5 Fakta penting tentang arsenik
Merdeka.com - Arsenik merupakan unsur kimia yang biasa digunakan sebagai bahan pestisida. Arsenik pun bisa mengontaminasi makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Jika terus berlanjut, Anda bisa keracunan dan menyebabkan kematian.
Salah satu kasus keracunan arsenik yang cukup terkenal adalah Munir. Untuk mengetahui lebih jelas apa itu arsenik dan hal penting lainnya, simak faktanya seperti yang dilansir dari My Health News Daily (19/09) berikut ini.
Apa itu arsenik?
-
Mengapa arsenik digunakan dalam buku? Pigmen-pigmen warna yang digunakan antara lain hijau Paris, hijau emerald atau zamrud, serta hijau Scheele, yang dinamai berdasarkan seorang ahli kimia asal Jerman.
-
Kapan arsenik digunakan dalam buku? Penggunaan arsenik dalam buku Penerbit-penerbit buku di zaman Victoria diketahui menggunakan arsenik sebagai pewarna untuk penjilidan buku.
-
Kenapa pestisida berbahaya bagi tubuh? Pestisida yang masuk ke dalam tubuh akan merusak sel tubuh dan menganggu kinerja organ tubuh.
-
Kenapa residu pestisida berbahaya? Bahaya residu pestisida bagi manusia merupakan isu kesehatan yang semakin mendesak, terutama di negara-negara dengan penggunaan pestisida yang tinggi dalam pertanian. Pestisida digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman, tetapi residu yang tertinggal pada produk pertanian dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan manusia.
-
Apa bahan kimia paling berbahaya di dunia? Mengutip Indy100, Rabu (10/7), ada banyak zat jahat yang bersaing untuk mendapatkan gelar tersebut, seperti agen saraf VX, yang diciptakan oleh militer Inggris.
-
Bagaimana residu pestisida masuk ke tubuh? Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara: Secara Oral Ini adalah cara paling umum di mana residu pestisida masuk ke dalam tubuh. Ketika seseorang mengonsumsi buah atau sayur yang terkontaminasi tanpa mencucinya dengan baik, residu tersebut akan masuk ke sistem pencernaan.
Arsenik adalah senyawa kimia alami yang bisa ditemukan dalam pestisida. Kadar rendah arsenik juga ditemukan dalam tanah, air, dan udara. Arsenik tersebut bisa terbawa oleh tanaman sampai tumbuh dewasa. Makanya arsenik juga bisa mengontaminasi makanan.
Berdasarkan data dari Virginia Department of Public Health, sumber kontaminasi arsenik yang paling besar adalah makanan. Jika kontaminasi berlanjut, arsenik bisa mempengaruhi fungsi sel, demikian menurut peneliti dari Dartmouth University. Berbagai risiko seperti diabetes, kanker, penyakit kardiovaskular, dan paru-paru akhirnya meningkat akibat arsenik.
Pihak Food and Drug Administration (FDA) juga menyebutkan konsumsi arsenik jangka panjang membuat seseorang rentan terkena kanker kulit, kandung kemih, paru-paru, dan penyakit jantung.
Kabar baiknya, arsenik tidak akan berkembang di dalam tubuh. Mereka bisa segera keluar dalam beberapa hari jika seseorang menghentikan makanan atau minuman yang terkontaminasi arsenik.
Arsenik dalam makanan dan minuman
Pihak Environmental Protection Agency membatasi kandungan arsenik pada tempat minum umum di Amerika sebesar 10 ppb (10 bagian per miliar). Namun air di rumah setiap warga kemungkinan bisa lebih besar dari itu. Terutama jika daerah air tanahnya mengandung arsenik tinggi. Sementara itu, tidak ada batasan arsenik yang ditetapkan dalam makanan.
Kemudian FDA juga menyebutkan kalau arsenik bisa saja ditemukan dalam beras. Sebab beras menyerap arsenik lebih cepat dari lingkungan sekitar. Selain beras, beberapa jenis seafood disebutkan mengandung arsenik organik tinggi.
Arsenik organik dan anorganik
Atom arsenik bergabung dengan unsur lain untuk membentuk molekul. Jika karbon adalah salah satu dari unsur tersebut, senyawa yang terbentuk adalah arsenik organik. Namun tanpa karbon, arsenik bersifat anorganik.
Arsenik anorganik merupakan karsinogen bagi manusia. Maksudnya, jenis tersebut terkait dengan peningkatan risiko kanker dan efek kesehatan lainnya.
Arsenik dan nasi
Sampai saat ini, belum terlalu banyak orang awam yang mengetahui bahaya arsenik yang mengontaminasi nasi. Lagipula, memang belum ada batas pasti jumlah arsenik dalam makanan yang ditetapkan. Semua masih dalam tahap penelitian.
Makan nasi
Sekali lagi, FDA belum merekomendasikan jumlah nasi yang harus dikonsumsi setiap hari karena ada ancaman pencemaran arsenik. Namun mereka juga menyarankan agar masyarakat mengimbangi konsumsi nasi dengan gandum yang memang jauh lebih menyehatkan.
Intinya, jika Anda telah terbiasa makan nasi setiap hari dalam jumlah banyak, mungkin ada baiknya jika Anda mengonsumsi gandum sekali-kali. (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiap jenis pestisida memiliki risiko kesehatan yang berbeda terhadap manusia, tergantung pada senyawa kimia.
Baca SelengkapnyaSimbol bahan kimia memiliki peran penting dalam sistem kerja dan keselamatan.
Baca SelengkapnyaThailand menemukan kandungan residu pestisida pada anggur Shine Muscat. Apa dampaknya jika terkonsumsi oleh tubuh?
Baca SelengkapnyaAsam sulfat (H2SO4) adalah asam kuat yang berwarna bening, tidak berbau, dan sangat korosif.
Baca SelengkapnyaBerikut bahan kimia yang berbahaya di dunia yang tak pernah kita ketahui.
Baca SelengkapnyaBukan dengan baking soda, ternyata inilah 2 bahan yang ampuh bersihkan pestisida pada anggur. Simak cara dan bahannya.
Baca SelengkapnyaDi balik keunggulannya, asbes memiliki bahaya yang perlu diwaspadai karena pengaruhnya yang dapat menyerang organ dalam.
Baca SelengkapnyaDengan bahan-bahan dapur ini, kita bisa melindungi setiap anggota keluarga dengan cara yang alami dan aman.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menghindari berbagai sumber zat karsinogenik.
Baca SelengkapnyaPotret senjata militer di dunia yang disebut paling mematikan.
Baca SelengkapnyaBersihkan lilin atau pestisida pada anggur dengan 1 bahan ini. Berikut caranya.
Baca SelengkapnyaDi dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Baca Selengkapnya