5 Cara tinja mengindikasikan kesehatan
Merdeka.com - Tinja Anda bisa berbicara banyak tentang kesehatan. Misalnya, berapa kali Anda buang air, berapa banyak tinja Anda, sampai bagaimana bentuknya.
Meskipun masih banyak orang yang tidak begitu peduli, tinja sebenarnya penting dijadikan "sumber informasi" kesehatan tubuh. Berikut ini, My Health News Daily pun membagikan kelima cara tinja mengindikasikan kesehatan Anda.
Warna
-
Kenapa kesehatan usus penting? Sebagai tempat mencerna dan menyerap berbagai nutrisi lewat makanan yang dikonsumsi, kesehatan usus jadi hal penting yang harus diperhatikan.
-
Kenapa informasi fakta dan opini penting? Agar tidak salah menerima atau menyampaikan sebuah informasi, hendaknya Anda bisa memilah apa saja yang harus dipercaya sepenuhnya dan perlu disaring.
-
Siapa yang sering kurang peduli kesehatan? Pria cenderung kurang cenderung untuk mencari perawatan medis secara rutin, bahkan saat mengalami gejala yang mungkin mengindikasikan masalah kesehatan yang serius.
-
Mengapa kesehatan penting? Kesehatan adalah aset berharga yang memengaruhi setiap aspek kehidupan kita.
-
Siapa yang perlu edukasi tentang makanan? Pendidikan tentang makanan sehat di sekolah tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk mengedukasi orang tua melalui anak-anak mereka.
-
Siapa yang perlu memperhatikan status gizi? 'Pencegahan itu ada pencegahan kanker dan pencegahan rekurensi (kekambuhan) kanker dengan memperhatikan status gizi masing-masing,' kata Wiji beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Warna tinja biasanya adalah refleksi dari apa yang Anda makan. Kebanyakan tinja wara cokelat artinya normal, sementara tidak bagi hitam atau kuning.
Warna hitam bisa jadi mengindikasikan adanya pendarahan pada perut atau usus halus. Selain itu, kebanyakan mengonsumsi suplemen zat besi terkadang juga membuat tinja menjadi berwarna lebih gelap.
Tetapi jika tinja berwarna merah terang, darah mungkin berasal dari bagian pencernaan bawah, misalnya usus besar, rektum, atau anus. Sementara itu, tinja kuning atau pucat juga jangan disepelekan.
"Empedu adalah penyebab warna tinja menjadi cokelat. Tetapi jika empedu bermasalah, misalnya karena penyakit kanker atau hepatitis, tinja akan berubah pucat," terang Dr Jean-Pierre Raufman dari University of Maryland School of Medicine.
Bentuk
Tinja dianggap tidak normal jika bentuknya terlalu tipis dan kecil seperti pensil. Para ahli menganggap itu adalah gejala kanker usus besar.
Selain itu, jika tinja terlalu lunak, biasanya indikasi dari hal tersebut merupakan terlalu banyak minyak yang dikonsumsi.
"Minyak terapung jika disatukan dengan air. Bentuknya seperti lemak, yang artinya tubuh tidak menyerap lemak dengan benar," terang Dr Raufman.
Penyakit seperti radang pankreas diduga adalah penyebab tubuh tidak mampu menyerap lemak.
Bau
Meskipun bau tinja pasti tidak enak, tetapi jika ada aroma yang aneh, sebaiknya perhatikan dengan baik.
"Sulit memberi tahu orang bahwa tinja bisa berbau sangat buruk, tetapi hal itu memang terjadi," kata Dr Raufman.
Tinja adalah sisa makanan, bakteri, lendir, dan sel-sel mati. Baunya busuk karena ada bakteri dan parasit. Namun memang ada komponen yang memang membuat baunya tidak enak.
"Jika tinja berdarah, baunya akan semakin aneh. Selain itu, tinja dengan banyak lemak juga baunya sangat busuk," tutur Dr Raufman.
Penyebabnya mungkin karena obat-obatan, jarang buang air besar, sampai dengan infeksi.
Sembelit
Tinja yang kering dan keras biasanya diawali dengan rasa sembelit. Orang yang hanya buang air besar tiga kali seminggu biasanya sering mengalami hal ini.
Beberapa penyebab sembelit adalah makanan yang tidak sehat, jarang berolahraga, obat-obatan, kurang cairan, sampai gangguan pada sistem pencernaan.
Jika sembelit diabaikan, akibatnya bisa parah. Misalnya ambeien atau pendarahan pada dubur. Cara alami mencegah masalah ini adalah dengan mengonsumsi lebih banyak serat, minum air cukup, berolahraga teratur, dan segera pergi ke toilet jika ingin buang air besar.
Diare
Diare terjadi jika tinja sangat lembek dan hampir berair mengalir cepat melalui anus. Diare pun biasanya hanya menyerang satu sampai dua hari kemudian sembuh dengan sendirinya.
"Normal jika tubuh mengeluarkan racun seperti bakteri atau infeksi virus. Tetapi diare bisa memicu dehidrasi," kata Dr Raufman.
Parasit dalam air dan makanan biasanya masuk ke dalam tubuh dan merusak sistem pencernaan. Setelah itu, terjadilah diare.
Diare juga terkadang cukup berbahaya. Misalnya, jika berlangsung selama empat minggu, mungkin itu adalah penyakit Crohn.
Intinya, jaga konsumsi harian Anda dengan baik. Agar tinja pun keluar secara normal dan mengindikasikan bahwa Anda baik-baik saja. (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketahui sejumlah manfaat yang bisa diperoleh dari sejumlah hal yang kerap kita anggap menjijikkan dan bisa keluar dari tubuh kita.
Baca SelengkapnyaWarna lidah dapat menunjukkan kondisi kesehatan. Ketahui arti warna lidah.
Baca SelengkapnyaWarna ingus bisa menjadi salah satu petunjuk yang mengungkapkan kondisi kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaPencemaran pada air dapat menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan yang jatuh ke lantai bisa memunculkan sejumlah bakteri ke mananan.
Baca SelengkapnyaMengungkap fakta atau mitos dari makanan yang jatuh sebelum 5 menit.
Baca SelengkapnyaMengetahui gejala awal kanker bisa segera mengambil tindakan untuk mengobatinya.
Baca SelengkapnyaAda empat syarat air yang layak diminum direkomendasikan ahli gizi.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca SelengkapnyaLidah berperan penting sebagai indera perasa. Untuk itu, penting dijaga kesehatannya.
Baca SelengkapnyaDiet dan pola makan yang berdampak tidak sehat di dalam tubuh kita bisa menunjukkan sejumlah tanda yang tidak boleh dilewatkan.
Baca SelengkapnyaKeamanan pangan memainkan peran krusial dalam memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak-anak.
Baca Selengkapnya