5 cara untuk mengurangi resiko demensia
Merdeka.com - Demensia setidaknya telah menyerang sekitar satu dari tujuh orang (survey di Amerika serikat). Demensia menyerang otak yang berdampak pada pikiran dan memori seseorang.Hal ini juga yang membuat para penderitanya harus hidup dengan perjuangan untuk menghadapi kehidupan sehari-hari mereka. Kondisi ini membuat para penderita demensia kehilangan kemandirian dan banyak bergantung pada orang lain.
Karena berkaitan dengan gangguan memori, penting bagi kamu untuk mencegahnya sejak dini. Semua orang berpotensi untuk terkena serangan demensia. Untuk mengantisipasi hal tersebut, kamu bisa mencoba 5 hal berikut ini.
1. Berhenti merokok
-
Bagaimana cara mencegah demensia? 'Seiring meningkatnya kesadaran publik atas demensia dan Alzheimer, semakin penting pula untuk menyadari bahwa semua orang bisa berperan aktif dalam mencegah orang terdekat kita untuk terkena demensia Alzheimer,' kata DY Suharya, Pendiri ALZI.
-
Bagaimana cara mencegah Demensia? Penelitian telah menunjukkan bahwa mempertahankan gaya hidup aktif secara fisik, mengonsumsi makanan sehat, terlibat dalam kegiatan sosial, dan menghindari perilaku yang membahayakan kesehatan seperti merokok, kurang tidur, minum alkohol secara berlebihan dapat menurunkan risiko demensia.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko demensia? Dengan menyadari dampak kebiasaan sehari-hari terhadap kesehatan otak, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko demensia dan meningkatkan kualitas hidup kita di masa mendatang.
-
Gimana cara ngejaga kesehatan otak? Anda disarankan untuk berolahraga secara rutin setidaknya 150 menit per minggu.
-
Makanan apa yang bisa meningkatkan risiko demensia? Penelitian menemukan bahwa orang dewasa yang memiliki kadar asam elaidat (jenis lemak trans yang umum) tertinggi dalam darah mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami demensia.
Studi ilmiah telah membuktikan bahwa merokok secara konsisten mampu meningkatkan resiko demensia. Kebiasaan merokok yang semula dikenal dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan peredaran darah, kini berkembang pada resiko demensia.
Merokok meningkatkan penumpukan deposit lemak di dinding arteri, menghambat aliran darah, serta pasokan oksigen dan nutrisi ke otak. Hal ini tentu saja memiliki dampak yang negatif untuk kesehatan otak.
Selain itu menggunakan tembakau juga meningkatkan kerentanan tubuh pada radikal bebas yang berpotensi merusak sel dalam tubuh. Berhenti merokok saat ini juga adalah pilihan yang sangat bijak, karena kamu akan memperoleh banyak manfaat darinya, termasuk terhindar dari resiko demensia.
2. Olahraga teratur
Olahraga teratur adalah cara yang efektif untuk meningkatkan sirkulasi aliran darah ke otak. Hal ini yang membuat olahraga teratur menjadi salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi resiko terserang demensia.
Para ahli kesehatan merekomendasikan orang dewasa melakukan olahraga setidaknya 150 menit selama satu minggu untuk dapat menjaga kesehatan dengan baik. Selain berolahraga, kamu bisa melakukan berbagai aktivitas yang menyertakan aktivitas gerak tubuh seperti berjalan, berkebun, dan pekerjaan rumah tangga yang lain.
3. Meningkatkan asupan antioksidan
Vitamin C dan E, beta-karoten dan mineral selenium dikenal sebagai antioksidan. Antioksidan ini berfungsi untuk melindungi sel-sel tubuh dari serangan radikal bebas yang berpartisipasi aktif dalam perkembangan resiko demensia.
Mengonsumsi buah dan sayuran dengan warna cerah akan memberikan asupan antioksidan dalam tubuh kamu. Kacang-kacangan dan makanan laut juga merupakan sumber antioksidan yang baik untuk tubuhmu.
4. Meningkatkan asupan vitamin B
Asupan vitamin B12 dan folat dapat mengurangi resiko penurunan kemampuan kognitif. Penelitian menunjukkan bahwa keduanya dapat menurunkan kadar zat homocysteine. Kandungan zat homocysteine yang tinggi ditemukan pada orang-orang yang mengalami gangguan kognitif. Zat ini diduga meningkatkan kemungkinan penyempitan arteri.
Folat banyak ditemukan dalam makanan seperti sereal, sayuran hijau, buah jeruk, berry, biji-bijian dan hati. Sedangkan vitamin B12 lebih banyak ditemukan pada makanan yang berasal dari hewan. Bagi kamu yang seorang vegetarian, kamu bisa juga menemukan kandungan vitamin B12 pada sereal, susu, dan ragi.
5. Memenuhi kebutuhan omega-3 dan asam lemak
Asam lemak dan omega 3 berperan dalam melindungi sirkulasi yang berarti bahwa mereka juga memiliki peran penting dalam mengurangi resiko terserang demensia. Untuk memenuhi asupannya kamu bisa mengonsumsi salmon, sarden, sayuran berdaun hijau, kenari dan biji rami, serta minyak yang dihasilkan dari mereka.
Akan lebih baik jika kamu melakukan antisipasi di awal dibandingkan kamu harus berjuang keras untuk melawannya saat kamu telah terserang demensia. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, bukan?
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencegah gejala penuaan terutama berupa demensia bisa dilakukan sejak muda terutama oleh para Gen-Z sejak sekarang.
Baca SelengkapnyaPada sejumlah kasus penurunan kemampuan otak itu dimulai pada usia 30 tahun
Baca SelengkapnyaKebiasaan sehari-hari yang kita miliki ternyata bisa berpengaruh terhadap munculnya risiko demensia di diri kita.
Baca SelengkapnyaOtak memiliki peran dalam mengendalikan seluruh fungsi tubuh.
Baca SelengkapnyaMencegah Alzheimer di usia muda memerlukan perhatian khusus pada berbagai aspek gaya hidup dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kesadaran terhadap demensia merupakan hal penting untuk mengurangi stigma dan kemunculannya.
Baca SelengkapnyaTerdapat doa agar tidak lupa atau pikun dan amalan lainnya yang bisa dipraktikkan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaRisiko depresi yang ada di dalam diri bisa diturunkan dengan dengan sejumlah kebiasaan sehari-hari yang kita terapkan.
Baca SelengkapnyaDemensia merupakan salah satu ancaman kesehatan yang bisa berisiko terjadi akibat gaya hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaTidak ada cara pasti untuk mencegah Parkinson sepenuhnya, tetapi mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu memperlambat munculnya gejala.
Baca SelengkapnyaDemensia adalah istilah untuk sekelompok gejala yang memengaruhi memori, kemampuan berpikir, dan kemampuan sosial.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan ingatan di usia 30-an bisa berdampak luar biasa pada kemampuan otak kita seumur hidup.
Baca Selengkapnya