5 Alasan untuk tidak takut dengan virus Ebola
Merdeka.com - Saat ini perhatian dunia kesehatan sedang teralihkan dengan munculnya virus Ebola. Virus yang awalnya dideteksi di daerah Guinea, Afrika ini sudah menjangkiti puluhan ribu orang dan memakan ribuan korban jiwa. Untuk itulah wajar jika penduduk Indonesia termasuk Anda pun takut dengan virus ini.
Virus Ebola sendiri bisa menyerang sistem kekebalan tubuh Anda dan melemahkannya secara perlahan hingga menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan baik. Namun seperti dilansir dari hasil konferensi Indohun, inilah beberapa alasan kenapa Anda tidak perlu terlalu takut dengan Ebola.
Mudah untuk dideteksi
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Bagaimana cara mencegah virus EBV? Sementara itu, virus EBV ditularkan melalui cairan tubuh. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk tidak berbagi benda apapun dengan orang lain. Terlebih peralatan makan, gelas, sikat gigi hingga pakaian.
-
Mengapa HIV berbahaya? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah.Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Mengapa kolera berbahaya? Kolera adalah penyakit yang sangat serius yang dapat menyebabkan diare cair akut yang parah disertai dehidrasi parah. Kolera menyerang anak-anak dan orang dewasa dan dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati.
-
Mengapa demam anak tidak selalu berbahaya? Demam umumnya merupakan reaksi alami tubuh terhadap infeksi yang sedang berlangsung. Dalam banyak kasus, demam dapat membantu tubuh melawan virus atau bakteri. Namun, jika suhu tubuh anak melebihi 39 derajat Celsius atau jika disertai dengan gejala serius seperti kesulitan bernapas, ruam, atau kejang, maka penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Dibandingkan dengan jenis penyakit lain yang karena virus, penyakit Ebola mudah untuk dideteksi. Dengan demikian ketika Anda merasa tidak enak badan dan Anda tidak tahu sebabnya, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Makanan yang Anda konsumsi aman dari virus Ebola
Menurut beberapa penelitian di Indonesia, makanan yang beredar di Indonesia aman dari kontaminasi virus ini. Pemerintah sendiri juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berhubungan dengan keamanan pangan Indonesia.
Bandara Indonesia telah disiagakan dari virus Ebola
Beberapa bandara di Indonesia terutama yang menjadi pintu masuk dari penerbangan internasional telah disiagakan dari virus ini. Salah satunya adalah dengan pemasangan heat thermal camera di bandara guna mendeteksi penumpang yang memiliki suhu badan tinggi.
Tidak menular lewat udara
Menurut beberapa penelitian kesehatan di Indonesia, penyakit Ebola hanya akan menular lewat kontak langsung dengan penderita dan sama sekali tidak bisa menular lewat udara. Sehingga Anda tidak perlu merasa terlalu khawatir akan hal ini.
Bisa dicegah secara dini
Para ahli kesehatan di Indonesia telah menjelaskan bahwa penyakit ini bisa dicegah secara dini. Caranya adalah dengan selalu menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan. Rajin mencuci tangan bisa menjauhkan Anda dari penyakit ini.
Meskipun begitu, penyakit Ebola memang tidak boleh dianggap remeh. Sehingga selalu tingkatkan kewaspadaan Anda tanpa perlu secara berlebihan dan selalu jaga kesehatan tubuh Anda.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak yang menduga, kenaikan kasus DBD ini akibat penyebaran nyamuk mengandung wolbachia.
Baca SelengkapnyaNyamuk mengandung bakteri wolbachia mulai disebar ke lima kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Nadia, hasil penelitian menunjukkan bakteri wolbachia tidak menginfeksi manusia atau vertebrata lain.
Baca SelengkapnyaVirus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap menempatkan sebanyak 1.400 ember berisi telur-telur nyamuk aedes aegypti mengandung bakteri wolbachia.
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenggunaan nyamuk wolbachia diklaim lebih efektif dibandingkan dengan penanganan DBD melalui pengasapan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPeneliti menegaskan, nyamuk wolbachia tidak berubah menjadi bionik atau transgenik.
Baca Selengkapnya