kedelai.
4. Batasi Alkohol dan Kafein
"Konsumsi alkohol dapat berujung pada dehidrasi yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kram," ujar seksologis Dr. Marie Stubbs.
Pada 2018, sebuah penelitian di Spanyol menyebut bahwa gejala umum PMS dapat diturunkan dengan mengurangi jumlah minuman yang kamu konsumsi. Konsumsi alkohol disebut memiliki peranan pada perubahan hormon seperti gonadotropin.
Selain alkohol, konsumsi kopi juga perlu untuk dikurangi. Terlalu banyak kafein terutama selepas siang hari dapat menurunkan kualitas tidur sehingga kamu merasa lebih lelah dan memperburuk gejala PMS yang kamu alami.
Empat hal tersebut sebaiknya kamu ingat-ingat ketika PMS melanda. Dengan mengubah pola makan dan minum, gejala PMS yang menyerangmu tiap bulannya bisa jadi tidak terlalu parah.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mood swing saat PMS terkadang menjadi hal yang membingungkan bagi banyak wanita.
Baca SelengkapnyaSebagian perempuan kerap merasakan peningkatan nafsu makan menjelang atau selama menstruasi.
Baca SelengkapnyaAda beberapa makanan yang bisa membantu meredakan nyeri haid karena kandungan nutrisinya.
Baca SelengkapnyaMeskipun PMS dan PMDD memiliki kesamaan yaitu terjadi sebelum menstruasi, kedua kondisi ini berbeda dalam hal dampaknya terhadap kualitas hidup.
Baca SelengkapnyaGangguan sakit kepala pada wanita berkaitan dengan hormon.
Baca SelengkapnyaRisiko perempuan mengalami migrain sebesar tiga hingga empat kali lipat dibanding pria.
Baca SelengkapnyaSelain mengatasi kram perut, minum air hangat memberikan banyak manfaat lain.
Baca SelengkapnyaSetiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda, namun secara umum, siklus ini terjadi setiap 28 hingga 35 hari dan berlangsung selama 5 hingga 7 hari.
Baca SelengkapnyaJika dibiarkan, emotional eating bisa menyebabkan obesitas dan gangguan kesehatan mental dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaMenstruasi sering kali membawa perubahan besar pada tubuh, termasuk pada kondisi kulit.
Baca SelengkapnyaRasa tidak nyaman di perut ini bisa disebabkan karena berbagai macam hal, mulai dari kondisi medis hingga pola makan.
Baca SelengkapnyaKebiasaan ini juga bisa memicu masalah lambung yang sering dialami para Gen Z.
Baca Selengkapnya