5 Hal sepele ini bisa tunjukkan gejala skizoprenia dan psikopat
Merdeka.com - Semua orang memiliki ketidaksempurnaan dalam dirinya, sehingga terkadang melakukan kesalahan adalah sesuatu yang wajar untuk dilakukan. Tetapi bagaimana jika kesalahan yang kita lakukan justru menjadi sinyal penting dari tubuh bahwa kita mengalami gangguan kesehatan, seperti gangguan kesehatan mental misalnya.
Sebelumnya kamu pasti sudah sering mendengar tentang penyakit mental yang disebut dengan psikopat dari berbagai film horor yang kamu lihat. Atau pernah mendengar sebuah penyakit halusinasi yang disebut dengan skizoprenia.
Psikopat sebenarnya adalah perilaku psikologis di mana seseorang secara terus-menerus mencari pembenaran diri atas tindakan-tindakan keliru yang dilakukannya. Sedangkan skizoprenia adalah gangguan mental di mana seseorang mengalami kesulitan dalam proses berpikir sehingga menimbulkan halusinasi, delusi, gangguan berpikir, berbicara dan bahkan berperilaku.
-
Tanda apa yang muncul saat seseorang menghindari kontak mata dengan orang yang disukainya? Saat seseorang menghindari kontak mata dengan lawan jenis yang dekat dengannya, bisa jadi itu merupakan tanda bahwa dia sedang berusaha menyembunyikan perasaannya. Selain mulut, mata juga dapat berbicara dan mengungkapkan banyak hal, termasuk perasaan jatuh cinta.
-
Siapa yang menghindari aktivitas sosial? Kurang Terlibat dalam Aktivitas Sosial Pribadi yang membosankan biasanya jarang atau bahkan tidak pernah terlibat dalam aktivitas sosial.Mereka cenderung menjadi pemalu dan lebih memilih untuk menarik diri dari interaksi sosial bersama banyak orang.Bahkan, saat ada acara besar yang melibatkan hampir semua orang sekalipun, mereka yang membosankan akan sangat nyaman mengurung diri di dalam rumah.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena skizofrenia? Memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia meningkatkan risiko Anda terkena penyakit tersebut.
-
Siapa yang rentan mengalami penglihatan kabur? Kadar gula darah yang tinggi nyatanya juga dapat menyebabkan lensa mata membengkak, sehingga penglihatan menjadi kabur.
-
Siapa yang bisa terkena sindrom skizofrenia? Gangguan skizofrenia ini dapat terjadi pada siapa saja baik anak-anak hingga orang dewasa.
-
Siapa yang bisa mengalami kesulitan bicara saat stroke? Contohnya, jika area yang terpengaruh di otak berhubungan dengan kemampuan bicara dan berbahasa, maka pasien mungkin akan mengalami kesulitan berbicara.
Banyak gejala yang dimunculkan oleh orang-orang yang menderita kedua gangguan tersebut. Beberapa diantaranya bahkan adalah hal yang sepele yang terlihat biasa saja. Nah, melansir dari cracked.com, berikut ini merupakan beberapa hal sepele yang bisa jadi petunjuk seseorang menderita skizoprenia dan psikopat
Ukuran jari telunjuk sebagai sinyal Skizoprenia
Penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Anatomi menunjukkan hubungan antara ukuran jari telunjuk dan jari manis dengan skizoprenia. Penelitian tersebut mengukur tangan dari 100 pasien pria yang terkena skizoprenia dan membandingkan dengan jari 100 pria normal. Mereka menemukan bahwa pria penderita skizoprenia rata-rata memiliki telunjuk kanan lebih panjang dibandingkan dengan jari manis.Â
Selain itu, penelitian tersebut juga melihat pria dan wanita yang terkena skizoprenia cenderung memiliki sifat yang feminim. Ada kemungkinan saat seseorang sedang berada dalam rahim, adanya rasio androgen/estrogen rahim rendah yang berujung pada adanya keretakan di literasi belahan otak sang bayi.
Â
Â
Banyak mengucap kata "Um" berpotensi psikopat
Memang, tidak semua orang bisa berbicara dengan jelas dan tertata rapi. Sebagian besar orang mungkin akan mengeluarkan kata seperti "um" atau bahkan mengulang kalimat tertentu saat berbicara. Tetapi, semoga saja kamu tidak mengucapkannya terlalu banyak. Ini karena terlalu sering mengucapkan kata "um" saat berbicara bisa jadi pertanda seseorang mengalami Psikopat.Â
Para peneliti mengumpulkan data dari para pembunuh yang dihukum dengan mengambil 14 orang dari 52 peringkat psikopat yang disusun oleh Whoever Ranks People As Psychopaths Association (WRPAPA). Peneliti melihat bagaimana para psikopat tersebut bercerita tentang kejahatan yang mereka lakukan. Para peneliti menemukan bahwa para psikopat mengucapkan kata "um" saat berbicara.Â
Menghindari kontak mata saat berbicara
Sesuatu yang sangat sering kita dengar bahwa seseorang yang diajak bicara menghindari kontak mata berarti ada sesuatu yang coba untuk disembunyikannya. Tetapi selain itu ada penjelasan lain mengenai hal ini. Para peneliti melakukan uji coba dengan meletakkan foto orang-orang yang melihat ke arah yang berbeda-beda di depan penderita skizoprenia.Â
Hasilnya, kebanyakan dari penderita skizoprenia kesulitan menemukan foto yang melihat langsung ke arah mereka. Bahkan mereka cenderung memiliki kesulitan untuk menentukan apakah gambar tersebut bergerak atau tidak. Para ilmuwan kemudian menggunakan cara ini untuk membuat model yang dapat menentukan 98% akurasi kemungkinan terkena skizoprenia dengan memasukkan gerakan mata mereka.
Psikopat cenderung tidak tertular saat "menguap"
Sudah menjadi sesuatu yang biasa jika seseorang mengantuk maka dia akan menguap. Tetapi bagaimana jika menguap dikaitkan dengan psikopat? Menguap seringkali menular antara satu orang ke orang lainnya. Ini dikarenakan adanya rasa empati antara orang satu dengan yang lainnya.Â
Tetapi hal tersebut tidak berlaku pada kecenderungan psikopat yang kurang memiliki rasa empati. Sebuah penelitian melakukan uji coba pada orang-orang yang dipilih berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan dengan melihat pada tingkat "kedinginan hati" mereka.
Setelah itu para peneliti membuat para peserta tersebut melihat video yang memunculkan orang tertawa, menguap, dan melakukan hal yang lainnya. Selama menonton video tersebut para peneliti merekam reaksi mereka. Hasilnya, mereka yang lebih dekat dengan kemungkinan psikopat cenderung tidak menguap saat melihat orang lain menguap.Â
Geli saat menggelitik diri sendiri, gejala Skizoprenia
Merasa geli saat digelitik oleh orang lain pada area tertentu di tubuh tentu membuat kita tertawa tak tertahankan. Tetapi saat menggelitik diri sendiri kita justru tidak akan merasa geli sedikitpun. Jawaban secara ilmiah mengatakan bahwa otak kita tidak bereaksi dengan cara yang sama ketika kita menggelitik diri sendiri.Â
Tetapi, kabar buruk jika ternyata kamu justru bisa menggelitik dirimu sendiri dan bahkan merasa itu sangat geli. Ini bisa menjadi salah satu gejala bahwa kamu menderita skizoprenia.
Secara ilmiah hal ini disebabkan oleh kondisi di mana kondisi neurologis dalam otak penderita skizoprenia mengalami perubahan. Perubahan tersebut menonaktifkan atau menghambat  seseorang untuk dapat mengidentifikasi gerakannya sendiri.Â
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ilmu mikroekspresi mengatakan kalau lidah bisa berbohong, tapi wajahmu tidak.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang menebak seseorang sebagai psikopat hanya dari sorot matanya. Namun apakah hal ini benar-benar bisa dilakukan?
Baca SelengkapnyaLumrah bagi seseorang untuk tidak disukai oleh semua orang, terutama di tempat kerja. Penting untuk mengenali ciri-ciri rekan kerja mungkin tidak menyukaimu.
Baca SelengkapnyaKenali tanda-tanda ini, maka kamu akan tahu bahwa seseorang menyukaimu secara diam-diam. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaKondisi skizofrenia perlu diatasi dan dicegah secepatnya sebelum memburuk dengan menyadari tanda-tanda awalnya.
Baca SelengkapnyaProsopagnosia adalah kondisi yang membuat seseorang sulit dalam mengenali wajah orang lain, termasuk anggota keluarganya.
Baca SelengkapnyaSaat insting manusia mengisyaratkan lawan bicara berbohong, ia telah menganalisis pesan kinesik, fasial, gestural, postural, dan artifaktual tanpa sadar.
Baca SelengkapnyaTernyata untuk mendeteksi seseorang sedang melakukan kebohongan bisa dilihat dari gerak gerik tubuhnya lho, ini yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaAutisme adalah kelainan perkembangan yang dapat muncul dengan berbagai gejala. Yuk, simak tanda-tanda dan gejala autisme pada orang dewasa!
Baca SelengkapnyaPsikopat dan sosiopat merupakan gangguan pribadi yang bisa dialami seseorang dan perlu diperhatikan perbedaannya.
Baca Selengkapnya