5 Cara menghindari senyawa penyebab kanker
Merdeka.com - Salah satu penyebab kanker adalah senyawa yang bernama Bisphenol A. Sebab ketika masuk ke dalam tubuh, sifatnya menyerupai hormon estrogen sehingga keberadaannya mampu mengganggu keseimbangan hormon dan memicu pertumbuhan sel yang tidak normal.
Bisphenol A, atau yang biasa disebut dengan BPA, biasanya ditemukan dalam plastik, kemasan pembungkus makanan, dan kaleng minuman. Menghindari BPA sama dengan berusaha menurunkan risiko kanker. Lantas bagaimana caranya? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Live Science berikut ini.
Kode daur ulang
-
Apa yang menyebabkan kanker? Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh.
-
Makanan apa yang memicu kanker? Makanan yang kita konsumsi setiap hari tidak hanya memberikan energi dan nutrisi, tetapi juga dapat memicu atau memperburuk kondisi kanker.
-
Apa saja faktor risiko kanker? Aru menjelaskan bahwa makanan berkontribusi sekitar 35 persen terhadap risiko kanker, diikuti oleh rokok dengan 30 persen, dan kurangnya aktivitas fisik dengan persentase yang signifikan.
-
Bagaimana alkohol memicu kanker? Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan pada Program Toksikologi Nasional Amerika Serikat mencantumkan alkohol sebagai zat karsinogen yang berlaku pada tubuh manusia. Hal ini karena alkohol menghasilkan asetaldehida yang merupakan bagian dari karsinogen.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Untuk mencegah kanker, sebaiknya hindari faktor-faktor risiko di atas dan jalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
Biasanya, pada kemasan botol plastik, makanan kalengan, atau lainnya, terdapat kode identifikasi daur ulang. Coba periksa setiap akan membeli makanan atau minuman kemasan.
Anda sebaiknya menghindari kemasan yang memiliki kode angka tiga atau tujuh. Sebab beberapa kemasan plastik yang ditandai dengan kode tersebut biasanya terbuat dari BPA, senyawa penyebab kanker.
Mengurangi konsumsi
Makanan kalengan diciptakan untuk menurunkan jumlah penggunaan toples kaca yang mudah rusak pada pengiriman makanan anggota tentara sekitar 200 tahun yang lalu. Meskipun makanan kaleng adalah penemuan yang menakjubkan, tetapi ada bahaya di baliknya.
BPA biasanya digunakan sebagai lapisan pada makanan kaleng. Terutama jika makanan bersifat cair, seperti sup dan saus. Jadi cara menghindari senyawa penyebab kanker tersebut adalah dengan mengurangi konsumsi makanan kalengan.
Wadah non-plastik
Ada banyak alternatif wadah atau pembungkus makanan maupun minuman yang bisa digunakan dan sifatnya lebih aman. Misalnya wadah yang terbuat dari keramik, kaca, kayu, atau stainless steel.
Semua wadah non-plastik tersebut juga cukup awet dan tahan terhadap panas. Selain itu, cara mendaur ulangnya relatif lebih mudah dan tidak membutuhkan banyak biaya.
Gunakan yang baru
Jangan menggunakan botol plastik lebih dari satu kali. Langsung buang setelah dipakai, terutama jika botol plastik kemasannya lecet.
Jika botol plastik terbuat dari BPA, goresan pada tubuhnya bisa mengeluarkan senyawa kimia penyebab kanker tersebut lebih banyak. Bukan cuma itu, goresan juga membuat bakteri mudah tumbuh berkembang.
Jangan dipanaskan
Jangan meletakkan makanan atau minuman yang terlalu panas ke dalam wadah yang terbuat dari BPA. Senyawa kimia penyebab kanker itu akan lebih mudah keluar dalam suhu tinggi.
Memanaskan makanan atau minuman dengan menggunakan wadah plastik juga sangat tidak dianjurkan. BPA akan mudah tersebar dalam makanan yang akan dikonsumsi, sehingga semakin meningkatkan risiko penyakit kanker.
Â
Baca juga:Makan seledri ampuh tangkal kanker pankreasMasyarakat China rela disengat lebah demi sembuhkan kankerIlmuwan ciptakan pisau 'pintar' pendeteksi tumorPenggunaan tamoxifen cegah kanker payudara muncul kembaliTeh chamomile ampuh basmi sel kanker (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam upaya mencegah kanker, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi atau hindari.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menghindari berbagai sumber zat karsinogenik.
Baca SelengkapnyaPada 27 negara di Uni Eropa, penggunaan BPA pada kemasan makanan dan minuman sudah dilarang.
Baca SelengkapnyaZat kimia seperti BPA ini nyatanya dapat memberikan berbagai bahaya bagi tumbuh dan kembangnya janin di dalam kandungan.
Baca SelengkapnyaRegulasi aturan pelabelan BPA harus dipatuhi oleh industri mengingat risikonya yang tak bisa diabaikan dari sisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini resmi disahkan per 1 April 2024 yang tujuannya untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya BPA dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog mendukung upaya pelabelan bahaya BPA pada galon guna ulang sebagai upaya perlindungan pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeneraapan gaya hidup sehat bisa menjadi jalan untuk menjaga kebugaran dan mencegah sejumlah penyakit berbahaya termasuk kanker.
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Tapi, dengan kebiasaan yang sehat, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Baca SelengkapnyaOpini yang mengesampingkan bahaya BPA banyak beredar, masyarakat diharapkan kritis dalam memilah informasi yang ada.
Baca SelengkapnyaPelabelan BPA sejatinya bertujuan untuk memberikan informasi yang penting dan jelas kepada konsumen mengenai kandungan dalam AMDK.
Baca SelengkapnyaKanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya bisa berasal dari gaya hidup tidak sehat.
Baca Selengkapnya