5 Fakta penting seputar obesitas
Merdeka.com - Seseorang tergolong obesitas jika berat badannya melebihi 20 persen atau lebih dari ukuran normal. Berat badan tersebut biasanya dipantau dari BMI (body mass index). Sementara BMI normal berkisar pada angka 25-29,9.
Obesitas menjadi salah satu epidemi masyarakat dunia yang dilaporkan memicu berbagai macam penyakit. Misalnya diabetes, penyakit jantung, hingga kanker. Lantas apa sebenarnya pemicu dari obesitas? Simak fakta penting seputarnya seperti yang dilansir dari Health Me Up berikut ini.
Konsumsi kalori berlebihan
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Siapa yang berisiko obesitas? Bayi dengan riwayat keluarga obesitas memiliki risiko lebih tinggi karena faktor genetik yang memengaruhi metabolisme dan hormon.
-
Siapa yang rentan mengalami obesitas? Anak-anak merupakan kelompok usia yang rentan mengalami obesitas.
-
Siapa yang berisiko mengalami obesitas? Jika orang tua memiliki riwayat obesitas, maka bayi mereka lebih berisiko untuk mengalami obesitas juga.
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga rentan mengalami obesitas.
-
Apa perbedaan utama obesitas dan overweight? Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Makan terlalu banyak dari porsi normal adalah pemicu utama dari obesitas. Ironisnya, meskipun di negara-negara maju dan berkembang banyak orang yang menderita obesitas akibat makan berlebihan, sebenarnya masih banyak pula penduduk dunia di negara-negara miskin yang justru mati karena kelaparan.
Malas bergerak
Kemajuan teknologi juga berperan dalam meningkatnya kasus obesitas. Sebab adanya televisi, komputer, video games, remote control, mesin cuci, dan peralatan canggih lainnya, manusia semakin malas. Mereka lebih suka duduk berjam-jam daripada bergerak aktif untuk menyelesaikan pekerjaan.
Gaya hidup yang membuat gerak manusia tidak maksimal ini pun membuat kalori semakin sulit terbakar. Akibatnya, terjadi penumpukan di dalam tubuh sehingga obesitas pun menyerang orang-orang yang malas bergerak.
Kurang tidur
Hubungan antara jadwal tidur dan berat badan memang sudah disebutkan sejak dulu. Sebab jika Anda kurang tidur, hormon dalam tubuh akan membuat nafsu makan semakin bertambah. Kebiasaan kurang tidur pun akhirnya membuat Anda makan berlebihan dan memicu obesitas.
Berhenti merokok
Menurut para ahli dari National Institutes of Health, sebagian orang yang berhenti merokok ternyata juga membuat berat badan semakin bertambah. Sebab rokok sebenarnya menahan nafsu makan.
Namun hal ini bukan berarti Anda harus merokok untuk mencegah obesitas. Sebaliknya, Anda disarankan untuk berhenti merokok dan mengatur pola makan dengan baik agar tidak mengalami obesitas.
Obat-obatan
Beberapa obat-obatan memiliki sifat meningkatkan berat badan. Jika Anda juga demikian, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang bisa mencegah obesitas. (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu warga Kota Tangerang, Banten, terdeteksi mengalami masalah kegemukan atau obesitas. Kondisi ini dipengaruhi gaya hidup yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDari lingkar pinggang yang membesar hingga risiko penyakit kronis, obesitas pada anak membawa beban yang berat bagi kesejahteraan anak.
Baca SelengkapnyaObesitas juga diderita oleh kalangan muda di sana, dengan rentang usia 20-50 tahun.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, dan pola makan yang tidak sehat adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaObesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin banyak ditemui dan memerlukan perhatian serius dari orangtua.
Baca SelengkapnyaAhli Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Klara Yuliarti mengungkapkan ciri-ciri anak mengalami obesitas.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memperhatikan batas maksimal konsumsi gula harian.
Baca SelengkapnyaObesitas bukan sekadar masalah berat badan, tapi juga bisa berkembang menjadi masalah kesehatan serius di masa depan.
Baca Selengkapnya