5 Mitos populer tentang aborsi
Merdeka.com - Hingga saat ini aborsi menjadi hal yang kontroversi. Setiap orang tentu memiliki pendapat mereka masing-masing mengenai praktik aborsi. Pendapat ini tentunya dibentuk oleh pemahaman serta pengetahuan seseorang mengenai aborsi.
Meski begitu, tak jarang informasi yang didapatkan melalui aborsi hanya berupa mitos belaka dan bukan fakta yang sesungguhnya. Berikut adalah beberapa mitos yang banyak dipercaya mengenai aborsi, seperti dilansir oleh Opt (Options for Sexual Health).
#1
-
Gimana mitos ini mempengaruhi kehamilan? Kepercayaan ini menyarankan bahwa mencukur bulu kemaluan selama masa kehamilan bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan ibu dan bayi.
-
Apa mitos tentang kontrasepsi dan kesuburan? Mitos tentang kontrasepsi yang pertama berkaitan dengan pengaruh kesuburan. Mitos yang menyatakan bahwa penggunaan alat kontrasepsi dapat mempengaruhi kesuburan di masa depan seringkali membuat banyak pasangan ragu untuk menggunakan metode pencegahan kehamilan.
-
Mengapa vasektomi dianggap mitos? Vasektomi sering kali diselimuti stigma dan kesalahpahaman.
-
Kenapa mitos itu tidak benar? Namun, ini adalah mitos yang tidak didukung oleh fakta ilmiah.
-
Bagaimana mitos tentang kontrasepsi dan berat badan beredar? Mitos yang menyebutkan bahwa alat kontrasepsi bisa membuat gemuk seringkali menjadi alasan bagi banyak perempuan untuk enggan menggunakannya.
-
Bagaimana mitos ibu hamil tidak boleh menjahit bisa dipercaya? Karena seringkali diucapkan oleh para orang tua, maka tidak sedikit dari ibu hamil yang menuruti mitos ini.
Mitos: Aborsi bisa dilakukan kapan pun dalam masa kehamilan
Fakta: Aborsi tak bisa dilakukan seenaknya kapan pun diinginkan oleh wanita. Di beberapa negara dokter diperbolehkan melakukan aborsi pada saat usia kandungan masih sangat muda, pada trimester pertama dan ada yang memperbolehkannya sampai trimester kedua. Meski begitu, melakukan aborsi pada usia kandungan mencapai trimester ketiga dilarang karena berkaitan dengan kehidupan janin dan ibu yang tengah mengandung. Sementara itu di Indonesia, aborsi sendiri merupakan tindakan terlarang jika bukan karena alasan kesehatan. Meski begitu, hingga saat ini aborsi masih menjadi pertentangan baik secara moral, hukum, maupun agama.
#2
Mitos: Aborsi lebih berbahaya dari melahirkan
Fakta: Sama seperti melahirkan, aborsi juga bisa menyebabkan komplikasi. Meski begitu penelitian di Kanada tak menunjukkan bahwa aborsi lebih bahaya daripada melahirkan. Hal ini bergantung pada praktik aborsi yang dilakukan. Yang paling berbahaya adalah melakukan aborsi melalui praktik-praktik ilegal pada orang yang tak memiliki kemampuan medis mumpuni serta dengan peralatan yang tak sesuai standar bedah.
#3
Mitos: Aborsi bisa menyebabkan kanker payudara
Fakta: Pada Maret 2003, National Cancer Insitute (NCI) di Kanada menunjukkan tak ada kaitan antara aborsi dengan risiko kanker payudara. Untuk itu, hingga saat ini belum ada bukti jelas mengenai kaitan ini, serta dari mana mitos ini berkembang.
#4
Mitos: Aborsi menyebabkan depresi dan trauma psikologi berkepanjangan
Fakta: Trauma dan depresi setelah aborsi ini telah diajukan sebagai salah satu alasan penolakan aborsi oleh kelompok anti-aborsi di Amerika sejak tahun 1980-an. Meski begitu, peneliti tak menemukan adanya bukti bahwa wanita yang melakukan aborsi akan merasakan depresi atau trauma yang disebut post-abortion syndrome.
#5
Mitos: Daripada aborsi, lebih baik wanita gunakan kontrasepsi
Fakta: Tak ada kontrasepsi yang memberikan jaminan 100 persen berhasil. Sekitar 54 persen wanita yang berharap melakukan aborsi telah mencoba mencegah kehamilan. Selain itu, penyebab seorang wanita hamil bisa berbeda-beda. Bisa jadi seorang wanita telah mengalami perkosaan dan kemudian hamil. Hal ini tak bisa dicegah dengan kontrasepsi.
Itulah beberapa mitos dan anggapan yang banyak dimiliki oleh masyarakat saat ini. Hingga saat ini praktik aborsi memang masih menjadi kontroversi dan perdebatan, bahkan di Indonesia. Terlepas dari informasi di atas, sikap terhadap praktik aborsi kembali pada pemahaman dan kepercayaan masing-masing individu. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat beberapa mitos orang hamil yang masih sering dipercaya.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam mitos ibu hamil tanpa penjelasan ilmiah dan fakta yang jelas.
Baca SelengkapnyaKehamilan adalah perjalanan yang penuh dengan harapan. Selain itu, tak lupa si ibu juga mendengar mitos-mitos, seperti larangan untuk memotong rambut.
Baca SelengkapnyaMitos mencukur bulu kemaluan saat hamil merupakan salah satu dari banyak kepercayaan yang berkembang dalam berbagai budaya.
Baca SelengkapnyaMitos-mitos seputar bayi tabung atau IVF sering kali membuat pasangan ragu untuk mencoba metode ini.
Baca SelengkapnyaMitos selama kehamilan di bawah ini penting diketahui oleh para ibu hamil.
Baca SelengkapnyaBerbagai mitos tentang kontrasepsi yang perlu diluruskan.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos kehamilan yang sering dipercaya tanpa adanya penjelasan ilmiah.
Baca SelengkapnyaMenurut budaya Jawa, ibu hamil tidak boleh memotong rambut karena dipercaya akan membawa kesialan atau bahaya bagi ibu dan bayinya.
Baca SelengkapnyaAda cerita yang beredar di masyarakat tentang mitos ibu hamil ke pantai. mitos ini mengklaim bahwa ibu hamil akan mendapat dampak negatif saat pergi ke pantai.
Baca SelengkapnyaAda beberapa mitos mandi malam bagi ibu hamil. merujuk pada sejumlah keyakinan atau cerita tradisional.
Baca SelengkapnyaMomen kelahiran bayi adalah peristiwa yang membahagikan. Namun, momen ini juga tak lepas dari berbagai kepercayaan yang banyak dipegang masyarakat.
Baca Selengkapnya